UJI KANDUNGAN URINE
Dasar
Teori
Untuk
menjaga keseimbangan air dalam tubuh, maka banyaknya air yang masuk ke dalam
tubuh harus sesuai dengan banyaknya air yang dikeluarkan dari tubuh. Air yang
masuk lewat makanan dan minuman, setelah digunakan dalam berbagai proses
metabolisme akan dikeluarkan lagi melalui organ pengeluaran yaitu ginjal
(1-1,5L/hari), kulit (450-1000L/hari), paru-paru (250-300L/hari), feses (50-200
ml/hari) dan lewat cara lainnya seperti air susu dan lainnya.
Ginjal
sebagai organ terpenting dakam proses ekskresi tersusun atas berjuta-juta sel
nefron, dimana darah yang mengandung sisa-sisa metabolisme akan difiltrasi oleh
glomerulus, selanjutnya filtrat tersebut akan diabsorpsi lewat tubulus hingga terbentuk air kencing.
Dari
ginjal, air kencing akan disalurkan lagi lewat uretra untuk dikelurkan.
Mekanisme regulasi yang bekerja pada sel nefron mengetur filtrasi dan absorps
urine, menyebabkan pada urine normal tidak terkandung protein lagi. Oleh karena
itu, dengan melakukan pemeriksaan urine,
dapat diketahui fungsi fisiologis berbagai organ tubuh, tidak hanya
ginjal dan saluran kencing tetapi juga organ lain termasuk empedu, hati, dan
kotak adrenal.
Acara 1: Mengamati warna dan kejernihan
urine
Tujuan: mengetahui
tingkat warna dan kejernihan berbagai urin
Alat dan bahan:
1. Sampel urine
2. Tabung reaksi
Cara kerja:
1.
Masukkan 1 ml sampel
urine ke dalam tabung reaksi
2.
Cari arah datangnya
sinar matahari/ sumber cahaya
3.
Miringkan tabung
reaksi
4.
Amati warna (nyatakan dalam:
tidak berwarna, kuning muda, kuning tua, kuning merah, merah, coklat kehijauan,
putih susu).
5.
Amati tingkat
kejernihannnya
Acara 2: pemeriksaan pH urine
Tujuan: mengetahui
tingkat keasaman urine
Alat dan bahan:
1. Sampel urine
2.
Tabung reaksi
3. Kertas lakmus
Cara kerja:
1.
Masukkan urine ke
dalam tabung reaksi
2.
Ambil kertas lakmus,
kemudian celupkan ke dalam urine
3.
Perhatikan dan catat
reaksinya
Acara 3: pengamatan amonia dalam urine
Tujuan: mengenali bau
amonia dari hasil penguraian urea dalam urine
Alat dan bahan:
1. Sampel urine
2.
Tabungreaksi
3. Bunsen
Cara kerja:
1.
Masukkan 5 ml sampel
urine ke dalam tabung reaksi
2.
Panaskan di atas lampu
bunsen atau spirtus
3.
Amati bau yang tercium
Acara 4: uji glukosa dalam urine
Tujuan: memeriksa
adanya glukosa dalam urine
Alat dan bahan:
1. Sampel urine
2.
Tabung reaksi
3.
Larutan benedict
4.
Lampu bunsun
5. Pipet tetes
Cara kerja:
1.
Ambil 5 ml larutan
Benedict masukkan ke dalam tabung reaksi lalu didihkan di atas lampu spirtus
2.
Tambahkan 8 tetes
urine ke dalam larutan tadi
3.
Panaskan kembali selama
2 menit, lalu biarkan menjadi dingin
4.
Amati reaksi perubahan
warna endapan yang terbentuk
5.
Catatan:
Hijau berarti
kandungan glukosa 1%
Merah berarti
kandungan glukosa 1,5%
Orange berarti
kandungan glukosa 2%
Kuning berarti
kandungan glukosa 5%
Tidak ada komentar:
Posting Komentar