Kamis, 21 April 2016

PANDUAN PRAKTIKUM UJI KANDUNGAN URINE

UJI KANDUNGAN URINE

Dasar Teori
Untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuh, maka banyaknya air yang masuk ke dalam tubuh harus sesuai dengan banyaknya air yang dikeluarkan dari tubuh. Air yang masuk lewat makanan dan minuman, setelah digunakan dalam berbagai proses metabolisme akan dikeluarkan lagi melalui organ pengeluaran yaitu ginjal (1-1,5L/hari), kulit (450-1000L/hari), paru-paru (250-300L/hari), feses (50-200 ml/hari) dan lewat cara lainnya seperti air susu dan lainnya.
Ginjal sebagai organ terpenting dakam proses ekskresi tersusun atas berjuta-juta sel nefron, dimana darah yang mengandung sisa-sisa metabolisme akan difiltrasi oleh glomerulus, selanjutnya filtrat tersebut akan diabsorpsi  lewat tubulus hingga terbentuk air kencing.
Dari ginjal, air kencing akan disalurkan lagi lewat uretra untuk dikelurkan. Mekanisme regulasi yang bekerja pada sel nefron mengetur filtrasi dan absorps urine, menyebabkan pada urine normal tidak terkandung protein lagi. Oleh karena itu, dengan melakukan pemeriksaan urine,  dapat diketahui fungsi fisiologis berbagai organ tubuh, tidak hanya ginjal dan saluran kencing tetapi juga organ lain termasuk empedu, hati, dan kotak adrenal.

Acara 1: Mengamati warna dan kejernihan urine
Tujuan: mengetahui tingkat warna dan kejernihan berbagai urin
Alat dan bahan:
1.      Sampel urine
2.      Tabung reaksi


Cara kerja:
1.      Masukkan 1 ml sampel urine ke dalam tabung reaksi
2.      Cari arah datangnya sinar matahari/ sumber cahaya
3.      Miringkan tabung reaksi
4.      Amati warna (nyatakan dalam: tidak berwarna, kuning muda, kuning tua, kuning merah, merah, coklat kehijauan, putih susu).
5.      Amati tingkat kejernihannnya

Acara 2: pemeriksaan pH urine
Tujuan: mengetahui tingkat keasaman urine
Alat dan bahan:
1.      Sampel urine
2.      Tabung reaksi
3.      Kertas lakmus
Cara kerja:
1.      Masukkan urine ke dalam tabung reaksi
2.      Ambil kertas lakmus, kemudian celupkan ke dalam urine
3.      Perhatikan dan catat reaksinya

Acara 3: pengamatan amonia dalam urine
Tujuan: mengenali bau amonia dari hasil penguraian urea dalam urine
Alat dan bahan:
1.      Sampel urine
2.      Tabungreaksi
3.      Bunsen
Cara kerja:
1.      Masukkan 5 ml sampel urine ke dalam tabung reaksi
2.      Panaskan di atas lampu bunsen atau spirtus
3.      Amati bau yang tercium
Acara 4: uji glukosa dalam urine
Tujuan: memeriksa adanya glukosa dalam urine

Alat dan bahan:
1.      Sampel urine
2.      Tabung reaksi
3.      Larutan benedict
4.      Lampu bunsun
5.      Pipet tetes
Cara kerja:
1.      Ambil 5 ml larutan Benedict masukkan ke dalam tabung reaksi lalu didihkan di atas lampu spirtus
2.      Tambahkan 8 tetes urine ke dalam larutan tadi
3.      Panaskan kembali selama 2 menit, lalu biarkan menjadi dingin
4.      Amati reaksi perubahan warna endapan yang terbentuk
5.      Catatan:
Hijau berarti kandungan glukosa 1%
Merah berarti kandungan glukosa 1,5%
Orange berarti kandungan glukosa 2%

Kuning berarti kandungan glukosa 5%

Tidak ada komentar:

PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI DAN STERILISASI

BAB I PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI DAN STERILISASI A.       KOMPETENSI Mahasiswa dapat mengenal berbagai macam alat-alat di labor...