Senin, 28 Mei 2018

PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI DAN STERILISASI


BAB I
PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI DAN STERILISASI

A.      KOMPETENSI
Mahasiswa dapat mengenal berbagai macam alat-alat di laboratorium mikrobiologi dan mengerti cara-cara penggunaanya dan mengerti tehnik dalam sterilisasi.

B.       PENDAHULUAN
Dalam Praktikum atau kegiatan di laboratorium pertama harus mengenal semua keadaan lingkungan dan prangkat laboratorium yang meliputi keadaaan steril dan alat alat laboratorium. Steril adalah suatu keadaan dimana suatu zat bebas dari mikroba hidup, baik yang patogen (menimbulkan penyakit) maupun apatogen / non patogen (tidak menimbulkan penyakit), baik dalam bentuk vegetatif (siap untuk berkembang biak) maupun dalam bentuk spora (dalam keadaan statis, tidak dapat berkembang biak, tetapi melindungi diri dengan lapisan pelindung yang kuat).       Sterilisasi adalah suatu proses untuk membuat ruang / benda menjadi steril atau uatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada, sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang dapat berkembang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh jasad renik yang paling tahan panas yaitu spora bakteri (Fardiaz, 1992).  

C.      ALAT,  BAHAN DAN  CARA KERJA
No.
Nama Alat
Fungsi
Cara Kerja
1.
Autoclave
Untuk mensterilkan alat dan bahan.
1.      Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoclave. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.
2.      Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol bertutup ulir, maka tutup harus dikendorkan.
3.      Tutup autoclave dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoclave. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
4.      Nyalakan autoclave, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC.
5.      Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoclave dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15’ dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
6.      Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga   sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum padapreisure gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoclave dengan hati-hati.
2.
Jarum Ose
Untuk memindahkan atau mengambil koloni suatu  mikrobia ke media yang akan digunakan kembali.
Jarum Ose disentuhkan pada bagian mikrobia kemudian menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati.
3.
Inkubator
Tempat menyimpan hasil penanaman mikroba.
1.      Hubungkan kabel power ke stop kontak.
2.      Putar tombol power ke arah kiri (lampu power hijau menyala).
3.      Atur suhu dalam incubator dengan menekan tombol set.
4.      Sambil menekan tombol set, putarlah  tombol di sebeklah kanan atas tombol set hingga   mnencapai suhu yang di inginkan.
5.      Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol set.
6.      Inkubator akan menyesuaikan setingan suhu secara otomatis setelah beberapa menit.
4.
Tempat memanaskan zat  
4.
Hot Plate dan Magnetik Stirer
Untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan.  Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS misalnya mampu menghomogenkan sampai 10 L, dgn kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 425°C.
1.      Tombol logam untuk menghidupkan alat.
2.      Ambil stirer (batang magnet) dan masukkan pada larutan (di tempatkan dalam erlenmeyer/ beaker glass) yang akan di homogenkan.
3.      Letakkan tepat di bagian tengah papan besi dengan hati-hati.
4.      Ubah tombol di sebelah kanan untuk mengatur kecepatan (lihat tanda panah).
5.      Ubah tombol di sebelah kiri untuk mengatur suhu.
6.      Waktu penggunaan di sesuaikan dengan kebutuhan.
7.      Setelah selesai, tombol kecepatan dan suhu di-0 kan kemudian matikan alat.
8.      Ambil batang magnet dari larutan yang telah homogen,cuci dan letakkan kembali di atas papan besi.
5.
Timbangan Analitik
Menimbang bahan yang akan digunakan dalam praktikum dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
1.      Meletakkan bahan pada timbangan tersebut.
2.      Melihat angka yang tertera pada layar, dan angka itu merupakan berat dari bahan yang ditimbang.
6.
Fortex
Untuk mengaduk senyawa kimia yang ada dalam tabung reaksi atau wadah.
1.      Tabung reaksi diletakkan pada lubang tempat tabung.
2.      Menekan tombol power hingga tempat meletakkan tabung bergerak. Dengan adanya tegangan yang diberikan, maka tabung reaksi yang berisi larutan akan tercampur rata.
7.
Erlenmeyer
Untuk menampung larutan, bahan atau cairan.
1.      Menyiapkan Erlenmeyer yang sudah bersih.
2.      Isi dengan  benda cair dengan jumlah besar dan berskala.
8.
Tabung Reaksi
Wadah untuk mereaksikan dua atau lebih larutan/ bahan kimia. Wadah pengembangan mikroba, misalnya dalam pengujian jumlah bakteri.
1.      Sterilisasikan alat yang akan digunakan untuk melakukan percobaan.
2.      Masukkan tabung reaksi yang telah disterilkan pada rak tabung reaksi.
3.      Masukkan bahan yang akan dilarutkan pada tabung reaksi.
9.
Cawan Petri
Sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur media.
1.      Meletakan medium di dalam cawan petri.
2.      Menutup Cawan petri dengan penutup  cawan.
10.
Alumunium Foil
Sebagai penutup Erlenmeyer/tabung reaksi.
1.      Ambil aluminium foil secukupnya.
2.      Letakkan pada bibir Erlenmeyer maupun tabung reaksi.
3.      Rekatkan sampai tertutup rapat.
11.
Jangka Sorong
Untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm.
1.      Hal pertama yang kita lakukan adalah melepaskan pengunci.
2.      Memasangkan dan menggeserkan rahang geser hingga bola mini terjepit diantara rahang geser dan rahang tetap, lalu mengunci rahang geser.
3.      Amati skala nonius dan mencari garis pada skala nonius yang segaris dengan garis skala pada skala utama. Pada contoh ini, kita mendapatkan angka 40 (atau 0,4 mm).
4.      Amati skala utam dan cari garis pada skala utama yang terdekat dengan garis 0 pada skala nonius. Pada contoh ini, kita mendapatkan angka 32 mm.
5.      Jumlahkan hasilyang kita dapatkan dari skala utama dan skala nonius, yaitu 32 mm + 0,44 mm = 32,4 mm
12.
Colony Counter
Untuk menghitung jumlah koloni mikroba.
1.      Hubungkan Kabel Power ke sumber listrik.
2.      Tekan tombol di sebelah kiri belakang sampai lampu colony counter menyala dan stabil.
3.      Letakkan cawan petri dengan posisi terbalik.
4.      Tekan tombol set agar angka pada display menunjukkan angka 0.
5.      Hitung jumlah colony mikroba dengan menekan koloni yang terlihat.
6.      Jumlah yang tertera pada display menunjukkan jumlah koloni yang telah di hitung.
 CATATAN : Jika penggunaan memerlukan waktu yang lama, colony counter harus sering di matikan.
13.
Mikropipet
Memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 µl.
1.      Sebelum digunakan Thumb Knob sebaiknya ditekan berkali-kali untuk memastikan lancarnya mikropipet.
2.      Masukkan Tip bersih ke dalam Nozzle / ujung mikropipet.
3.      Tekan Thumb Knob sampai hambatan pertama / first stop, jangan ditekan lebih ke dalam lagi.
4.      Masukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm.
5.      Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dari Thumb Knobmaka cairan akan masuk ke tip.
6.      Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang diinginkan.
7.      Tekan Thumb Knob sampai hambatan kedua / second stop atau tekan semaksimal mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung tip.
8.      Jika ingin melepas tip putarThumb Knob searah jarum jam dan ditekan maka tip akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau menggunakan alat tambahan yang berfungsi mendorong tip keluar.
14.
Tip / Ujung Mikropipet
Sebagai tempat untuk cairan dalam ukuran 1 µl sampai 20 µl.
1.      Masukkan Tip bersih ke dalam Nozzle / ujung mikropipet.
2.      Tekan Thumb Knob sampai hambatan pertama / first stop, jangan ditekan lebih ke dalam lagi.
3.      Masukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm.
4.      Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dari Thumb Knob maka cairan akan masuk ke tip.
5.      Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang diinginkan.
6.      Tekan Thumb Knob sampai hambatan kedua / second stop atau tekan semaksimal mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung tip. Jika ingin melepas tip putar Thumb Knob searah jarum jam dan ditekan maka tip akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau menggunakan alat tambahan yang erfungsi mendorong tip keluar.
15.
Pinset
Untuk mengambil benda dengan menjepit misalnya saat memindahkancakram antibiotik. 
Bahan yang akan diambil, dijepit dengan pinset yang tengah-tengahnya ditekan.
16.
Rak Tabung Reaksi
Tempat penyimpanan tabung reaksi agar posisi  tabung tetap tegak.
Meletakkan tabung reaksi tegak lurus dalam jumlah banyak.
17.
Bunsen
Untuk memanaskan medium, mensterilkan  jarum inokulasi dan alat-alat yang terbuat dari platina dan nikrom seperti jarum platina dan ose
1.  Menyalakan Bunsen.
2.  Memanaskan alat-alat tersebut di atas api sampai pijar.
18
Laminarair flow 
Sebagai ruangan untuk pengerjaan secara aseptis. Prinsip penaseptisan suatu ruangan berdasarkan aliran udara keluar dengan kontaminasi udara dapat diminimalkan. Biasanya Tempat proses isolasi dan pemindahan kultur sel /mikroba

Terdiri dari Tombol-tombol
Bagian A
1.      Pengatur tekanan
2.      Pengatur TL
3.      Pengatur UV
4.      Power Blower
Bagian B
6.    Skala Power

Cara menggunakan
1.    Bersihkan areal laminar dengan menggunakan alkohol. Dan tutup rapat penutup laminar.
2.    Hubungkan kabel power ke stop kontak.
3.    Putar tombol power ke arah kiri (lampu power  menyala).
4.    Kemudian sebelum menggunakan sterilkan areal dalam laminar dengan kondisi penutup laminar dengan penutup warna gelap, kemudian hidupkan lampu UV selam 5-15 menit. Kemudian matikan lampu UV.
5.    Hidupkan lampu TL dan Blower.
6.    Selalu menjaga kondisi seteril saat bekerja di laminar.
7.     Setelah selesai bekerja bersihkan kembali laminar dengan alkohol dan tidak ada yang tertinggal di laminar.

20
Gelas objek dan penutup
Meletakan objek yang diamati dan ditutup dengan gelas penutup
Sebelum sampel objek diletakan di gelas objek bersihkan terlebih dahulu gelas objek dengan menggunakan kertas tisu.
21
Oven
 Untuk mensterilkan alat-alat seperti gelas dalam batas-batas tertentu, dapat juga untuk mensterilkan bahan-bahan seperti kapas, kertas, dan kain. Pada umumnya suhu yang digunakan 170 oC -180oC selama paling sedikit 2 jam. Lamanya sterilisasi bergantung pada jumlah dan ketahanan alat atau bahan yang disterilkan terhadap panas.
1.      Hubungkan kabel power ke stop kontak.
2.    Putar tombol power ke arah kiri (lampu power  menyala).
3.      Atur suhu dalam oven dengan menekan tombol set.
4.    Sambil menekan tombol set, putarlah  tombol di sebeklah kanan atas tombol set hingga   mnencapai suhu yang diinginkan.
5.    Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol set.
6.    Oven  akan menyesuaikan setingan suhu secara otomatis setelah beberapa menit.




BAB II
PEMBUATAN MEDIA

A.      KOMPETENSI
Mahasiswa dapat membuat dan mempersiapkan media pertumbuhan Nutrient Agar (NA) dan Potato Dextrose Agar / Kentang Agar (KA)

B.       PENDAHULUAN
Medium merupakan substrat atau dasar makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan mikroba yang akan dipelajari. Komponen dasar medium biasanya telah disesuaikan dengan jenis nutrisi yang diperlukan oleh mikroba tersebut. Medium padatan mengandung serbuk agar yang berfungsi sebagai bahan pengental, disamping komponen nutrisi lainnya.

C.      ALAT
-          Timbangan                                         - Tabung Reaksi
-          Beaker glass 500 ml                           - Kain kasa
-          Kompor/hotplate                                - Corong Kaca
-          Panci                                                  - Benang pengikat
-          Cawan petri                                        - Pengaduk
-          Autoklaf                                             - Kertas sampul/dorslag
-          Kapas                                                 - Gelas ukur

D.      BAHAN
a.         Medium PDA / KA
-       Kentang 500 gr
-       Glukosa / dektrose 25 gr
-       Agar-agar (netral) 25gr
-       Aquadest
b.        Medium NA
-       Air kaldu 1000 ml
-       Pepton 5gr
-       Agar 25gr

E.       CARA KERJA
a.      Medium Potato Dextrose Agar (PDA)
1.    Rebuslah kentang yang sudah dikuliti dan dipotong-potong berbentuk kubus dalam 1000 ml aquades selama 60 menit  (sampai lunak), kemudian diambil ekstraknya dengan menyaring dan memerasnya menggunakan kertas saring lalu ditampung di beaker glass baru.
2.    Larutkan 25 gr gula halus dan 20 gr powder agar /agar batangan kedalam suspensi tersebut, kemudian panaskan lagi sampai larut, aduk terus dan kecilkan apinya, jangan sampai meluap.
3.    Siapkan 3 cawan petri dan 3 tabung reaksi untuk setiap kelompok.
4.    Tuangkan medium PDA kedalam tiap cawan petri 10 ml, dan 5 ml untuk setiap tabung reaksi. Lakukan sebelum larutan mengental.
5.    Tutuplah cawan petri dan sumbatlah tabung reaksi dengan kapas, bungkuslah cawan petri dengan kertas sampul.
6.    Setelah pembuatan medium selesai, maka medium disterilisasikan dengan menggunakan autoklaf.
b.      Medium Nutrient Agar (NA)
1.      Air Kaldu 1000 ml dicampur dengan pepton 5 gr hingga homogen.
2.      Ditambah agar dan dipanaskan hingga mendidih, serta diaduk terus menerus hingga semua agar larut.
3.      Tuang medium NA kedalam cawan petri 10 ml, dan 5 ml untuk setiap tabung reaksi. Lakukan hal ini sebelum larutan mengental.
4.      Tutuplah cawan petri dan sumbatlah tabung reaksi dengan kapas, bungkuslah cawan petri dengan kertas sampul. Kemudian medium di sterilisasi menggunakan autoklaf.




Langkah-langkah sterilisasi menggunakan autoklaf adalah sebagai berikut:
1.        Isilah autoklaf dengan air setinggi batas sarangannya.
2.        Oleskan vaselin dengan  tipis dan merata pada tepi autoklaf bagian tempat dan tutup.
3.        Masukkan semua bahan dan alat yang akan disterilkan, kemudian tutuplah dan kencangkan.
4.        Siapkan kompor, lalu letakkan autoklaf diatasnya. Aturlah katup uap air pada tutup autoklaf, sehingga posisi tegak.
5.        Tunggulah sampai ada uap air yang keluar melalui celah katup, kemudian lipatlah katup tersebut sehingga posisinya mendatar.
6.        Tunggulah sampai jarum manometer menunjukkan angka 15, berarti tekanan autoklaf telah mencapai 15 lbs. kecilkan api kompor lalu pertahankan tekanan agar tetap sebesar 15 lbs, selama 15 menit.
7.        Setelah 15 menit, matikan api kompor. Lalu biarkan sampai tekanan yang ditunjukkan oleh manometer menjadi 0 lbs.
8.        Tegakkan posisii katup uap air sehingga uap air keluar. Kemudian bukalah tutup autoklaf dan keluarkan bahan dan alat yang telah disterilkan.
9.        Medium yang belum segera digunakan dapat disimpan dalam almari es.

Tidak ada komentar:

PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI DAN STERILISASI

BAB I PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI DAN STERILISASI A.       KOMPETENSI Mahasiswa dapat mengenal berbagai macam alat-alat di labor...