Minggu, 27 Mei 2018

Makalah Respirasi




BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Sebagai makhluk hidup kita masih hidup sampai saat ini karena setiap saat kita selalu bernafas menghirup udara. Makhluk hidup, di dunia ini, baik itu hewan maupun manusia akan mati (wafat) jika sudah tidak dapat bernafas lagi. Sebenarnya bagaimana sistem pernafasan yang terdapat dalam tubuh kita? maka dari itu penulis ingin mengetahui lebih banyak tentang sistem pernapasan pada mammalia khususnya manusia.
Sistem pernapasan secara garis besarnya terdiri dari paru-paru dan susunan saluran yang menghubungkan paru-paru dengan yang lainnya, yaitu hidung, tekak, pangkal tenggorok, tenggorok, cabang tenggorok.
Metabolisme normal dalam sel-sel makhluk hidup memerlukan oksigen dan karbon dioksida sebagai sisa metabolisme yang harus dikeluarkan dari tubuh. Pertukaran gas O2 dan CO2 dalam tubuh makhluk hidup di sebut pernapasan atau respirasi. O2 dapat keluar masuk jaringan dengan cara difusi.
B.  Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian dari pernafasa?
2.    Apa fungsi dari pernafasan?
3.    Bagaimana fisiologi saluran pernafasan?
4.    Bagaimana saluran pernafasan?
5.    Bagaimana proses terjadinya pernafasan?
6.    Bagaimana pengaturan dan pengendalian pernafasan?
7.    Bagaimana bentuk dari pernafasan?
8.    Bagaimana proses transportasi yang terjadi di dalam tubuh?
9.    Bagaimana volume dan kapasitas paru-paru?
10.  Apa saja masalah yang terjadi pada pernafasan?
11.  Bagaimana kecepatan pernafasan?

C.  Tujuan
1.    Apa pengertian dari pernafasa?
2.    Apa fungsi dari pernafasan?
3.    Bagaimana fisiologi saluran pernafasan?
4.    Bagaimana saluran pernafasan?
5.    Bagaimana proses terjadinya pernafasan?
6.    Bagaimana pengaturan dan pengendalian pernafasan?
7.    Bagaimana bentuk dari pernafasan?
8.    Bagaimana proses transportasi yang terjadi di dalam tubuh?
9.    Bagaimana volume dan kapasitas paru-paru?
10.  Apa saja masalah yang terjadi pada pernafasan?
11.  Bagaimana kecepatan pernafasan?























BAB II
PEMBAHASAN
Artinya:
“Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk,niscaya Dia akan melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa dikehendaki Allah kesesatannya,niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.”
(QS.Al An’am : 125).

A.  PENGERTIAN PERNAFASAN
1.   Pernafasan merupakan pertukaran O2 dan CO2 antara sel-sel tubuh serta lingkungannya.
2.   Pernafasan juga merupakan peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung O2 dan mengeluarkan CO2 sebagai sisa dari oksidasi dari tubuh.
3.   Penghisapan udara kedalam tubuh disebut proses inspirasi dan menghembuskan udara keluar tubuh disebut proses ekspirasi.

B.  FUNGSI PERNAFASAN
Beberapa fungsi pernafasan yang penting adalah :
1.   Mengambil O2 yang kemudian dibawa oleh darah keseluruh tubuh untuk mengadakan pembakaran.
2.   Mengeluarkan CO2 yang terjadisebagai sisa dari pembakaran kemudian dibawa oleh darah keparu-paru untuk dibuang.



C.  FISIOLOGI SALURAN PERNAFASAN
 












Bagan 1. Fisiologi Saluran Pernapasan

     Ada dua bagian yang mungkin dapat digambarkan dalam pernafasan yaitu :
1.   O2 – hidung – trakea – alveoli – pembuluh kapiler alveolus – ikatan O2 dengan Hb – jantung – seluruh tubuh sampai kesetiap sel.
2.   CO2 – membawa alveoli – kapiler – alveoli – bronchroli – bronchus – trakea – hidung.

D.  SALURAN PERNAFASAN
Saluran pernafasan dari atas ke bawah dapat dirinci sebagai berikut : Rongga hidung, faring, laring, trakea, percabangan bronkus, paru-paru (bronkiolus, alveolus).
Gambar 1. Sistem pernafasan secara umum

1.   Rongga Hidung
Nares anterior adalah saluran-saluran didalam lubang hidung. Saluran-saluran ini bermuara kedalam bagian yang dikenal sebagai vestibulum hidung. Rongga hidung dilapisi selaput lendir yang sangat kaya akan pembuluh darah, dan bersambung  dengan lapisan farink dan selaput lender. Semua sinus yang mempunyai lubang masuk kedalam rongga hidung.
Rongga hidung sendiri  berfungsi sebagai berikut :
a.    Bekerja sebagai saluran udara pernafasan.
b.    Sebagai ppenyaring udara pernafasan yang dilakukan oleh bulu-bulu hidung.
c.    Dapat menghangatkan udara pernafasan oleh mukosa.
d.    Membunuh kuman-kuman yang masuk, bersama-sama udara pernafasan oleh leukosit yang terdapat dalam selaput lender atau hidung.
                 Pada bagian belakang rongga hidung terdapat ruangan yang disebut nasophaynk. Rongga hidung dan nasoparing berhubungan dengan :
1)  Sinus paranasalis, yaitu rongga pada tulng kranial berhubungan dengan rongga hidung melaui ostium (lubang). Terdapat beberapa sinus paranasalis, sinus maksilaris,dan sinus ethmoidalis yang dekat dengan permukaan dan sinus sphenoidalis dan sinus ethmoidalis yang terletak lebih dalam.
2)  Duktus nasolacrimalis, yang menyalurkan air mata kedalam hidung
3)  Tuba eustachius, yang berhubungan dengan ruangtelinga bagian tengah.
Pada rongga hidng misalnya terjadi influenza atau hudung buntu, tidak boleh dilupakan kemungkinan tertutupnya lubang-lubang tersebut sehingga dapat menimbulkan penumpukan cairan dan terjadi radang didalam sinus paranasalis dan ruang telinga tengah akibatnya bias terjadi sinusitis,otitis media, keluar air mata karena duktus nasolacrimalis buntu. Karena itu pada hidung buntu perlu diberi obat-obatan tetes hidung untuk mengurangi kemungkinan tertupnya lubang-lubang diatas.
                                   
Gambar 2. Saluaran pernafasan pertama ( hidung )
(Sumber: daunbuah.com)

  1. Faring
Faring adalah pipa berotot berjalan dari dasar tengkorak sampai persambungannya dengan oesofagus pada ketinggian tulang rawan krikoid. Bila terjadi radang disebut pharyngitis. Faring terbagi menjadi 3 bagian yaitu nasofaring, orofaring, dan laringofaring.
a.    Nasofaring
Adalah bagian posterior rongga nasal yang membuka kearah rongga nasa melalui dua naris internal (koana),yaitu
1)    Dua tuba eustachius (auditorik) yang menghubungkan nasofaring dengan telinga tengah. Tuba ini berfungsi untuk menyetarakan tekanan udara pada kedua sisi kendang telinga.
2)    Amandel (adenoid) faring adalah penumpukan jaringan limfatik yang terletak didekat naris internal. Pembesaran pada adenoid dapat menghambat aliran darah
b.    Orofaring
Dipisahkan dari nasoparing oleh palatum lunak muscular suatu perpanjangan palatum kertas tulang.           
1)    Uvula ( anggur kecil) adalah prosesum kerucut (conical) kecil yang menjulue kebawah dari bagian tengah tepi bawah palatum lunak.
2)    Amandel palatinum terletak pada kedua sisi ororfaring posterior
c.      Laringofaring
Mengelilingi mulut esophagus dan laring,yang merupakan grbang untuk sistem respiratorik selanjutnya.
Gambar 3. Faring


  1.  Laring
Laring berperan untuk pembentukan suara dan untuk melindungi jalan nafas terhdap masuknya makanan dan cairan. Laring dapat tersumbat, antara lain oleh benda asing, (gumpalan makanan), infeksi (misalnay difteri) dan tumor.
Dibagian laring terdapat beberapa organ yaitu :
a.    Epiglottis, merupakan katup tulang rawan untuk menutup larynx sewaktu orang menelan. Bila waktu makan kita berbicara (epiglottis terbuka ), makanan bias masuk ke larynx (keslek) dan terbatuk-batuk. Pada saat bernafas epiglottis terbuka tapi pada saat menelan epiglottis menutup laring. Jika masuk kelaring maka akan batuk dan dibantu bulu-bulu getar silia untuk menyaring debu, kotoran-kotoran.

b.    Jika bernafas melalui mulut udara yang masuk keparu-paru tak dapat disaring,dilembabkan atau dihangatkan yang menimbulkan gangguan tubuh dan sel-sel bersila akan rusak adanya gas beracun dan dehidrasi.
c.    Pita suara, terdapat dua pita suara yang dapat ditegangkan dan dikendurkan, sehingga lebar sela-sela antara pita-pita tersebut berubah-ubah sewaktu bernafas dan berbicara. Selama pernafasan pita suara sedikit terpisah sehingga udara dapat keluar masuk.

Gambar 4. Laring


  1. Trakea
Trakea merupakan lanjutan laring yang dibentuk oleh 16 – 20 cincin kartilago yang terdiri dari tulang-tulang rawan yang terbentuk seperti C. Trakea dilapisi oleh selaput lender yang terdiri atas epitilium bersilia dan sel cangkir
Gambar 5. Trakea

  1.   Percabangan Bronkus
Bronkus merupakan percabangan trakea. Setiap bronkus primer bercabang 9 – 12 kali untuk membentuk bronki sekunder dan tersier dengan dimeter yang semakin kecil. Struktur mendasar dari paru-paru adalah percabangan bronchial yang selanjutnya secara berurutan adalah bronki, bronkiolus, bronkiolus terminalis, bronkiolus respiratorik, duktus alveolar, dan alveoli. Dibagian bronkus masih disebut pernafasan extrapulmonar dan sampai memasuki paru-paru disebut intrapulmonar.
Gambar 6. Paru-paru


  1. Paru-paru ( bronkiolus, alveolus)
Paru-paru berada dalam rongga torak, yang terkandung dalam susunan tulang-tulang iga dan letaknya disisi kiri dan kanan mediastinum yaitu struktur blok padat yang berada dibelakang tulang dada. Paru-paru menutupi jantung, arteri dan vena bsar, esophagus dan trakea. Paru-paru berbentukseperti spons dan bersisi udara dengan pembagian ruang sebagai berikut :
a.           Paru kanan, memiliki tiga lobus
b.           Dan paru kiri dua lobus

E.  PROSES TERJADINYA PERNAFASAN
Pernafasan adalah proses inspirasi udara kedalam paru-paru dan ekspirasi udara dari paru-paru kelingkungan luar tubuh. Inspirasi terjadi bila muskulus diafragma telah dapat rangsangan dari nervus pernikus lalu mengkerut datar. Saat ekspirasi otot akan kendor lagi dan dengan demikian rongga dada menjadi kecil kembali maka  udara didorong keluar. Jadi proses respirsi terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara rongga pleura dan paru paru.

F.  PENGATURAN DAN PENGENDALIAN PERNAFASAN
Mekanisme pernafasan diatur dan dikendalikan oleh 2 faktor utama yaitu faktor kimia dan pengendalian oleh saraf
  1. Kendali kimiawi
Faktor kimiawi adalah faktor utama dalam pengendaliam dan pengaturan frekwensi, kecepatan dan dalamnya gerakan pernafasan. Pusat pernafasan disumsum sangat peka pada reaksi kimia. Karbondioksida merupakan produk asam dari metabolisme yang merangsang pusat pernafasan untuk mengirim keluar implus saraf yang bekerja atas otot pernafasan.
Latihan menyebabkan peningkatan pada jumlah karbon dioksida yang dihasilkan oleh kerja otot-otot. Peningkatan kadar kabon dioksida didalam darah, atau peningkatan kosentrasi ion-hidrogen (H) darah, mempunyai efek yang kuat langsung pada neuron-neuron susunan retikular yang menyebabkan peningkatan kecepatan dan kedalaman pernafasan dengan ekskresi karbon dioksida.
Pusat pengendalian ada di komereseptor yang mendeteksi perubahan kadar osigen, karbondioksida dan kadar hidrogen dalam darah arteri dan cairan serebrospinalis dan menyebebkan penyesuaian yang tepat antara frekuensi dan kedalaman respirasi.
a.   Kemoreseptor sentral
Yaitu neuron yang terletak dipermukaan ventral lateral medulla, peningkatan kadar karbondioksida dalam darah arteri dan cairan serebrospinnalis merangsang peningkatan frekuensi dan dalamnya respirasi. Penurunan kadar oksigen hanya sedikit berpengaruh pada kemoreseptor sentral.
b.   Kemoreseptor perifer
Terletak dibadan aorta dan karotid pada istem arteri, kemoreseptor ini merespon terhadap perubahan kosentrasi ion-oksigen, karbondioksida dan ion hidrogen
  1. Kendali saraf
Pernafasan dikendalikan di sel-sel saraf dalam susunan retikularis dibatang, terutama dimedula sel-sel ini mengirim implus menuruni medula spinalis, kemudian melalui saraf frenkus ke diafragma, dan melalui melalui saraf-saraf interkostalis ke otor-otot interkostalis. Jadi pusat pernafasan ialah suatu pusat otomatik di dalam medula oblongata yang mengeluarkan implus eferen ke otot pernafasan implus aferen, yang dirangsang oleh pemekaran gelembung udara, yang diantarkan ooleh saraf vagus kepusat pernafasan didalam medula.
Susunan retikulus mempunyai pola aktifitas saraf dengan irama teratur yang mempertahankan aktifitas irama dari otot-otot ini. Irama ini dilengkapi dengan hering-breuer yaitu reseptor-reseptor yang rengang yang terdapat pada parenkhim paru-pparu yang memancarkan rangsangan ke medula oblongata melalui vaguspengembangan paru-paru yang cepat menghambat rangsangan respirasi.
Reseptor regangan di jaringan paru mengirim impuls-impuls melalui nervus vagus ke batang otak impuls ini menghambat inspirasi saat paru-paruvdikembangkan dan merangsang inspirasi saat paru-paru dikempeskan.
Beberapa faktor tertentu merangsang pusat pernafasan yang terletak didalam medula oblongata dan kalau dirangsang maka pusat itu mengeluarkan impuls yang disalurkan oleh saraf spinalis ke otot  pernafasan yaitu diafragma dan otot interkostalis. Rangsangan ritmis (berirama) pada medula oblongata menimbulkan pernafasan otomatis dara medula oblongata yang berhubungan dengan pernafasan secara klasik dinamakan pusat pernafasan. Ada 2 kelompok neuron pernafasan kelompok sosial yang dekat dengan nukleus traktus solitarius  adalah sumber irama yang mengenf=dalikan neuron motoris phrenius kontralateral neuron-neuron ini juga memproyeksikan diri dan mengendalikan golongan ventral. Golongan ini memiliki 2 bagian, bagian kranial dibentuk oleh neuron-neuron nucleus ambigus yang mempersarafi otot-otot pembantu pernafasan ipsilateral, pada hakekatnya melalui nervus vagus. Bagian caudal dibentuk oleh neuron-neuron dalam nucleus retroambigualis yang menyelenggarakan pengendalian inspirasi dan ekspirasi  ke neuron-neuron motoris yang mempersarafi interkostalis. Pernafasan sepontan ditimbulkan oleh rangsangan yang ritmis neuron motoris yang mempersarafi otot-otot pernafasan,  rangsang ini secara keseluruhan tergantung pada impuls-impuls saraf otak.

G. BENTUK DARI PERNAFASAN
            Bentuk pernafasan secara garis besar terjadi menjadi 2 bagian yaitu
1.    Proses pernafasan pulmunal ataunparu-paru (external)
a.   Ventilasi pulmonar  atau gerakan pernafasan yang menukar udara dalam alveoli dengan udara luar, apabila ventilasi kurang baik maka pernafasann tidak baik atau terganggu.
b.   Jumlah udara yang mencapai alveoli pada volume pernafasan semenit 6 liter adalah 500 minus 150 ml kali 12 pernafasan/menit atau 4,2 liter/menit.
c.   Pernafasan yang cepat dan dangkal mengakibatkan ventilasi yang lebih sedikit dari pada pernafasan lamban dan dalam pada volume pernafasan semenit yang sama. Semua proses ini diatur sehingga darah dari paru-paru menerima jumlah tepat CO2 dan O2. jika gerakan gerakan banyak darah dari paru-paru membawa banyak CO2 dan sentrasinya dalam darah arteri bertambah. Hal ini merangsang pusat pernafasan dalam otak untuk mamperbeesar kecepatan dan dalamnya nafas.  Penambahan vertilasi yang baiik akan mengeluarkan CO2 dan memungut lebih banyak O2.
2.    Pernafasan jaringan (internal)
Ikatan O2 + Hb dari jantung dipompa keseluruh tubuh tiap sel mengambil O2 untuk proses metabolisme dan darah menerima hasil buangan Co2 dari jantung dan paru keluar. Darah merah (hemoglobin) yang banyak mengandung oksigen dari seluruh tubuh masuk edalam jaringan akhirnya mencapai kapier, darah mengeluarkan O2 ke dalam jaringan, mengambil CO2 untuk dibawa ke paru-paru dan di paru-paru terjadi pernafasan eksternal.
3.    Pernafasan tingkat sel
Adalah penggunaan O2 oleh sel-sel tubuh untuk produksi energi dan pelepasan produksi CO2 oleh sel-sel tubuh.
H.  TRANSPORTASI (PERTUKARAN GAS)
1.   Transportasi darah paru-jantung dan seluruh tubuh
 

















Rounded Rectangle: Pertukaran gas O2 diambil, CO2 dilepaskan
 




  1. Transpor oksigen
Oksigen tidak terlalu mudah larut dalam air dan tidak cukup mudah dibawa dalam larutan air sederhana untuk mempertahankan kehidupan jaringan. Sehingga sekitar 97% oksigen dalam darah dibawa eritorit yang telah berikatan dengan hemoglobin (Hb) 3% lainnya larud dalam plasma.  Hemoglobin merupakan kombinasi antara haeme (suatu ikatan besi_purfirin) dengan globin (suatu protein), hemoglobin berikatan dengan oksigen membentuk oksihemoglobin (HbO2)
Setiap molekul dalam ke empat molekul besi dalam hemoglobin berikatandengan satu molekul oksigen untuk membentuk oksihemoglobin (HbO2) yang berwarna merah tua. Setiap sel darah merah mengandung 280 jutta molekul hemoglobin dan setiap gram hemoglobin dapat mengikat 1,34 ml oksigen. Dan 100 ml darah rata-rata mengandung 15 gram hemoglobin untuk maksimum ml O2 per 100 ml darah (15x1,34).
Gambar 7. Pertukaran Gas

Darah arteri secara normal membawa 97% oksigen pernafasan dalam sekali menghirup oksigen murni tidak dapat memberi peningkatan yang berarti pada kejenuhan hemoglobin dengan oksigen tetapi menghirup oksigen murni dapat meningkatkan penghantaran oksigen dalam jaringan karena volume oksigen terlarut dalam lasma meningkatkan.
Dalam darah vena, PO2 mencapai 40 mmhg dan hemoglobin masih 75% jenuh. Hal ini menunjukkan darah hanya melepas sekitar seperempat muatan oksigennya saat melewati jaringan. Hal ini memberikan rentangan keamanan yang tinggi jika sewaktu-waktu pernafasan terganggu atau kebutuhan oksigen jaringan meningat.
  1. Transpor karbon dioksida
Didalam jaringan tubuh kosentrasi relatif tinggi karbodioksidasi berkombinasi dengan air dalam korpus sel darah merah untuk membentuk ion-ion bikarbonat. Bila ion-ion bikarbonat mencapai paru-paru kosentrasinkarbon dioksida relatif rendah dilepaskan sebagai gas. Karbon dioksida yang berdifusi kedalam darah dari jaringan dibawah paru-paru melalui cara sebagai berikut sebaai kecil karbon dioksida 7%-8% terlarut dalam plasma, karbon dioksida yang tersisa bergerak kedalam sel darah merah, dimana 25%nya bergabung dalam bentuk reversibel yang tidak kuat dengan gugus amino dibagian globin pada hemoglobin untuk membentuk kambaminohemoglobin.

I.    VOLUME DAN KAPASITAS PARU
            Volume udara dalam paru-paru dalam kecepatan pertukaran saat inspirasi dan ekspirasi dapat diukur melalui spirometer
1.    Volume
a.    Volume tindal (VT) yaitu volume udara yang masuk dan keluar  paru-paru selama ventilasi normal biasa nilai VT pada dewasa normal sekitar 500 ml untuk laki-laki 380 ml untuk perempuan.
b.    Volume cadangan inspiraasi (VCI) yaitu volume udara exstra yang masuk ke paru-paru dengan inspirasi maximum di atas inspirasi tindal. CDI berkisar 3100 ml pada laki-laki dan 1900 ml pada perempuan.
c.    Volume cadangan expirasi (VCE) yaitu volume exstra udara yang dapat dengan kuat dikeluarkan pada ekspirasi tidak normal. VCE berkisar 1200 ml pada laki-laki dan 800 ml pada peremmpuan.
d.    Volume residual (VR) yaitu udara sisa dalam paru-paru setelah melakukan expirasi kuat. Rata-rata pada laki-laki sekitar1200 ml dan pada perempuan 100 ml. Volume residual penting untuk kelangsungan aerasi dalam darah saat jeda pernafasan.
2.    Kapasitas
a.    Kapasitas residual fungsional (KRF) adalah penambahan volume residual dan volume cadangan exspirasi. Kapasitas ini merupakan jumlah udara sisa dalam sistem respirasi setelah ekspirasi normal. Nilai rata-ratanya adalah 2200 ml jadi nilai (KRF=VR+CVE)
b.    Kapasitas inspirasi (KI) adalah penammbahan volume tindal dan volume cadangan inspirasidan volume cadangan exspirasi (KT=VT+VCI+VCE) nilai rata-rata sekitar 4.500 ml
c.    Kapasitas total paru (KTP)adalah jumlah total udara yang dapat ditampung dalam paru-paru dan selama dengan kapasitas vital ditambah volume residual (KTP=KV+VR). Nilai rata-ratanya adalah 5.700 ml.

J.   MASALAH PERNAFASAN
1.    Hipoksia (anoksia)
Adalah defisensi oksigen karena kekurangan kadar oksigen dibandingkan kadar normalnya secara fisiologis dalam jaringan dan organ. Hipoksia dapat terjadi akibat kekurangan oksigen dalam atmosfir, anemia, gangguan sirkulasi darah, penyakit paru-paru, adanyya zat toksit (karbon monoksida atau sianida)
2.    Hiperkapnia
Peningkatan kadar CO2 dalam cairan tubuh dan sering disertai dengan hipoksia. Jika CO2 berlebihan akan meningkatkan respirasi dan konsentrasi ion hidrogen, yang akan menyebabkan asidosi (kadar asam berlebih)
3.    Hipokapnia
Penurunan kadar CO2 dalam darah, biasanya terjadi akibat hiperventilasi (pernafasan cepat) dan menghembuskan CO2 menyebabkan terjadinya alkalokasis (jumlah bikarbonat berlebih).
4.    Asfisia (Sufoksia)
Suatu kondisi hipoksia dan hiperkapnia akibat tidak kecukupan ventilasi pulmunar.
5.    Dispnea
Kesukaran bernafas dan berhentinya nafas selama 3 menit (dicekik) sudah menimbulkan kematian.

K.  KECEPATAN PERNAFASAN
          Kecepatan pernafasan pada wanita lebih tinggi daripada pria. Jika bernafas dengan normal maka ekspirasi akan menyusul inspirasi, dan kemudia ada istirahat sebentar (inspirasi-ekspirasi-istirahat)
No
Jenis pernafasan
Frekuensi
1
Bayi baru lahir
30-40
2
Dua belas bulan
30
3
Dari dua sampai lima tahun
24
4
Orang dewasa
10-20

























BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan

Berdasarkan uraian materi diatas dapat disimpulkan bahwa:
1.      Pernafasan merupakan pertukaran O2 dan CO2 antara sel-sel tubuh serta lingkungannya.
2.      Fungsi pernapasan yaitu mengambil O2 yang kemudian dibawa oleh darah keseluruh tubuh untuk mengadakan pembakaran.
3.      Saluran pernafasan dari atas ke bawah dapat dirinci yaitu, Rongga hidung, faring, laring, trakea, percabangan bronkus, paru-paru (bronkiolus, alveolus).
4.      Volume udara dalam paru-paru dalam kecepatan pertukaran saat inspirasi dan ekspirasi dapat diukur melalui spirometer






















DAFTAR PUSTAKA

Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu



Tidak ada komentar:

PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI DAN STERILISASI

BAB I PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI DAN STERILISASI A.       KOMPETENSI Mahasiswa dapat mengenal berbagai macam alat-alat di labor...