Minggu, 27 Mei 2018

Makalah Aves Verterata


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Meskipun burung berdarah panas, ia berkerabat dekat dengan reptil. Bersama kerabatnya terdekat, suku Crocodylidae alias keluarga buaya, burung membentuk kelompok hewan yang disebut Archosauria. Diperkirakan burung berkembang dari sejenis reptil di masa lalu, yang memendek cakar depannya dan tumbuh bulu-bulu yang khusus di badannya. Pada awalnya, sayap primitif yang merupakan perkembangan dari cakar depan itu belum dapat digunakan untuk sungguh-sungguh terbang, dan hanya membantunya untuk bisa melayang dari suatu ketinggian ke tempat yang lebih rendah.Burung masa kini telah berkembang sedemikian rupa sehingga terspesialisasi untuk erbang jauh, dengan perkecualian pada beberapa jenis yang primitif.
Bulu-bulunya, terutama di sayap, telah tumbuh semakin lebar, ringan, kuat dan bersusun rapat. Bulu-bulu ini juga bersusun demikian rupa sehingga mampu menolak air, dan memelihara tubuh burung tetap hangat di tengah udara dingin. Tulang belulangnya menjadi semakin ringan karena adanya rongga-rongga udara di dalamnya, namun tetap kuat menopang tubuh. Tulang dadanya tumbuh membesar dan memipih, sebagai tempat perlekatan otot-otot terbang yang kuat. Gigi-giginya menghilang, digantikan oleh paruh ringan dari zat tanduk.
Aves adalah vertebrata dengan tubuh yang ditutupi oleh bulu, sedangkan hewan yang lainnya tidak ada yang berbulu. Aves adalah vertebrata yang dapat terbang, karena mempunyai sayap yang merupakan modifikasi anggota gerak anterior. Sayap pada aves berasal dari elemen-elemen tubuh tengah dan distal. Kaki pada aves digunakan untuk berjalan, bertengger, atau berenang, Aves telah memberikan manfaat luar biasa dalam kehidupan manusia. Beberapa jenis aves seperti ayam, kalkun, angsa dan bebek telah didomestikasi sejak lama dan merupakan sumber protein yang penting, yakni daging maupun telurnya. Di samping itu, orang juga memelihara aves/burung untuk kesenangan dan perlombaan. Contohnya adalah merpati, perkutut, murai batu dan lain-lain. Tidak terkecuali dengan elang yang kerap dipelihara pula untuk gengsi, gagah-gagahan, dan untuk olahraga berburu. Banyak jenis aves/burung telah semakin langka di alam, karena diburu manusia untuk kepentingan perdagangan tersebut.

B.       Rumusan Masalah
1.         Apakah yang dimaksud dengan Aves?
2.         Apa saja ciri umum dari Aves?
3.          Bagaimana morfologi dari Aves?
4.         Apa saja klasifikasi dari Aves?

C.      Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari Aves.
2.      Untuk mengetahui ciri umum dari Aves.
3.      Untuk mengetahui morfologi dari Aves.
4.      Untuk mengetahui klasifikasi dari Aves.















BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Aves
Kata aves berasal dari bahasa latin yang dipakai sebagai naa kelas, sedangkan ornis dari kata Yunani dipakai dalam “ormitologi” yang berari ilmu yang mempelajari burung-burung. Kelas aves merupakan evolusi selaa reptilia (radiasi reotilia). Telur amniotic dan sisik pada kaki hanyalah dua diantara semua ciri khas reptilian yang ditemukan pada burung. Akan tetapi burung modern (yang ada saat ini) tampak sangat berbeda dari reptilia  karena memiliki bulu perkakas terbang lainya yang khas seperti sayap (Cambell, 2003).
Aves merupakan kelas tersendiri dalam kingdom animalia, aves atau burung memiliki ciri umum yaitu berbulu dan kebanyakan diantara mereka bisa terbang. Kelas aves adalah satu-satunya kelompok hewan yang memiliki bulu, (jangan salah mamalia berambut, bukan berbulu). Hal ini merupakan keunikan tersendiri dari kelompok hewan tersebut. Aves adalah vertebrata dengan tubuh yang ditutupi oleh bulu (asalepidermal), sedangkan hewan lainnya tidak ada yang berbulu.
Aves adalah vertebrata yang dapat terbang, karena mempunyai sayap yang merupakan modifikasi anggota gerak anterior. Sayap pada aves berasal dari elemen-elementubuh tengah dan distal (pada fosil Pterodactyla = reptilian dan chiropetra = mamalia terbang, sayap berasal dari elemen-elemen tubuh distal). Kaki pada aves digunakanuntuk berjalan, bertengger, atau berenang (dengan selaput interdigital). Karakteristik tengkorak aves meliptui tulang-tulang tengkorak yang berfusikuat, paruh berzat tanduk. Aves tidak bergigi. Mata besar. Kondil oksipetal tunggal. Contoh aves : burung, penguin.










Gambar 1. Burung

Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari burung kolibri yang kecil mungil hingga burung unta, yang lebih tinggi dari orang. Diperkirakan terdapat sekitar 8.800 – 10.200 spesies burung di seluruh dunia; sekitar 1.500 jenis di antaranya ditemukan di Indonesia. Berbagai jenis burung ini secara ilmiah digolongkan ke dalam kelas Aves.
B.       Ciri umum Aves
Ciri-ciri aves merupakan hewan bersayap, berkaki dua, berdarah panas dan bertelur dalam kelompok hewan vertebrata yang besar dan terdapat di seluruh dunia, dari daerah gurun sampai di kutub utara, juga di hutan hujan Amazon, dan Greenland. Ada lebih dari 8,600 spesies burung yang telah diidentifikasi yang dibagi menjadi 27 order. Selain itu, ada banyak subspesies yang jika dihitung beserta dengan spesies yang diketahui mengandung lebih 3200 jenis.
Ciri-ciri aves merupakan homoioterma, berdarah panas, dengan suhu tetap 40-44 ° C. Tulang burung ringan dan berongga di berbagai ruas untuk mengurangi densitas dan beratnya. Semua burung memiliki paruh, yang berbeda hanyalah bentuk dan ukuran paruhnya. Kebanyakan burung memiliki bulu kecuali sedikit yang tidak memiliki bulu.
Ciri-ciri aves  diyakini merupakan evolusi dari reptil, seperti dinosaurus, yang hidup sekitar 180 juta tahun lampau. Burung berubah dan kehilangan gigi dan ciri reptilia yang lain, saat mengalami proses evolusi yang memakan waktu jutaan tahun. Pada waktu yang sama, bulu tumbuh pada ekornya dan sayapnya.
Ciri-ciri aves adalah seperti berikut:
1.      Badan ditutupi oleh bulu.
2.      Memiliki paruh yang tidak bergigi dan dua sayap.
3.      Memiliki sisik pada kakinya.
4.      Bertelur dan telurnya dilindungi oleh cangkang keras.
5.      Bernafas melalui paru-paru. Juga terdapat punid-pundi udara atau kantung udara
6.      Berdarah panas.
Menurut Jasin (1996) kelas aves meiliki cirri-ciri khusus yaitu :
1.      Tubuh terbungkus oleh tubuh.
2.      Mempunyai dua pasang ekstremitas, anggota depan (anterior) mengalami modifikasi menjadi sayap (ala), sedangkan sepasang anggota posterior (depan) disesuaikan untuk hinggap dan berenang, masing-masing kaki berjari 4 buah, cakar tebungkus oleh kulit yang menanduk dan bersisik.
3.      Skleton kecil dan baik, kuat dan penulangannya sempurna. Pada mulut terdapat bagian yang berproyeksi sebagai paruh atau sudu yang terbungkus oleh lapisan zat tanduk. Pada burung tempurung kepala emiliki sepasang condylus occipitalis, lehernya sangat fleksibel.
4.      Jantung terdiri dari 4 ruang yakni dua auricular dan 2 ventricula, hanya arcus anterioeus kanan yang masih ada, erytrocitnya berinti, berbentuk oval, dan conveks.
5.      Respirasi dilakukan dengan paru-paru yang kompak yang menempel pada Costae dan berhubungan dengan kantung udara (saccus pnematicus) yang meluas pada alat-alat dalam, eiliki kotak suara atau syrinx pada dasar tracea.
6.      Tidak memiliki vesika urinaria. Zat-zat ekresi setengah padat.
7.      Telah memiliki 12 nervi cranualis
8.      Suhu tubuh tetap (homoiothermis) karena mempertahankan suhu tubuhnya dengan bulu-bulu (bulu sebagai isolator panas). Suhu tubuh sekitar 40,5°C-42°C. 
9.      Fertilisasi terjadi di dalam tubuh. Telur memiliki yolk besar terbungkus oleh cangkang yang keras, untuk menetas diperlukan pengeraman.






Gambar 2. Ciri umum Aves

C.      Morfologi Aves
1.      Struktur Bulu
Bulu adalah ciri khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain. Hampir seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu, yang secara filogenetik berasal dari epidermal tubuh, yang pada reptile serupa dengan sisik. Secara embriologis bulu aves bermula dari papil dermal yang selanjutnya mencuat menutupi epidermis. Dasar bulu itu melekuk ke dalam pada tepinya sehingga terbentuk folikulus yang merupakan lubang bulu pada kulit. Selaput epidermis sebelah luar dari kuncup bulu menanduk dan membentuk bungkus yang halus, sedang epidermis membentuk lapisan penyusun rusuk bulu.Sentral kuncup bulu mempunyai bagian epidermis yang lunak dan mengandung pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat makanan dan proses pengeringan pada perkembangan.





Gambar 3. Struktur bulu burung
2.      Berdasarkan susunan anatomis bulu dibagi menjadi:
b.      Filoplumae, Bulu-bulu kecil mirip rambut tersebar di seluruh tubuh. Ujungnya bercabang-cabang pendek dan halus. Jika diamati dengan seksama akan tampak terdiri dari shaft yang ramping dan beberapa barbulae di puncak.
c.       Plumulae, Berbentuk berbentuk hampir sama dengan filoplumae dengan perbedaan detail.
d.      Barbae (Barbulae, Ujung dan sisi bawah tiap barbulae memiliki filamen kecil disebut barbicels yang berfungsi membantu menahan barbula yang saling bersambungan).
e.       Plumae, Bulu yang sempurna. Susunan plumae terdiri dari :
1)      Shaft (tangkai), yaitu poros utama bulu.
2)      Calamus, yaitu tangkai pangkal bulu.
3)      Rachis, yaitu lanjutan calamus yang merupakan sumbu bulu yang tidak berongga di dalamnya. Rachis dipenuhi sumsum dan memiliki jaringan.
4)      Vexillum, yaitu bendera yang tersusun atas barbae yang merupakan cabang-cabang lateral dari rachis.
5)      Lubang pada pangkal calamus disebut umbilicus inferior, sedangkan lubang pada ujung calamus disebut umbilicus superior. Bulu burung pada saat menetas disebut neossoptile, sedangkan setelah dewasa disebut teleoptile.
3.      Menurut letaknya, bulu aves dibedakan menjadi:
a.    Tectrices, bulu yang menutupi badan.
b.    Rectrices, bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya simetris dan berfungsi sebagai kemudi.
c.    Remiges, bulu pada sayap yang dibagi lagi menjadi:
d.   Remiges primarie yang melekatnya secara digital pada digiti dan secara metacarpal pada metacarpalia.
e.    Remiges secundarien yang melekatnya secara cubital pada radial ulna.
f.     Remiges tertier yang terletak paling dalam nampak sebagai kelanjutan sekunder daerah siku.
g.    Parapterum, bulu yang menutupi daerah bahu.
h.    Ala spuria, bulu kecil yang menempel pada ibu jari (Jasin, 1984).
Pada burung heron terdapat bentukan bulu yang khusus yang disebut sebagai bulu powder/ bulu bubuk. Bulu ini hampir sama dengan bulu pada umumnya tetapi barbulaenya terpisah menjadi bubuk halus seperti bedak. Fungsi bulu ini belum jelas, tetapi pada saat burung melumasi bulu dengan cara menjilatinya, bulu bubuk membantu mengisolasi panas tubuh dan membantu menghangatkan telur saat pengeraman.
Semi plumae adalah kumpulan bulu barbula yang letaknya tersembunyi di bawah bulu-bulu luar. Bistle adalah bulu perasa berupa shaft yang memanjang melebihi bulu luar, ditemukan pada kepala burung Caprimulgids dan burung penangkap serangga flycatchers (Sukiya, 2003). Bristle yang menutupi lubang hidung terdapat pada burung pelatuk. Hal ini merupakan bentuk adaptasi burung pelatuk agar partikel-partikel kayu tidak masuk saluran pernafasan. Bristle pada burung hantu dan caprimulgids membantu mendeteksi posisi sarang, tempat bertengger dan benda yang menghalangi. Fungsi bristle didukung oleh adanya getaran dan tekanan reseptor didekat folikel bulu.
Bentuk bulu ekor burung pada saat tidak terbang bermacam-macam, antara lain berbentuk persegi, bertakik, bercabang, bulu sebelah luar memanjang, bulu ekor dengan raket, bulu tengah panjang, bundar, berbentuk cakram, berbentuk tingkatan, dan berujung runcing.
4.      Warna Bulu
Warna bulu dihasilkan oleh butir pigmen, dengan difraksi dan refleksi cahaya oleh struktur bulu atau oleh pigmen dan struktur bulu. Pigmen pokok yang menimbulkan warna pada bulu adalah melanin dan karotenoid. Karotenoid sering disebut dengan lipokrom yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam metanol, eter atau karbon disulfida. Karotenoid terbagi menjadi 2, yaitu zooeritrin (animal red) dan zoosantin (animal yellow). Pigmen melanin terklarut dalam asam. Butir-butir eumelanin beraneka macam yaitu dari hitam sampai coklat gelap. Feomelanin yaitu hampir tanpa warna hingga coklat kemerahan.
Butir-butir melanin bulat di dekat ujung bulu luar memberikan efek ring Newton dan menyebabkan perubahan warna-warni bulu. Warna hijau, biru dan violet tidak dihasilkan oleh pigmen tetapi tergantung dari struktur bulu. Contohnya burung bluebird yang bulunya berwarna biru tetapi tidak mengandung pigmen warna biru. Warna ini ditimbulkan oleh pigmen kuning yang menyerap semua spektrum sinar kemudian dipantulkan kembali. Burung tropis pemakan pisang memiliki pigmen tembaga berupa turacoverdin yang mampu menghasilkan warna merah gelap dihasilkan oleh turacin. Salah satu spesies burung pemakan pisang ini adalah Tauraco corythaix, mempunyai kuning telur berwarna merah terang yang ditimbulkan oleh karotenoid dan 60% dari pigmen merah yang disebut astasantin.
Meski warna bulu burung adalah genetis, namun dapat berubah akibat faktor internal maupun eksternal. Burung yang dikurung dalam waktu lama juga dapat berubah warna bulunya. Hal ini dapat disebabkan karena makanannya. Faktor internal yang mempengaruhi warna bulu adalah hormon. Spesies burung terdapat dimorfisme warna dalam seksual. Pengaturan hormon estrogen banyak berperan pada burung jantan, yaitu sebelum hingga awal pergantian bulu. Sedangkan pada burung betina kemungkinan diinduksi oleh bulu burung jantan dengan pengaturan testosteron.
Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi perubahan warna adalah oksidasi dan gesekan/abrasi. Warna yang ditimbulkan karoten dapat memudar karena sinar matahari.



   
Gambar 4. Warna bulu burung
5.      Aransemen Bulu
Bulu-bulu burung sebenarnya tidak merata, tetapi dirancang pada bidang-bidang terbatas yang disebut pterilae dan ada bidang kecil yang tidak ditumbuhi bulu disebut apterile. Pengecualian pada penguin dan burung kiwi yang bulunya menutupi hampir sebagian besar tubuhnya. Bulu burung dapat dinamai sesuai dengan bidangnya berada, yaitu:capital tract yaitu bulu yang menutup bagian atas, samping dan belakang kepala dan terus ke pterilae berikutnya.
a.    Spinal tract, bulu yang memanjang dari atas leher ke punggung terus ke dasar ekor dan bisa berlanjut atau terpisah ditengah.
b.    Ventral tract, berawal diantara cabang rahang bawah dan memanjang turun ke sisi ventral leher. Biasanya bercabang menjadi dua bidang lateral melewati sepanjang sisi tubuh dan berakhir disekitar anus. Bagian apterilae dadabawah dan perut beberapa burung, kaya pembuluh darah selama bersarang dan merupakan daerah mengeram (brood patch). Pada saat mengeram bulu pada brood patch akan rontok dan kulitnya tipis.
c.    Humeral tract yaitu sepasang pterilae yang sejajar seperti pita sempit yang meluas ke belakang pada sisi pundak.
d.   Caudal tract termasuk retrices, bulu pada ekor, biasanya panjang dan kuat.
e.    Alar tract termasuk berbagai pterilae yang terletak pada sayap. Thumb merupakan sisa jari kedua. Sedangkan bulu yang menutupi permukaan atas dan bawah sayap disebut dngan covert dan bulu pada aksial sayap disebut aksillaria.
f.     Femoral tract, bulu yang meluas sepanjang permukaan luar paha dekat sendi lutut ke tubuh.
g.    Crural tract, bulu yang menyususn sisa bidang bulu lainnya pada kaki



Gambar 5. Aransemen bulu burung
6.      Pergantian Bulu
Bulu burung terbentuk dari struktur tak hidup sehingga mudah kusut akibat oksidasi dan gesekan. Bulu-bulu yang telah lama akan lepas secara periodik dan digantikan oleh bulu yang baru. Pelepasan dan pergantian bulu ini disebut dengan molting. Pergantian bulu terjadi pada waktu tertentu dalam satu tahun dan diselesaikan dalam satu periode (selama beberapa minggu).
Umumnya burung mengalami pergantian bulu sekali dalam satu tahun, tetapi burung kolibri betina mengalami pergantian bulu sekali dalam dua tahun.Pergantian bulu biasanya terjadi sebelum atau sesudah perkembangbiakan. Namun ada juga yang mengalami pergantian bulu parsial oleh sebab tertentu. Pergantian bulu burung dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain faktor fisiologis yaitu adanya hormon tiroksin.
Sempurnanya bulu setiap spesies burung sejak menetas sampai dewasa berbeda-beda. Ada beberapa spesies burung yang pada saat menetas telanjang /tidak memiliki bulu. Bulu pada saat menetas disebut dengan natal plumage. Sebagian besar spesies burung memiliki jumlah bulu bervariasi pada saat menetas, hanya beberapa deret bulu pada spesies altrical (misalnya merpati) atau seluruh tubuh tertutup bulu pada burung precocial muda (misal ayam). Bulu saat menetas akan rontok dan diganti yang baru, sebagai berikut:
a.       Juvenal plumage (bulu anak burung), lebih substansial dari natal plumage. Pada burung passerine hanya bertahan beberapa minggu lalu rontok dan diganti bulu first winter plumage.
b.      First winter plumage (bulu ketika berusia satu tahun), diperoleh pada akhir musim panas atau musim gugur dan bertahan selama 12 bulan, tergantung dari spesiesnya.
c.       First nuptial plumage (bulu kawin pertama), bulu perkembangbiakan pertama yang akan rontok sebagai akibat pergantian bulu setelah masa kawin pertama.
d.      Second winter plumage (bulu tahun kedua), dapat dibedakan dengan bulu dewasa pada musim dingin kecuali spesies yang memperoleh bulu dewasa pada tahun pertama atau lebih dari dua tahun. Bulu ini akan diganti oleh bulu masa kawin kedua pada musim semi berikutnya.





Gambar 6. Pergantian bulu burung
Warna bulu burung jantan dan betina dari sejumlah spesies adalah identik tetapi masih dapat dibedakan karena secara mayoritas warna bulu burung jantan lebih cerah terutama bulu masa kawin. Namun pada pejantan itik tertentu, setelah musim bersarang, hasil pergantian bulu setelah kawin, warna bulunya menjadi pudar abu-abu kemerahan dan bulu sayapnya lepas sehingga untuk sementara tidak dapat terbang. Oleh karenanya, itik jantan ketika masa ini menjadi tidak menarik.
Kelas aves disebut juga unggas atau burung. Burung merupakan hewan berbulu. Dan bersayap yang pada umumnya dapat terbang.aves memiliki ciri-ciri umum di antaranya :
1.    Suhu tubuh tidak di pengaruhi oleh perubahan suhu disebut juga homolotermis.
2.    Mempunyai sepasang sayap.
3.    Alat penglihatan,pendengaran,dan alat suara rendah lebih sempurna dari pada kelas sebelumnya.
4.    Mempunyai kemampuan melindungi anak-anaknya dan tubuhnya.
5.    Bernapas dengan paru-paru.



D.      Klasifikasi Aves
Klasifikasi
Kingdom   : Animalia
Phylum      : Chordata
Class          : Aves
Ordo          : Columbia former
Family      : Columbiadae
Genus      : Columbia
Spesies     : Columba      livia

1.      Ordo Apterygiformes
Merupakan kelompok burung tak terbang dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Bulu-bulu panjang seperti rambut, tak bercabang.
b.      Sayap kecil.
c.       Paruh panjang, langsing, pada ujungnya terdapat lubang hidung.
d.      Mata kecil.
e.       Leher dan tungkai relatif pendek.
f.       Jari-jari kaki belakang 4.
g.      Tulang dada tanpa lunas.
h.      Telurnya paling besar diantara burung-burung yang masih hidup.
i.        Hidup di permukaan tanah, aktif di malam hari (Nocturnal).
j.        Makanannya cacing atau serangga.

Contoh spesiesnya: Apteryx australis (Burung Kiwi).




Gambar 7 : Burung kiwi
(sumber : m.pulskom.com)
2. Ordo Struthioniformes
Merupakan kelompok burung tak terbang dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Ukuran tubuhnya besar.
b.      Kepala, leher dan tungkai berbulu tipis.
c.       Kepala kecil, leher panjang dan teratur.
d.      Paruh pendek dan besar.
e.       Bulu tidak bercabang.
f.       Kaki berjari-jari dua.
g.      Tulang dada tanpa lunas.
h.      Terdapat simfisid pubis.
i.        Tanpa pygostyle.
Contoh spesiesnya: Struthio camelus (Burung Unta).



                         Gambar : 8 Burung unta
(sumber : www.leesbrird.com)
3. Ordo Rheiformes
Merupakan kelompok burung tak terbang dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Dapat berlari cepat.
b.      Kepala, leher dan paha berbulu.
c.       Bulu tak bercabang.
d.      Sayap cukup besar.
e.       Kaki berjari tiga dengan cakar yang kuat.
f.       Tulang dada tanpa lunas.
Contoh spesiesnya: Rhea Americana.



            Gambar : 9 Burung
                     (sumber : studyroid.com)
4. Ordo Casuarriiformes
Merupakan kelompok burung tak terbang dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Ukuran tubuh besar.
b.      Kepala berbulu tipis, leher dan badan berbulu tebal.
c.       Bulu bercabang hamper sama panjang dengan induknya.
d.      Kaki berjari tiga, satu diantaranya bercakar runcing.
e.       Tulang dada tanpa lunas.
f.       Sayap kecil.
Ordo ini terdiri dari dua familia salah satunya familia Casuaridae Contoh spesiesnya: Casuarius casuarius (Kasuari).
      Gambar : 10 Burung
               (sumber : studyroid.com)
5. Ordo Tinamiformes
Merupakan kelompok burung-burung kecil, terestrial, tak pandai terbang dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Sayap kecil bulat.
b.      Tulang dada berlunas.
c.       Bulu ekor dan pygossyle menyusut.
d.      Telur mengkilat.
e.       Pemakan tumbuhan.
Contoh spesiesnya: Eudromia elegans.



          Gambar : 11 Burung
                  (sumber : studyroid.com)

6. Ordo Podicipediformes
Mencakup burung-burung air dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Hidup di air tawar, pandai menyelam.
b.      Tungkai terletak jauh di bagian belakang tubuh.
c.       Kaki berlebus.
d.      Ekor pendek.
e.       Tempurung lutut besar.
f.       Tarsus pipih.
Contoh spesiesnya: Podiceps cristalis.



   Gambar : 12 Burung beo
                    (sumber : studyroid.com)
7. Ordo Gaviiformes
Mencakup burung-burung air dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Tungkai pendek, terletak di bagian belakang tubuh.
b.      Ekor terdiri atas 18 – 20 lembar bulu yang kaku.
c.       Jari-jari berselaput renang.
d.      Patella (tempurung lutut) kecil.
e.       Pandai terbang,
Contoh spesiesnya: Gavia immer.



Gambar : 13 Burung
(sumber : www.studyblue.com)
8. Ordo Spheniscitormes
Mencakup semua jenis burung pinguin dengan ciri-ciri umum sebagai berikut:
a.       Burung air tidak dapat terbang.
b.      Memiliki bulu-bulu kecil seperti sisik menutup seluruh tubuh.
c.       Sayap berbentuk seperti dayung, berguna untuk terbang di dalam air.
d.      Kaki berjari-jari 4 menghadap ke depan dan berselaput.
e.       Tulang-tulang berbentuk pipih.
f.       Di bawah kulit terdapat lapisan lemak yang tebal.
Contoh spesiesnya: Aptenodytes forster (Pinguin).



    Gambar : 14 Pinguin
       (sumber : www.momobee.com)

9. Ordo Procellariiformes
Kelompok burung laut dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Lubang hidung berbentuk buluh.
b.      Paruh tertutup oleh beberepa kepingan bahan tanduk.
c.       Di dalam kepala terdapat kelenjar garam.
d.      Jari-jari belakang sangat mereduksi atau menghilang sama sekali.
e.       Bulu-bulu tersususn padat dan tampak berminyak.
f.       Sayap pankang dan sempit.
Ordo ini terdiri dari empat familia dua di antaranya ialah familia Diomedeidae contoh spesiesnya: Diomedea nigripes (Albatros) dan familia Hydrobatidae




    Gambar : 15  Burung
                            (sumber : studyroid.com)
10. Ordo Pelecaniformes
Mencakup burung-burung air dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Lubang hidung sangat mereduksi atau tidak ada sama sekali.
b.      Mempunyao kantung leher.
c.       Kaki berjari 4 dan berselaput.
d.      Paruh panjang dapat membuka leher untuk menangkap dan menelan ikan.
e.       Hidup berkoloni.
Ordo ini mencakup enam familia, beberapa diantranya ialah familia Plecanidae dengan contoh spesiesnya Pelecanus conspicillasis, familia Anhingidae dengan contoh spesiesnya Anhinga anhinga, Phalocrocoracidae dengan contoh spesiesnya Phalocrocorax carbo.
 



   Gambar : 16 Burung
    (sumber : Annasonia.blog.ordo aves)
11. Ordo Ciconiiformes
Mencakup burung-burung air dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Leher dan tungkai panjang.
b.      Paruh besar lurus atau berombak tajam.
c.       Jari-jari tanpa selaput.
d.      Bulu-bulu dekoratif.
e.       Burung yang baru menetas tidak berbulu.
f.       Makanannya ikan, atau hewan-hewan air yang lainnya.
Contoh: familia Ardeidae dengan contoh spesiesnya Ardea herodria, familia cicoliniidae dengan contoh spesiesnya Leptoptilos javanicus (Bangau). Contoh lainnya adalah burung bangau, ibis dan kuntul.



 



      Gambar : 17 ciconiiformes
(sumber : ciconiiformes.wikipedia.com)
12. Ordo Anseriformes
Mencakup bangsa itik dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Paruh lebar tertutup oleh lapisan bahan tanduk yang lunak.
b.      Tepi paruh berlamela (berpematang) transversal.
c.       Lidah berdaging.
d.      Tungkai pendek, jari-jari berselaput.
e.       Ekor umumnya pendek, tersusun atas banyak bulu.
Ordo ini mencakaup dua familia yaitu familia Anhimidae dengan contoh spesiesnya Anhima cornuta, dan familia Anatidae dengan contoh spesiesnya Anas platyrynchos.




Gambar : 18 Angsa
(sumber : Annasonia.blog.ordo aves)

13. Ordo Falconiformes
Mencakup burung-burung buas dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Paruh pendek, ujungnya melepas dan runcing, tepi-tepinya tajam.
b.      Jari-jari kaki tajam melengkung sesuai untuk mencengkram mangsanya.
c.       Kuat terbang.
Ordo ini mencakaup lima familia diantaranya yaitu familia Falconidae dengan contoh spesiesnya Falco peregrius, dan familia Accipitridae dengan contoh spesiesnya Haliaster indus.





Gambar : 20 Burung elang
     (sumber : Annasonia.blog.ordo aves)
14. Ordo Galliformes
Mencakup burung-burung terrestrial dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Terbangnya pendek-pendek.
b.      Paruh pendek bulu dengan cabang bulu.
c.       Kaki digunakan untuk berlari dan mengais.
d.      Pemakan biji-biji rerumputan (Graminivor).
Ordo ini mencakaup tujuh familia diantaranya yaitu familia Megapodidae dengan contoh spesiesnya Megapodius, dan familia Phasianidae dengan contoh spesiesnya Pavo mulicus.
 




Gambar : 21 burung merak
   (sumber : Annasonia.blog.ordo aves)
15. Ordo Gruiformes
Mencakup berbagai jenis burung yang mempunyai ukuran yang bervariasi dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Ada yang tak pandai terbang dan yang pandai terbang.
b.      Bulu-bulu bercabang.
c.       Tungkai panjang.
d.      Paruh besar.
Ordo ini mencakaup dua belas familia, diantaranya yaitu familia Turnicidae dengan contoh spesiesnya Turnix suscicator (Gemak puyuh), dan familia Rallidae dengan contoh spesiesnya Porphyrula martinica.




Gambar : 22 Burung
   (sumber : Annasonia.blog.ordo aves)
16. Ordo Caradriiformes
Mencakup burung-burung pantai dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Sayap dan tungkai panjang dan ramping.
b.      Jari-jari berselaput.
c.       Paruh berbentuk buluh sebagi alat penyedot.
d.      Bulu-bulu tebal, tersusun rapat.
Ordo ini meliputi 16 familia, beberapa dianmtaranya ialah familia Jacanidae dengan contoh spesiesnya Hydrophasianus chirurgus, familia Burhinidae dengan contoh spesiesnya Numenius americanus, dan familia Laridae dengan contoh spesiesnya Larus marinus.
17. Ordo Columbiformes
Mencakup burung-burung sebangsa merpati dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Paruh pendek dan langsing.
b.      Tarsus biasanya lebih pendek daripada jari-jari.
c.       Kulit tebal dan halis.
d.      Tembolok besar dan menghasilkan cairan seperti susu (pigeon susu) untuk anaknya.
e.       Pemakan biji-bijian (Graminivor) dan buah-buahan (fragivor).
Ordo ini mencakaup tiga familia, diantaranya yaitu familia Pteroclidae dengan contoh spesiesnya Pterocles alchata, familia Raphidae dengan contoh spesiesnya Raphus cuculatus dan familia columbidae dengan contoh spesiesnya Streptopelia bitorquata.

 



      Gambar : 23 burung merpati
(sumber : harepigeonn.tes.wordpress)
18. Ordo Psittaciformes
Mencakup burung-burung sebangsa kakatua dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Bulu-bulu berwarna hijau, biru, kuning atau hijau.
b.      Paruh pendek, sempit, tepinya tajam, ujungnya berkait.
c.       Paruh bagian atas bersendi dengan tengkorak sehingga dapat bergerak.
d.      Kaki bertipe “zygodactylus” (dua jari ke depan dua jari ke belakang).
e.       Jari terluar tidak “reversible” (tidak dapat dibalikka ke depan).
Ordo ini mencakaup satu familia psittacidae dengan beberapa contoh spesiesnya Psittacula alexandrii, Cacatua galerita dan Probosciger aterrimus.



                                 Gambar : 24 Kakak tua
(sumber : Kakak tua.wikipedia,com)
19. Ordo Cuculiformes
Mencakup burung-burung yang sering di sebut kuko,dengan cirri-ciri sebagai berikut :
a.       Dua buah jari kaki ke depan, dua buah yang lain ke belakang ; jari terluar dapat di balikan ke depan
b.      Kaki tidak sesusi dengan mencengkram
c.       Ekor panjang
d.      Paruh sedang
e.       Banyak anggota familia ini bersifat parasit (yang betina menitipkan telur –telurnya di sarang burung lain ).
Ordo ini mengcakup dua familia yaitu familia Mosophagidae dengan contoh spesies Tauraco. familia Cuculidae dengan contoh spesies Centropus bengalensis dan Cuculus canorus.
 




                          Gambar : 25 Wiwik uncuing
                   (sumber : wiwik uncing.wikipedia.com)
20. Ordo Strigiformes
Mencakup jenis –jenis burung hantu dengan cirri-ciri umum sebabgai berikut :
a.       Kepala besar dan bulat
b.      Mata besar dan menghadap ke depan, di kelilingi oleh bulu-bulu yang tersusun radial ( menjari)
c.       Lubang telinga lebar, sering kali tertutup oleh lipatan kulit
d.      Paruh pendek
e.       Jari kaki mempuyai cakar yang tajam sesuai dengan fungsinya untuk mengcengkeram
f.       Aktif diwaktu malam (nocturnal),predator.
Ordo ini mencakup dua familia yakni familia Tytonidae dengan contoh spesies Tyto alba, familia Strigidae dengan contoh spesies Bubo virginianus.
 




Gambar : 26 Burung Hantu
(sumber : Burung hantu.wikipedia.com)
21. Ordo Caprimulgiformes
Mencakup jenis – jenis burung cabak dengan ciri-ciri umum sebagai berikut :
a.       Paruh kecil dan lunak
b.      Mulut lebar, tepi paruh bagian atas tertutup oleh bulu-bulu peraba yang bentuknya seperti rambut-rambut kaki
c.       Bulu-bulu halus
d.      Kaki kecil dan linak
e.       Nocturnal, insektivor.
Ordo ini mencakup lima familia. Dua diantaranya adalah familia Caprimulgidae dengan contoh spesies Caprimulgus vociverus familia Podargidae dengan contoh spesies Podargus.
22. Ordo Apodiformes
Mencakup sebangsa burung layang-layang dengan ciri-ciri umu sebagai berikut :
a.       Tubuh kecil
b.      Tungkai sangat kecil
c.       Sayap runcing
d.      Paruh kecil dan lunak, ada yang langsing dengan lidah berbentuk bulu panjang.
Ordo ini mengcakup tiga familia. Dua diantaranya ialah familia Apodidae dengan contoh spesies Collcalia esculenta dan familia Trochilidae denagan contoh spesies Colibri coruncans.





Gumber : 27 Walet
(sumber : burung walet.wikipedia.com)
23. Ordo Trogoniformes
Mencakup burung-burung dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a.       Paruh pendek dan bahu dengan “rambut-rambut bahu” pada pangkalnya
b.      Kaki kecil dan lunak
c.       Bulu-bulu berwarna cerah, seringkali berwarna hijau.
Ordo ini mengcakup satu familia Trogonidae dengan salah satu contoh spesies Trogon viridis.
 




Gambar : 28 Luntur jawa
(sumber : Luntur jawa.wikipedia.com)

24. Ordo Goliiformes
Mencakup burung-burung dengan ciri-ciri sebgai berikut :
a.       Kaki bertipe paserin ( tiga jari kedepan, satu jari kebelakang )
b.      Jari ke-1 dan ke-4 reversibel
c.       Ekor sangat panjang
d.      Pemakan serangga (insektivor) dan buah (frugivor)
Ordo ini mencakup satu familia Colidae dengan contoh spesies Colius macrouros. Macam-macam burung meliputi kalkun, ayam hutan burung puyuhdan ayam hutan hias

 




Gambar : 29 macam-macam burung
(sumber : berkas.wikipeda.com)
25. Ordo Coraciiformmes
Mencakup berbagai jenis burung yang morfologis yang tidak begitu mirip.ciri-ciri umumnya sebagai berikut :
a.       Paruh kuat
b.      Jari-jari ke-3 dan ke -4 bersatu pada bagian pangkal.
Ordo ini mencakup tujuh familia. Dua di antaranya adalah familia Alcedinidae dengan contoh spesies Halcyon chloris dan familia Bucerotidae dengan contoh spesies Buceros bicornis (enggang).
26. Ordo Piciformes
Mencakup jenis-jenis burung yang morfologis tidak begitu mirip.ciri-ciri umumnya adalah sebagai berikut :
a.       Paruh kuat
b.      Bulu ekor kaku,ujungnya runcing
c.       Lidah dengan ujung yang kasar atau di lengkapi dengan bayangan seperti bulu. Lidah dapat di julurkan.
Ordo ini mengcakup lima familia. Tiga diantaranya ialah familia Capitonidae dengan contoh spesies Megalaima corvina, familia Ramphasidae dengan contoh spesies Ramphastor sulfuratus familia Picidae dengan contoh spesies Dinopium javanense.
 




Gambar : 30 pelatuk
(sumber : surrender2god.wordpress.com)
27. Ordo Passeriformes
Mencakup sejumlah besar jenis burung dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Kaki berjari-jari empat,3 ke depan dan 1 ke belakang
b.      Paruh sesuai dengan memotong.
Ordo ini mencakup sekitar 69 familia. Beberapa contohnya ialah familia Hirundinidae dengan contoh spesies Hirundo rustica, Dicruridae dengan contoh Dicrurus macrocercus, Oriolidae dengan contoh Oriolus chinensis.



Gambar : 30 burung pengicau
              (sumber :Burung pengicau.wikipedia.com)
BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Aves adalah vertebrata yang dapat terbang, karena mempunyai sayap yang merupakan modifikasi anggota gerak anterior. Ciri-ciri aves merupakan hewan bersayap, berkaki dua, berdarah panas dan bertelur dalam kelompok hewan vertebrata yang besar dan terdapat di seluruh dunia. Morfologi dari aves meliputi struktur bulu, warna bulu dan aransemen bulu. Terdapat 26 ordo yang termasuk dalam klasifikasi aves.

B.       Saran
Penulis sadar dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu penulis memberikan untuk untuk mencari kembali ordo-ordo yang masuk dalam klasifikasi Aves (Burung).















DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjoyo, Mukayat. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta : Erlangga.
Campbell, Reece M. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Sridanti. 2015. Ciri-ciri Aves  http://www.sridianti.com/ciri-ciri amphibia.html. diakses pada tanggal 16 November 2015, pukul 16:30.
Sukiyah. 2007. Biologi Vertebrata. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta
Widiowati,hening. 2006. Zoologi Vertebrata. Metro : Universitas Muhammadiyah Metro


Tidak ada komentar:

PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI DAN STERILISASI

BAB I PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI DAN STERILISASI A.       KOMPETENSI Mahasiswa dapat mengenal berbagai macam alat-alat di labor...