Beberapa Kasus Kesulitan Belajar :
Kasus 1:(Kel 9
kelas Bio B dan kel 9 bioA)
Sutejo seorang anak laki-laki kelas
satu SMA umurnya 16 tahun setelah belajar selama 6 minggu, prestasinya dalam
aljabar Nampak rendah sekali, yakni dibawah rata-rata prestasi siswa siswa
lainnya. Mula-mula ia mengerjakan pekerjaan rumah secara teratur. Skor tes
mingguannya mula-mula sedikit dibawah rata-rata kelas, tetapi selanjutnya dalam
minggu-minggu berikutnya ia seringkali menyelesaikan pekerjaan rumah dengan banyak
salah atau tidak semua persoalan dapat diselesaikan dengan baik. Skor tes
mingguan semakin menurun sampai pada
akhir minggu kelima dia tidak dapat mengerti apa sebenarnya tiap-tiap topic
dalam pelajaran itu.
Hasil informasi dari beberapa guru bidang
studi lain diketahui bahwa dalam mata pelajaran sejarah dan biologi ia dapat
mengikutinya secara memadai, walaupun dalam dua minggu terakhir prestasinya
dalam pelajaran yang lain mulai menurun sedikit di bawah rata-rata kelas. Prestasinya dalam pelajaran bahasa inggris
baik,terutama dalam melafalkan bahasa lisan, tetapi membacanya agak dibawah
rata-rata kelas. Dalam pelajaran bahasa Indonesia berbicara sangat lancar,
karangan yang ditulisnya logis dan mudah dimengerti tetapi menurut guru
tulisannya masih belum mengekspresikan buah pikirannya.. Dalam pelajaran olahraga dia merupakan team
yang baik sekali.
Pola kebiasaan dan tingkah laku
sosialnya dalam berbagai mata pelajaran berbeda-beda.. Tingkah laku social pada umumnya memuaskan
dan dapat bekerja sama dengan baik dengan teman-teman sekelasnya dan dia selalu
mentaati peraturan-peraturan di sekolah.
Demikianlah permasalahan atau kesulitan belajar yang dialami oleh
Sutejo.
Faktor kesulitan belajar yang manakah
sedang dialami oleh sutejo ? dan
analisa kasus di atas berdasarkan prosedur diagnosis.
Kasus ke 2
(kelompok 6 bio B dankel8 bio A)
Seorang siswa kelas 3 SD memperoleh
hasil yang baik sekali dalam pelajaran matematika, bahasa, IPA, IPS, Kesenian
dan music. Tetapi anak tersebut sering menghina guru dan murid lainnya. Dan
juga sering berkelahi dengan teman ditempat bermain. Langkah yang dilakukan guru untuk masalah ini
dengan menyuruh siswa tersebut pulang kerumah setiap kali siswa itu berkelahi
atau menghina temannya. Apakah siswa tersebut dikatakan mengalami kesulitan
belajar dan benarkah tidakan guru tersebut?. Analisa kasus ini !
Kasus ke 3 (kelompok
3 bio B dankel 7 bio A)
Dalam suatu tes,
seorang guru matematika kelas 5 memberi nilai 4 kepada dua orang siswa. Untuk
memperbaiki hasil belajarnya dengan memberi tambahan dua buah soal lagi yang
hampir sama dengan soal tes terdahulu.
Bagaimanakah seharusnya cara guru membantu kedua siswa tersebut dan
Apakah tindakan guru tersebut dapat
dibenarkan?
Kasus ke 4
(kelompok 1 kelas bio B dan kel 1 bio A)
Apakah siswa yang
berasal dari dari keluarga yang tidak/kurang mampu akan mengalami kesulitan
belajar yang disebabkan karena lingkungan social ?. Buatlah sebuah kasus yang
berhubungan dengan pernyataan diatas dan berilah cara penyelesaiannya?
Kasus ke 5 (kel
8 Bio B dan kel 6 bioA)
Dari laporan dua orang
guru, bahwa seorang siswa kelas 10 mengalami kemunduran dalam hasil belajar
untuk semester 2. Setelah diperiksa
hasil belajar pada semester sebelumnya dapat disimpulkan bahwa siswa tersebut
mempunyai hasil belajar yang tinggi. Apakah siswa tersebut dikatakan mengalami
kesulitan belajar? Kalau “ya” bantulah
guru tersebut untuk memecahkan kesulitan belajar siswanya.
Kasus ke 6 (kel
2 bio B dan kel 5 bio A )
Seorang mahasiswa
program S1 telah mengikuti kuliah selama empat semester dengan IP sebagai
berikut :1,37 ; 1,63 ; 2,07; 1,93. Pada
akhir semester empat mahasiswa tersebut datang kepada PAnya untuk berkonsultasi
:
1.
Komentar apa yang seharusnya diberikan
berhubungan denga IP nya ?
2.
Apakah informasi
tersebut merupakan adanya gejala kesulitan belajar?
3.
Data/informasi apakah
selain IP yang perlu diungkap?
Kasus ke 7
(kelompok 4 bio B dankel 4 bio A)
Andi adalah
siswa kelas satu SMA, kesulitan yang dialaminya dalam pelajaran
matematika. Dalam pelajaran sejarah dan
biologi nilainya rata-rata. Dalam
pelajaran bahasa inggris ia memperoleh nilai yang baik untuk “pronounciation”
dan penangkapan pengertian dalam bahasa lisan, namun dalam membaca dan
perbendaharaan kata ia lemah. Dalam
pelajaran bahasa indonesia ia mampu berbicara amat lancar dan karangannya
logis. Dalam olahraga andi amat baik
tetapi kurang agresif. Menngenai kebiasaan
belajarnya di kelas andi kelihatan sering melamun sehingga guru
seringkali perlu mengingatkan agar ia lebih memperhatikan pelajaran yang
dihadapi. Tingkah laku andi secara umum
memuaskan. Ayah andi ingin sekali anaknya lulus dengan prestasi cemerlang dan
melanjutkan ke Fakultas Hukum. Setelah
diberitahu prestasi andi yang kurang tersebut, ayahnya memberikan hukuman
kepada andi. Dari kasus di atas analisa
menggunakan prosedur diagnosa kesulitan belajar agar andi dapat dibantu.
Kasus ke 8 (kel 5 bio B dan kel 2 bioA)
Pipit adalah seorang siswa duduk di kelas tiga SD, tapi gadis
cilik ini belum bisa berhitung. Hitung-hitungan
yang sederhananya saja nggak bisa-bisa, kata sang ibu
dengan raut wajah putus asa. Gara-gara
kasihan sang anak tidak naik kelas, ibu memindahkannya ke sekolah dengan mutu lebih rendah.
Ditambah lagi les empat hari seminggu. Tapi semua
itu tak banyak membantu. Untungnya, di sekolah baru ini Pipit bisa naik kelas.
Kendati begitu, Pipit kadung putus asa. Ia jadi tak suka sekolah. ''Dia
merasa paling bodoh sedunia,'' keluh sang ibu.
Suatu hari, secara tak sengaja, ibu Pipit mendengar
tentang kelainan anak, diskalkulia. Diskalkulia atau kesulitan pada kemampuan
kalkulasi secara matematis adalah salah satu dari tiga gangguan kesulitan
belajar yang dialami oleh anak, selain disleksia (kesulitan membaca) dan
disgrafia (kesulitan menulis). Mungkinkah Pipit menyandang diskalkulia?
Kasus ke 9 (kel 7 bio B dankel 3 bioA)
Hari selasa, saat pelajaran IPS, bu Prapti akan memberikan materi pelajaran tentang silsilah keluarga. Waktu pelajaran adalah 2 x
35 menit. Setelah mengutarakan tujuan yang akan dibahas hari ini, bu Prapti
mengajukan pertanyaan pada para siswa untuk mengawali pelajaran.
Anak- anak tentunya kalian mempunyai keluaga di
rumahkan?
iya bu, punya.
Jawab semua siswa serentak.
Coba sebutkan siapa saja dirumah kalian yang masuk
dalam anggota keluarga !
Ada ayah, ibu,
adik, kakak, kakek, nenek, Jawab para
siswa bersahut- sahutan.
Kemudian bu Prapti menempelkan bagan dan foto silsilah
keluarga. Anak- anak mengamati sambil menyimak penjelasam dari bu Prapti.
Sesekali bu Prapti melemparkan pertanyaan kepada siswa dan pertanyaan dijawab
dengan benar. Bu Prapti mengakhiri penjelasan dengan memberikan
pertanyaan pada siswa “ apakah kalian sudah mengerti semua tentang silsilah
keluarga yang sudah ibu jelaskan,,?” Tanya bu Prapti.
Sudah bu, jawab
anak- anak serentak.
kalau masih ada yang kurang jelas atau bingung, anak-
anak boleh bertanya.
tidak ada bu, jawab anak- anak lagi secara serentak.
Bu Prapti memberikan tugas kepada siswa agar
dikerjakan sendiri- sendiri. Bu Prapti yakin, pasti nilai anak- anak memuaskan
karena anak- anak berhasil menjawab pertanyaan yang tadi di lemparkan. Tugas
yang diberikan juga sama dengan tugas yang di jelaskan bu Prapti, hanya saja
diganti nama- nama pada bagan silsilah keluarrga.
Setelah semuanya selesai, pekerjaaan di kumpulkan dan
setelah di koreksi ternyata hasilnya mengecewakan, hampir 60% siswa mendapatkan
nilai hasil evaluasinya di bawah rata- rata?
Apakah kasus diatas termasuk dalam kesulitan
belajar? Diagnosa sesuai dengan prosedur diagnosa!
Tugas !
1.
Membuat makalah dan power point untuk presentasi
2.
Makalah terdiri dari :
Bab I.Pendahuluan
BabII. Kasus dan pembahasan menggunakan langkah-langkah prosedur diagnosa
kesulitan belajar.
3.
.(diskusi dan tanya jawab dengan peserta yang
mendengarkan)
4.
Kesimpulan.
5.
Tiap kelompok membagi tugas pada
masing-masing anggota kelompok
6.
Setiap pertemuan dua kelompok yang tampil dan diundi saat itu juga.
7.
Nilai kelompok (kekompakan dan kerjasama kelompok)
dan nilai individu (audien yang bertanya dan anggota kelompok dengan
tugasmasing-masing) menjadi evaluasi presentasi kasus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar