Senin, 28 Mei 2018

CONTOH KASUS KESULITAN BELAJAR


Beberapa Kasus Kesulitan Belajar :
 Kasus 1:(Kel 9 kelas Bio B dan kel 9 bioA)
        Sutejo seorang anak laki-laki kelas satu SMA umurnya 16 tahun setelah belajar selama 6 minggu, prestasinya dalam aljabar Nampak rendah sekali, yakni dibawah rata-rata prestasi siswa siswa lainnya. Mula-mula ia mengerjakan pekerjaan rumah secara teratur. Skor tes mingguannya mula-mula sedikit dibawah rata-rata kelas, tetapi selanjutnya dalam minggu-minggu berikutnya ia seringkali menyelesaikan pekerjaan rumah dengan banyak salah atau tidak semua persoalan dapat diselesaikan dengan baik. Skor tes mingguan  semakin menurun sampai pada akhir minggu kelima dia tidak dapat mengerti apa sebenarnya tiap-tiap topic dalam pelajaran itu.
        Hasil informasi dari beberapa guru bidang studi lain diketahui bahwa dalam mata pelajaran sejarah dan biologi ia dapat mengikutinya secara memadai, walaupun dalam dua minggu terakhir prestasinya dalam pelajaran yang lain mulai menurun sedikit di bawah rata-rata kelas.  Prestasinya dalam pelajaran bahasa inggris baik,terutama dalam melafalkan bahasa lisan, tetapi membacanya agak dibawah rata-rata kelas. Dalam pelajaran bahasa Indonesia berbicara sangat lancar, karangan yang ditulisnya logis dan mudah dimengerti tetapi menurut guru tulisannya masih belum mengekspresikan buah pikirannya..  Dalam pelajaran olahraga dia merupakan team yang baik sekali.
         Pola kebiasaan dan tingkah laku sosialnya dalam berbagai mata pelajaran berbeda-beda..  Tingkah laku social pada umumnya memuaskan dan dapat bekerja sama dengan baik dengan teman-teman sekelasnya dan dia selalu mentaati peraturan-peraturan di sekolah.  Demikianlah permasalahan atau kesulitan belajar yang dialami oleh Sutejo.
Faktor kesulitan belajar yang manakah sedang dialami oleh sutejo ? dan analisa kasus di atas berdasarkan prosedur diagnosis.



Kasus ke 2 (kelompok 6 bio  B dankel8  bio A)
Seorang siswa kelas 3 SD memperoleh hasil yang baik sekali dalam pelajaran matematika, bahasa, IPA, IPS, Kesenian dan music. Tetapi anak tersebut sering menghina guru dan murid lainnya. Dan juga sering berkelahi dengan teman ditempat bermain.  Langkah yang dilakukan guru untuk masalah ini dengan menyuruh siswa tersebut pulang kerumah setiap kali siswa itu berkelahi atau menghina temannya. Apakah siswa tersebut dikatakan mengalami kesulitan belajar dan benarkah tidakan guru tersebut?. Analisa kasus ini !


Kasus ke 3 (kelompok 3 bio B dankel 7 bio A)
Dalam suatu tes, seorang guru matematika kelas 5 memberi nilai 4 kepada dua orang siswa. Untuk memperbaiki hasil belajarnya dengan memberi tambahan dua buah soal lagi yang hampir sama dengan soal tes terdahulu.  Bagaimanakah seharusnya cara guru membantu kedua siswa tersebut dan Apakah tindakan guru tersebut  dapat dibenarkan?




Kasus ke 4 (kelompok 1 kelas bio B dan kel 1 bio A)
Apakah siswa yang berasal dari dari keluarga yang tidak/kurang mampu akan mengalami kesulitan belajar yang disebabkan karena lingkungan social ?. Buatlah sebuah kasus yang berhubungan dengan pernyataan diatas dan berilah cara penyelesaiannya?


Kasus ke 5 (kel 8 Bio B dan kel 6 bioA)
Dari laporan dua orang guru, bahwa seorang siswa kelas 10 mengalami kemunduran dalam hasil belajar untuk semester 2.  Setelah diperiksa hasil belajar pada semester sebelumnya dapat disimpulkan bahwa siswa tersebut mempunyai hasil belajar yang tinggi. Apakah siswa tersebut dikatakan mengalami kesulitan belajar? Kalau  “ya” bantulah guru tersebut untuk memecahkan kesulitan belajar siswanya.



Kasus ke 6 (kel 2 bio B dan kel 5 bio A )
Seorang mahasiswa program S1 telah mengikuti kuliah selama empat semester dengan IP sebagai berikut :1,37 ; 1,63 ; 2,07; 1,93.  Pada akhir semester empat mahasiswa tersebut datang kepada PAnya untuk berkonsultasi :
1.      Komentar apa yang seharusnya diberikan berhubungan denga IP nya ?
2.     Apakah informasi tersebut merupakan adanya gejala kesulitan belajar?
3.     Data/informasi apakah selain IP yang perlu diungkap?






Kasus ke 7 (kelompok 4 bio B dankel 4 bio A)
Andi adalah siswa kelas satu SMA, kesulitan yang dialaminya dalam pelajaran matematika.  Dalam pelajaran sejarah dan biologi nilainya rata-rata.  Dalam pelajaran bahasa inggris ia memperoleh nilai yang baik untuk “pronounciation” dan penangkapan pengertian dalam bahasa lisan, namun dalam membaca dan perbendaharaan kata ia lemah.  Dalam pelajaran bahasa indonesia ia mampu berbicara amat lancar dan karangannya logis.  Dalam olahraga andi amat baik tetapi kurang agresif. Menngenai kebiasaan  belajarnya di kelas andi kelihatan sering melamun sehingga guru seringkali perlu mengingatkan agar ia lebih memperhatikan pelajaran yang dihadapi.  Tingkah laku andi secara umum memuaskan. Ayah andi ingin sekali anaknya lulus dengan prestasi cemerlang dan melanjutkan ke Fakultas Hukum.  Setelah diberitahu prestasi andi yang kurang tersebut, ayahnya memberikan hukuman kepada andi.  Dari kasus di atas analisa menggunakan prosedur diagnosa kesulitan belajar agar andi dapat dibantu.


Kasus ke 8 (kel 5 bio B dan kel 2 bioA)
Pipit adalah seorang siswa duduk di kelas tiga SD, tapi gadis cilik ini belum bisa berhitung.  Hitung-hitungan yang sederhananya saja nggak bisa-bisa,  kata sang ibu dengan raut wajah putus asa.  Gara-gara kasihan sang anak tidak naik kelas, ibu memindahkannya ke sekolah dengan mutu lebih rendah. Ditambah lagi les empat hari seminggu.  Tapi semua itu tak banyak membantu. Untungnya, di sekolah baru ini Pipit bisa naik kelas. Kendati begitu, Pipit kadung putus asa. Ia jadi tak suka sekolah. ''Dia merasa paling bodoh sedunia,'' keluh sang ibu.

Suatu hari, secara tak sengaja, ibu Pipit mendengar tentang kelainan anak, diskalkulia. Diskalkulia atau kesulitan pada kemampuan kalkulasi secara matematis adalah salah satu dari tiga gangguan kesulitan belajar yang dialami oleh anak, selain disleksia (kesulitan membaca) dan disgrafia (kesulitan menulis). Mungkinkah Pipit menyandang diskalkulia?











Kasus ke 9 (kel 7 bio B dankel 3 bioA)
Hari selasa, saat pelajaran IPS, bu Prapti akan memberikan materi pelajaran tentang silsilah keluarga. Waktu pelajaran adalah 2 x 35 menit. Setelah mengutarakan tujuan yang akan dibahas hari ini, bu Prapti mengajukan pertanyaan pada para siswa untuk mengawali pelajaran.

Anak- anak tentunya kalian mempunyai keluaga di rumahkan?
 iya bu, punya. Jawab semua siswa serentak.
Coba sebutkan siapa saja dirumah kalian yang masuk dalam anggota keluarga !
 Ada ayah, ibu, adik, kakak, kakek, nenek, Jawab para siswa bersahut- sahutan.

Kemudian bu Prapti menempelkan bagan dan foto silsilah keluarga. Anak- anak mengamati sambil menyimak penjelasam dari bu Prapti. Sesekali bu Prapti melemparkan pertanyaan kepada siswa dan pertanyaan dijawab dengan benar.  Bu Prapti mengakhiri penjelasan dengan memberikan pertanyaan pada siswa “ apakah kalian sudah mengerti semua tentang silsilah keluarga yang sudah ibu jelaskan,,?” Tanya bu Prapti.
 Sudah bu, jawab anak- anak serentak.
kalau masih ada yang kurang jelas atau bingung, anak- anak boleh bertanya.
tidak ada bu, jawab anak- anak lagi secara serentak.

Bu Prapti memberikan tugas kepada siswa agar dikerjakan sendiri- sendiri. Bu Prapti yakin, pasti nilai anak- anak memuaskan karena anak- anak berhasil menjawab pertanyaan yang tadi di lemparkan. Tugas yang diberikan juga sama dengan tugas yang di jelaskan bu Prapti, hanya saja diganti nama- nama pada bagan silsilah keluarrga.
Setelah semuanya selesai, pekerjaaan di kumpulkan dan setelah di koreksi ternyata hasilnya mengecewakan, hampir 60% siswa mendapatkan nilai hasil evaluasinya di bawah rata- rata?
Apakah kasus diatas termasuk dalam kesulitan belajar? Diagnosa sesuai dengan prosedur diagnosa!

Tugas !
1.       Membuat makalah dan power point untuk presentasi
2.       Makalah terdiri dari :
Bab I.Pendahuluan
BabII. Kasus dan pembahasan menggunakan langkah-langkah prosedur diagnosa kesulitan belajar.
3.       .(diskusi dan tanya jawab dengan peserta yang mendengarkan)
4.       Kesimpulan.
5.       Tiap kelompok membagi tugas pada masing-masing  anggota kelompok
6.       Setiap pertemuan dua kelompok yang tampil dan  diundi saat itu juga.
7.       Nilai kelompok (kekompakan dan kerjasama kelompok) dan nilai individu (audien yang bertanya dan anggota kelompok dengan tugasmasing-masing) menjadi evaluasi presentasi kasus.



Tidak ada komentar:

PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI DAN STERILISASI

BAB I PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI DAN STERILISASI A.       KOMPETENSI Mahasiswa dapat mengenal berbagai macam alat-alat di labor...