BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pengetahuan tentang
anatomi dan fisiologi tubuh manusia merupakan dasar yang penting untuk
mengenali dan mengerti cara kerja organ–organ tubuh manusia sebagai satu
kesatuan individu. Termasuk di dalamnya sistem rangka (skelet).
Manusia dapat melakukan pergerakan tubuh karena
adanya rangka. Rangka tidak dapat berfungsi sebagai alat gerak bila tidak
digerakkan oleh otot. Otot dapat menggerakkan tulang karena dapat berkontraksi.
Sehingga, otot disebut alat gerak aktif sedangkan tulang disebut alat gerak
pasif. Dengan adanya kerja sama antara rangka dan otot, manusia dapat melompat,
berjalan, bergoyang, berlari, dan melakukan aktifitas lainnya dalam kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu, penulis menyusun makalah yang berjudul “anatomi
fisiologi sistem rangka”.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Sistem
Rangka?
2. Bagaimana struktur
anatomi dan fisiologi sistem rangka ?
C.
Tujuan
1. Mengetahui Pengertian
Sistem Rangka?
2. Mengetahui struktur
anatomi dan fisiologi sistem rangka ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Ayat Alqur
Manusia diciptakan oleh Allah
SWT bermacam-macam bentuk dan disamping itu Allah menciptakan rangka pada
manusia agar manusia mempunyai bentuk misalnya manusia tidak mempunyai
rangka bagaikan satu tumpukan daging yang tidak mempunyai bentuk oleh karena
itu Allah menciptakan rangka pada manusia fungsinya adalah untuk menjadi bentuk
tubuh pada manusia berkaitan dengan ini Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an
surat Al-Qiamah ayat 3-4 yang berbunyi : ..............................
B.
Sistem Gerak pada Manusia
Sistem rangka adalah sistem yang memiliki fungsi untuk
menyimpan bahan mineral, tempat pembentukan sel darah, tempat melekatnya otot
rangka, melindungi tubuh yang lunak dan menunjang tubuh. Terdiri dari
tengkorak, tulang rusuk, tulang belakang, rangka penopang tulang bahu, rangka
penopang tulang pinggul, tulang angota badan atas dan bawah.
Tulang-tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka.
Kemudian sistem rangka ini bersama-sama menyusun kerangka tubuh. Sistem rangka
membentuk dasar dari tubuh manusia. Semua organ-organ, daging, darah, otot,
cair dan udara semua terkandung dalam tubuh dan memiliki kestabilan dan
kekuatan tertentu karena tulang,ada 206 tulang dalam tubuh membentuk sistem
rangka. Tulang-tulang ini didukung oleh sumsum tulang, yang dihasilkan oleh
bentuk energi paling murni di dalam tubuh.
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan
dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga
tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun
sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua
jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang.
Sistem skelet terdiri
dari sekitar 200 tulang yang bersama-sama membentuk rangka tubuh yang kuat dan
bisa digerakkan. Sistem ini mempunyai empat fungsi utama. Ia mendukung dan
melindungi jaringan lunak dan organ vital disekitarnya. Ia berperan dalam
pergerakan tubuh dengan menjadi tempat perlekatan otot-otot dan menjadi
pengumpil pada sendi. Ia memproduksi sel-sel darah di dalam sumsum tulang merah
dan menjadi gudang bagi garam-garam mineral, terutama fosfor dan kalsium
(Watson, 2002: 132).
Sistem rangka adalah
suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem
rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan
(rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula
dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya
struktur penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan
(seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon,
otot, dan organ lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun
jumlah ini dapat bervariasi antara individu. Rangka tubuh manusia dikelompokkan
atas dua bagian yaitu skeleton aksial. Terdiri atas sekelompok tulang yang
menyusun poros tubuh dan memberikan dukungan dan perlindungan pada organ
dikepala, leher dan badan. Tulang tengkorak merupakan tulang yang menyusun
kerangka kepala. Tulang tengkorak tersusun atas 8 buah tulang yang menyusun
kepala dan empat belas tulang yang menyusun bagian wajah. Tulang tengkorak
bagian kepala merupakan bingkai pelindung dari otak. Sendi yang terdapat
diantara tulang tengkorak merupakan sendi mati yang disebut sutera (Ayub, 2008:
02).
Rangka tubuh manusia
dibentuk oleh tulang-tulang yang berjumlah 206 buah, membentuk kerangka yang
kaku dengan jaringan-jaringan dan organ-organ yang melekat padanya. Sistem
rangka melindungi organ-organ vital seperti otak yang dilindungi oleh tulang
tengkorak, paru-paru dan jantung dilindungi oleh tulang dada dan tulang rusuk.
Gerakan tubuh terbentuk dari kerjasama antara sistem rangka dengan otot, oleh
sebab itu keduanya sering dikelompokkan menjadi satu nama yaitusistem
muscub-skeletal. Rangka merupakan tempat melekatnya otot melalui perantaraan
tendon. Antara tulang yang satu dengan tulang yang lain dikaitkan dengan
perantaraan ligamen. Hubungan antara dua tulang disebut sendi. Sendi atau
artikulasi adalah hubungan antara dua tulang berdasarkan gerakannya sendi
dibedakan menjadi tiga yaitu sendi mati, sendi kaku, dan sendi gerak (Pakpahan,
2013: 01).
Rangka pada manusia tersusun atas tulang yang beraneka
ragam untuk yang saling berhubungan. Jadi tulang adalah bagian-bagian yang
menyusun rangka hubungan antar tulang membentuk sendi.
Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau
gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen,
tendon, otot, dan organ lainnya. Secara garis besar, rangka (skeleton) manusia dibagi menjadi dua,
yaitu rangka aksial (sumbu tubuh) dan
rangka apendikuler (anggota tubuh).
1.
Rangka
aksial
Rangka aksial merupakan jenis rangka yang tidak langsung
terkait dengan sistem gerak. Karena itu, tugasnya adalah melindungi organ-organ
yang berada dalam tubuh. Rangka axial terdiri dari tulang tengkorak, tulang
belakang, tulang rusuk dan tulang dada.
a. Tulang tengkorak
Tulang-tulang tengkorak berbentuk pipih, saling
berhubungan, dan membentuk rongga. Tulang-tulang ini mengelilingi dan
melindungi otak yang ada di dalamnya. Tulang tengkorak merupakan tulang
pembentuk kepala. Tulang-tulang tengkorak sebagian besar disusun tulang yang
berbentuk pipih. Tulang-tulang tersebut saling berhubungan membentuk tengkorak.
Di dalam tengkorak ini terdapat mata, otak, dan organ lainnya yang terlindung
oleh tulangtulang tengkorak tersebut. Tulang tengkorak tersusun atas tulang
pipi, tulang rahang, tulang mata, tulang hidung, tulang dahi, tulang ubun-ubun,
tulang pelipis, dan tulang baji.
b.
Tulang Anggota badan
Tulang anggota
badan tersusun oleh tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, dan gelang
panggul. Masing-masing tulang tersebut membentuk kesatuan. Tulang anggota badan
berfungsi melindungi organ-organ dalam yang lunak, seperti jantung, paru-paru,
ginjal, dan organ lainnya.
1)
Tulang Belakang
Tulang belakang tersusun atas ruas-ruas tulang yang
fleksibel, tetapi kuat. Tulang belakang terdiri atas 33 ruas, yaitu 7 ruas
tulang leher, 12 ruas tulang punggung, 5 ruas tulang pinggang, 5 ruas tulang
kelangkang (sakrum), dan 4 ruas tulang ekor.
1) Tulang dada
Tulang dada terletak dekat tulang rusuk atau lebih
tepatnya di tengah-tengah dada. Tulang dada terdiri atas bagian hulu, badan,
dan taju pedang
2) Tulang Rusuk
Tulang rusuk pada manusia terdiri atas 24 buah atau 12
pasang. Tulang rusuk manusia memiliki fungsi sebagai pelindung organ-organ
dalam, seperti jantung dan paruparu. Tulang rusuk manusia, terdiri atas 7
pasang tulang rusuk sejati, 3 pasang tulang rusuk palsu, dan 2 pasang tulang
rusuk melayang.
1.
Rangka Apendikuler
Rangka Apendikular
terdiri atas panggul,bahu,tulang-tulang lengan,telapak tangan,tungkai,dan
telapak kaki. Secara Umum rangka
apendikular menyusun alat gerak yaitu tangan dan kaki yang dibedakan atas
rangka bagian atas dan rangka bagian bawah.
a.
Tulang Panggul
Gelang panggul atau tulang panggul terletak di ujung
bawah tulang belakang. Gelang panggul terdiri atas 2 tulang usus (ilium),
2 tulang kemaluan (ischium), dan 2 tulang duduk (pubis).
b.
Tulang Anggota Gerak
Tulang anggota gerak pada manusia terdiri atas tulang
anggota gerak bagian atas (tangan) dan tulang anggota gerak bagian bawah
(kaki). Masing-masing tulang tersebut tersusun oleh beberapa tulang. Tulang anggota gerak bagian atas atau tangan
terbentuk dari tulang lengan atas (humerus), tulang pengumpil (radius),
dan tulang hasta (ulna). Adapun tulang penyusun anggota gerak bagian
bawah adalah tulang paha (femur), tulang betis (fibula), dan
tulang kering (tibia).
A.
Macam-Macam Tulang
Alat gerak pasif pada manusia adalah tulang. Tulang
adalah bahan yang hidup dan tumbuh. Tulang mempunyai kerangka protein. Kalsium
memperkuat kerangka tersebut. Lapisan luar tulang mempunyai saraf dan jaringan
pembuluh darah yang kecil. Tulang Berfungsi sebagai : Penyusun rangka, Memberi
bentuk tubuh, Melindungi alat tubuh yang vital,Menahan dan menegakkan tubuh,Tempat
melekatnya otot rangka (skelet), Sumsum merah tulang membentuk sel-sel darah,
Sebagai cadangan mineral terutama Calsium dan Fosfat,Tempat menyimpan energi,
yaitu simpanan lemak yang ada di sumsum kuning.
Proses pembentukan tulang yaitu Osifikasi atau yang
disebut dengan proses pembentukan tulang telah bermula sejak umur embrio 6-7
minggu dan berlangsung sampai dewasa. Osifikasi dimulai dari sel-sel mesenkim
memasuki daerah osifikasi, bila daerah tersebut banyak mengandung pembuluh
darah akan membentuk osteoblas, bila tidak mengandung pembuluh darah akan
membentuk kondroblas. Pembentukan tulang rawan terjadi segera setelah terbentuk
tulang rawan (kartilago). Osteoblas ada dalam lakuna berubah menjadi osteosit
dan mensekresikan kompoonen organik sehingga tulang menjadi keras.
Struktur tulang tersusun atas :
1. Periosteum
Pada lapisan
pertama bernama periosteum. Periosteum merupakan selaput luar tulang yang tipis
Periosteum merupakan tempat melekatnya otot-otot rangka (skelet) ke tulang dan
berperan dalam memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusak.
2. Tulang Kompak (Compact Bone)
Pada lapisan
kedua bernama tulang kompak. Tulang ini teksturnya halus dan sangat kuat.
Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan Calsium Carbonat)
sehingga tulang menjadi padat dan kuat.
3. Tulang Spongiosa
(Spongy Bone)
Pada lapisan
ketiga ada yang disebut dengan tulang spongiosa. Tulang spongiosa memiliki
banyak rongga. Rongga tersebut diisi oleh sumsum merah yang dapat memproduksi
sel-sel darah. Tulang spongiosa terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang
disebut trabekula.
4. Sumsum Tulang (Bone Marrow)
Lapisan terakhir
yang kita temukan dan yang paling dalam adalah sumsum tulang. Sumsum tulang
wujudnya seperti jelly yang kental. Sumsum tulang ini dilindungi oleh tulang
spongiosa seperti yang telah dijelaskan dibagian tulang spongiosa. Sumsum
tulang berperan penting dalam tubuh kita karena berfungsi memproduksi sel-sel
darah yang ada dalam tubuh.
Terdapat tiga jenis tulang yaitu tulang kompak, tulang
spons dan tulang rawan.
1.
Tulang rawan
Tulang rawan terdiri atas sel-sel kondrosit, serabut
kolagen dan serabut elastic serta matriks. Tulang rawan dapat ditemukan pada
embrio, anak-anak dan orang dewasa. Tulang rawan pada anak-anak lebih banyak
mengandung sel-sel tulang rawan daripada matriknya, berkebalikan dengan tulang
rawan orang dewasa. Tulang rawan pada anak-anak berasal dari sel-sel mesenkim
sedangkan pada orang dewasa berasal dari selaput rawan yang disebut perikondrium.
Berdasarkan susunan serabutnya, tulang rawan dibedakan menjadi tiga yaitu:
a.
Tulang Rawan
Hialin
Tulang tersebut memiliki serabut kolagen yang halus dan
rapat. Tulang rawan hialin berwarna putih kebiruan dan putih. Tulang rawan ini
dapat ditemukan pada semua rangka janin sebelum menjadi tulang keras, tulang
iga dan saluran pernapasan.
b.
Tulang Rawan
Elastis
Susunan sel sama seperti hialin, namun tidak sehalus dan
serapat hialin. Serabut bersifat elastis. Contohnya terdapat pada daun telinga
c.
Tulang Rawan Fibrosa
Matriks keruh dan gelap, serabut kolagen putih bersifat
kokoh dan kuat. Tulang rawan fibrosa ini terdapat di epiglottis.
2.
Tulang Kompak dan Tulang Spon
Tulang kompak dan tulang sponsa, matriknya terdiri dari
± 70% zat anorganik, terutama kalsium posfat ± 30% zat organik yang berbentuk
serabut kolagen yang saling jalin menjalin. Sel-sel yang membentuk matrik
disebut sel tulang (osteosit). Matrik terdapat lamella, yaitu
lembaran-lembaran tipis yang parallel satu dengan lain, dan osteosit berada
dalam suatu rongga kecil yang disebut lacuna yang dikelilingi oleh matriks
tersebut. Pada tulang kompak, lamella-lamela tersebut tersusun mengelilingi
saluran Haver, sehingga membentuk suatu sistem yaitu sistem Haver. Pada tulang
spons, lamella membentuk suatu jala yang jalin-menjalin, yang ruang antaranya
diisi dengan sumsum merah tulang.
B.
Bentuk-Bentuk Tulang
Ada empat macam bentuk tulang yaitu tulang pipa, tulang
pipih, tulang pendek dan tulang tak beraturan.
1.
Tulang Pipa
Disebut
tulang pipa karena tulang tersebut berbentuk seperti pipa dengan kedua ujungnya
yang bulat. Tulang pipa terdiri dari dua bagian yaitu diafisis (“badan” tulang)
dan epifisi (tepi atau bagian “kepala” tulang). Tulang pipa ini terletak di
tulang pengumpil, tulang hasta, tulang kering dan tulang betis.
2.
Tulang Pipih
Tulang
pipih bentuk gepeng dan berupa lempengan-lempengan lebar. Tulang pipih ini
tersusun atas dua lapisan tulang kompak yaitu lamina eksterna dan interna ossis
karnii. Peran tulang pipih adalah melindungi struktur tubuh yang berada di
bawahnya. Contoh tulang pipih adalah tulang tengkorak, tulang rusuk, dan tulang
belikat.
3.
Tulang Pendek
Tulang pendek
bentuk mirip kubus, pendek tak beraturan, atau bulat. Tulang pendek ini hanya ditemukan
di daerah pangkal telapak tangan di daerah pangkal telapak kaki, dan tulang
belakang.
d.
Tulang Tidak
Beraturan
Tulang tidak beraturan yaitu tulang yang memiliki bentuk
tidak beraturan. Contohnya tulang-tulang belakang dan tulang penyusun wajah.
C.
Persendian
Seperti yang telah
dipelajari sebelumnya, rangka tubuh manusia tersusun dari tulang-tulang yang
saling berhubungan. Hubungan antartulang disebut sendi. Dengan adanya sendi,
kaki dan tanganmu dapat dilipat, diputar dan sebagainya. Tanpa sendi kamu akan
sulit akan bergerak bahkan tidak dapat bergerak sama sekali. Memang ada
persendian yang sangat kaku sehingga tidak memungkinkan adanya gerakan. Namun,
banyak persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan. Berdasarkan sifat gerak
inilah, sendi dibedakan menjadi sendi mati (sinartrosis), sendi kaku
(amfiartrosis), dan sendi gerak (diartrosis).
1. Sendi Mati (Sinartrosis)
Sendi mati merupakan
hubungan antartulang yang tidak dapat digerakkan. Penghubung antartulangnya
adalah serabut jaringan ikat.contoh sendi mati terdapat pada hubungan
antartulang tengkorak disebut sutura dan hubungan antartulang pembentuk gelang
panggul.
2. Sendi Kaku (Amfiartrosis)
Sendi kaku adalah hubungan antar tulang yang
memungkinkan terjadinya gerakan tulang secara terbatas, contohnya adalah tulang
pergelangan tangan.
3. Sendi gerak (diartosis)
Sendi
gerak adalah hubungan antartulang yang memungkinkan terjadi gerakan tulang
secara bebas.
Berdasarkan bentuknya, persendian
yang memungkinkan terjadinya gerakan dibagi menjadi lima bentuk, yaitu sendi
peluru, sendi engsel, sendi putar, sendi geser, dan sendi pelana.
1.
Sendi peluru, memungkinkan gerakan yang bebas
hampir ke segala arah, misalnya sendi antara lengan atas dan bahu.
2.
Sendi engsel,
memungkinkan gerakan satu bidang seperti pada engsel pintu atau jendela,
misalnya sendi pada siku atau lutut.
3.
Sendi putar, memungkinkan gerakan memutar, misalnya sendi pada tulang
leher.
4.
Sendi geser,
memungkinkan pergeseran antar tulang, misalnya sendi yang terdapat pada tulang
belakang.
5.
Sendi pelana,
memungkinkan gerakan memutar dan melengkung, misalnya sendi pada ibu jari.
D.
Fungsi Rangka
Fungsi rangka bagi tubuh
diantaranya yaitu
1. Sebagai alat gerak pasif
2. Tempat melekatnya otot rangka
3. Memberi bentuk tubuh
4. Memberi kekuatan dan menunjang tegaknya tubuh
5. Melindungi organ tubuh yang lemah
6. Tempat pembentukan sel darah
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tulang, sendi dan otot
bekerja sama membentuk sistem gerak. Otot merupakan alat gerak aktif, sedangkan
tulang merupakan alat gerak pasif. Hal ini dimungkinkan karena otot memiliki
kemampuan untuk memendek dan memanjang. Pada
saat otot memendek, maka tulang-tulang tempat menempelnya otot tersebut akan
ikut tertarik dan terjadilah pergerakan. Adanya persendian yang menghubungkan
antara tulang satu dengan tulang lainnya merupakan kunci pergerakan manusia.
Secara umum tulang-tulang penyusun rangka tubuh manusia dapat dikelompokkan
menjadi tulang tengkorak, tulang anggota badan, dan tulang anggota gerak.
DAFTAR PUSTAKA
Ayub, Reihard. 2008. Tulang. Ponorogo : Satu
Amal.
http://ibrahimbaiim.blogspot.co.id/2013/12/laporan-sistem-rangka.html
http://sharingbiologi.blogspot.co.id/2014/05/anatomi-dan-fisiologi-manusia-sistem_11.html
Pakpahan. 2013. Anatomi tubuh. Jakarta:
Binaraga.
Watson, Roger. 2002. Anatomi dan fisiologi. Jakarta:
EGC.