Sabtu, 16 April 2016

SISTEM RANGKA

BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi tubuh manusia merupakan dasar yang penting untuk mengenali dan mengerti cara kerja organ–organ tubuh manusia sebagai satu kesatuan individu. Termasuk di dalamnya sistem rangka (skelet).
Manusia dapat melakukan pergerakan tubuh karena adanya rangka. Rangka tidak dapat berfungsi sebagai alat gerak bila tidak digerakkan oleh otot. Otot dapat menggerakkan tulang karena dapat berkontraksi. Sehingga, otot disebut alat gerak aktif sedangkan tulang disebut alat gerak pasif. Dengan adanya kerja sama antara rangka dan otot, manusia dapat melompat, berjalan, bergoyang, berlari, dan melakukan aktifitas lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penulis menyusun makalah yang berjudul “anatomi fisiologi sistem rangka”.

B.   Rumusan Masalah
1.    Apa Pengertian Sistem Rangka?
2.    Bagaimana struktur anatomi dan fisiologi sistem rangka ?

C.   Tujuan
1.    Mengetahui Pengertian Sistem Rangka?
2.    Mengetahui struktur anatomi dan fisiologi sistem rangka ?




BAB II
PEMBAHASAN
A.   Ayat Alqur
Manusia diciptakan oleh Allah SWT  bermacam-macam bentuk dan disamping itu Allah menciptakan rangka pada manusia agar manusia mempunyai bentuk  misalnya manusia tidak mempunyai rangka bagaikan satu tumpukan daging yang tidak mempunyai bentuk oleh karena itu Allah menciptakan rangka pada manusia fungsinya adalah untuk menjadi bentuk tubuh pada manusia berkaitan dengan ini Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Qiamah ayat 3-4 yang berbunyi : ..............................


B.   Sistem Gerak pada Manusia
Sistem rangka adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menyimpan bahan mineral, tempat pembentukan sel darah, tempat melekatnya otot rangka, melindungi tubuh yang lunak dan menunjang tubuh. Terdiri dari tengkorak, tulang rusuk, tulang belakang, rangka penopang tulang bahu, rangka penopang tulang pinggul, tulang angota badan atas dan bawah.

Tulang-tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka. Kemudian sistem rangka ini bersama-sama menyusun kerangka tubuh. Sistem rangka membentuk dasar dari tubuh manusia. Semua organ-organ, daging, darah, otot, cair dan udara semua terkandung dalam tubuh dan memiliki kestabilan dan kekuatan tertentu karena tulang,ada 206 tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka. Tulang-tulang ini didukung oleh sumsum tulang, yang dihasilkan oleh bentuk energi paling murni di dalam tubuh.

Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang.

Sistem skelet terdiri dari sekitar 200 tulang yang bersama-sama membentuk rangka tubuh yang kuat dan bisa digerakkan. Sistem ini mempunyai empat fungsi utama. Ia mendukung dan melindungi jaringan lunak dan organ vital disekitarnya. Ia berperan dalam pergerakan tubuh dengan menjadi tempat perlekatan otot-otot dan menjadi pengumpil pada sendi. Ia memproduksi sel-sel darah di dalam sumsum tulang merah dan menjadi gudang bagi garam-garam mineral, terutama fosfor dan kalsium (Watson, 2002: 132).

Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini dapat bervariasi antara individu. Rangka tubuh manusia dikelompokkan atas dua bagian yaitu skeleton aksial. Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan dukungan dan perlindungan pada organ dikepala, leher dan badan. Tulang tengkorak merupakan tulang yang menyusun kerangka kepala. Tulang tengkorak tersusun atas 8 buah tulang yang menyusun kepala dan empat belas tulang yang menyusun bagian wajah. Tulang tengkorak bagian kepala merupakan bingkai pelindung dari otak. Sendi yang terdapat diantara tulang tengkorak merupakan sendi mati yang disebut sutera (Ayub, 2008: 02).


Rangka tubuh manusia dibentuk oleh tulang-tulang yang berjumlah 206 buah, membentuk kerangka yang kaku dengan jaringan-jaringan dan organ-organ yang melekat padanya. Sistem rangka melindungi organ-organ vital seperti otak yang dilindungi oleh tulang tengkorak, paru-paru dan jantung dilindungi oleh tulang dada dan tulang rusuk. Gerakan tubuh terbentuk dari kerjasama antara sistem rangka dengan otot, oleh sebab itu keduanya sering dikelompokkan menjadi satu nama yaitusistem muscub-skeletal. Rangka merupakan tempat melekatnya otot melalui perantaraan tendon. Antara tulang yang satu dengan tulang yang lain dikaitkan dengan perantaraan ligamen. Hubungan antara dua tulang disebut sendi. Sendi atau artikulasi adalah hubungan antara dua tulang berdasarkan gerakannya sendi dibedakan menjadi tiga yaitu sendi mati, sendi kaku, dan sendi gerak (Pakpahan, 2013: 01).
Rangka pada manusia tersusun atas tulang yang beraneka ragam untuk yang saling berhubungan. Jadi tulang adalah bagian-bagian yang menyusun rangka hubungan antar tulang membentuk sendi.
Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya. Secara garis besar, rangka (skeleton) manusia dibagi menjadi dua, yaitu rangka aksial (sumbu tubuh) dan rangka apendikuler (anggota tubuh).

1.    Rangka aksial
Rangka aksial merupakan jenis rangka yang tidak langsung terkait dengan sistem gerak. Karena itu, tugasnya adalah melindungi organ-organ yang berada dalam tubuh. Rangka axial terdiri dari tulang tengkorak, tulang belakang, tulang rusuk dan tulang dada.

a.    Tulang tengkorak

Tulang-tulang tengkorak berbentuk pipih, saling berhubungan, dan membentuk rongga. Tulang-tulang ini mengelilingi dan melindungi otak yang ada di dalamnya. Tulang tengkorak merupakan tulang pembentuk kepala. Tulang-tulang tengkorak sebagian besar disusun tulang yang berbentuk pipih. Tulang-tulang tersebut saling berhubungan membentuk tengkorak. Di dalam tengkorak ini terdapat mata, otak, dan organ lainnya yang terlindung oleh tulangtulang tengkorak tersebut. Tulang tengkorak tersusun atas tulang pipi, tulang rahang, tulang mata, tulang hidung, tulang dahi, tulang ubun-ubun, tulang pelipis, dan tulang baji. 

b.    Tulang Anggota badan
Tulang anggota badan tersusun oleh tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, dan gelang panggul. Masing-masing tulang tersebut membentuk kesatuan. Tulang anggota badan berfungsi melindungi organ-organ dalam yang lunak, seperti jantung, paru-paru, ginjal, dan organ lainnya.
1)    Tulang Belakang
Tulang belakang tersusun atas ruas-ruas tulang yang fleksibel, tetapi kuat. Tulang belakang terdiri atas 33 ruas, yaitu 7 ruas tulang leher, 12 ruas tulang punggung, 5 ruas tulang pinggang, 5 ruas tulang kelangkang (sakrum), dan 4 ruas tulang ekor.
1)    Tulang dada
Tulang dada terletak dekat tulang rusuk atau lebih tepatnya di tengah-tengah dada. Tulang dada terdiri atas bagian hulu, badan, dan taju pedang

2)    Tulang Rusuk
Tulang rusuk pada manusia terdiri atas 24 buah atau 12 pasang. Tulang rusuk manusia memiliki fungsi sebagai pelindung organ-organ dalam, seperti jantung dan paruparu. Tulang rusuk manusia, terdiri atas 7 pasang tulang rusuk sejati, 3 pasang tulang rusuk palsu, dan 2 pasang tulang rusuk melayang.

 

1.    Rangka Apendikuler

Rangka Apendikular terdiri atas panggul,bahu,tulang-tulang lengan,telapak tangan,tungkai,dan telapak kaki. Secara  Umum rangka apendikular menyusun alat gerak yaitu tangan dan kaki yang dibedakan atas rangka bagian atas dan rangka bagian bawah.

a.    Tulang Panggul
Gelang panggul atau tulang panggul terletak di ujung bawah tulang belakang. Gelang panggul terdiri atas 2 tulang usus (ilium), 2 tulang kemaluan (ischium), dan 2 tulang duduk (pubis).


b.    Tulang Anggota Gerak
Tulang anggota gerak pada manusia terdiri atas tulang anggota gerak bagian atas (tangan) dan tulang anggota gerak bagian bawah (kaki). Masing-masing tulang tersebut tersusun oleh beberapa tulang.  Tulang anggota gerak bagian atas atau tangan terbentuk dari tulang lengan atas (humerus), tulang pengumpil (radius), dan tulang hasta (ulna). Adapun tulang penyusun anggota gerak bagian bawah adalah tulang paha (femur), tulang betis (fibula), dan tulang kering (tibia).

 
A.   Macam-Macam Tulang

Alat gerak pasif pada manusia adalah tulang. Tulang adalah bahan yang hidup dan tumbuh. Tulang mempunyai kerangka protein. Kalsium memperkuat kerangka tersebut. Lapisan luar tulang mempunyai saraf dan jaringan pembuluh darah yang kecil. Tulang Berfungsi sebagai : Penyusun rangka, Memberi bentuk tubuh, Melindungi alat tubuh yang vital,Menahan dan menegakkan tubuh,Tempat melekatnya otot rangka (skelet), Sumsum merah tulang membentuk sel-sel darah, Sebagai cadangan mineral terutama Calsium dan Fosfat,Tempat menyimpan energi, yaitu simpanan lemak yang ada di sumsum kuning.

Proses pembentukan tulang yaitu Osifikasi atau yang disebut dengan proses pembentukan tulang telah bermula sejak umur embrio 6-7 minggu dan berlangsung sampai dewasa. Osifikasi dimulai dari sel-sel mesenkim memasuki daerah osifikasi, bila daerah tersebut banyak mengandung pembuluh darah akan membentuk osteoblas, bila tidak mengandung pembuluh darah akan membentuk kondroblas. Pembentukan tulang rawan terjadi segera setelah terbentuk tulang rawan (kartilago). Osteoblas ada dalam lakuna berubah menjadi osteosit dan mensekresikan kompoonen organik sehingga tulang menjadi keras.

Struktur tulang tersusun atas :
1.     Periosteum
Pada lapisan pertama bernama periosteum. Periosteum merupakan selaput luar tulang yang tipis Periosteum merupakan tempat melekatnya otot-otot rangka (skelet) ke tulang dan berperan dalam memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusak.

2.    Tulang Kompak (Compact Bone)
Pada lapisan kedua bernama tulang kompak. Tulang ini teksturnya halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan Calsium Carbonat) sehingga tulang menjadi padat dan kuat.

3.    Tulang Spongiosa (Spongy Bone)
Pada lapisan ketiga ada yang disebut dengan tulang spongiosa. Tulang spongiosa memiliki banyak rongga. Rongga tersebut diisi oleh sumsum merah yang dapat memproduksi sel-sel darah. Tulang spongiosa terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut trabekula.
4.     Sumsum Tulang (Bone Marrow)

Lapisan terakhir yang kita temukan dan yang paling dalam adalah sumsum tulang. Sumsum tulang wujudnya seperti jelly yang kental. Sumsum tulang ini dilindungi oleh tulang spongiosa seperti yang telah dijelaskan dibagian tulang spongiosa. Sumsum tulang berperan penting dalam tubuh kita karena berfungsi memproduksi sel-sel darah yang ada dalam tubuh.
Terdapat tiga jenis tulang yaitu tulang kompak, tulang spons dan tulang rawan.

1.      Tulang rawan

Tulang rawan terdiri atas sel-sel kondrosit, serabut kolagen dan serabut elastic serta matriks. Tulang rawan dapat ditemukan pada embrio, anak-anak dan orang dewasa. Tulang rawan pada anak-anak lebih banyak mengandung sel-sel tulang rawan daripada matriknya, berkebalikan dengan tulang rawan orang dewasa. Tulang rawan pada anak-anak berasal dari sel-sel mesenkim sedangkan pada orang dewasa berasal dari selaput rawan yang disebut perikondrium. Berdasarkan susunan serabutnya, tulang rawan dibedakan menjadi tiga yaitu:
a.    Tulang Rawan Hialin
Tulang tersebut memiliki serabut kolagen yang halus dan rapat. Tulang rawan hialin berwarna putih kebiruan dan putih. Tulang rawan ini dapat ditemukan pada semua rangka janin sebelum menjadi tulang keras, tulang iga dan saluran pernapasan.
b.    Tulang Rawan Elastis
Susunan sel sama seperti hialin, namun tidak sehalus dan serapat hialin. Serabut bersifat elastis. Contohnya terdapat pada daun telinga
c.    Tulang Rawan Fibrosa
Matriks keruh dan gelap, serabut kolagen putih bersifat kokoh dan kuat. Tulang rawan fibrosa ini terdapat di epiglottis.
2.      Tulang Kompak dan Tulang Spon

Tulang kompak dan tulang sponsa, matriknya terdiri dari ± 70% zat anorganik, terutama kalsium posfat ± 30% zat organik yang berbentuk serabut kolagen yang saling jalin menjalin. Sel-sel yang membentuk matrik disebut sel tulang (osteosit). Matrik terdapat lamella, yaitu lembaran-lembaran tipis yang parallel satu dengan lain, dan osteosit berada dalam suatu rongga kecil yang disebut lacuna yang dikelilingi oleh matriks tersebut. Pada tulang kompak, lamella-lamela tersebut tersusun mengelilingi saluran Haver, sehingga membentuk suatu sistem yaitu sistem Haver. Pada tulang spons, lamella membentuk suatu jala yang jalin-menjalin, yang ruang antaranya diisi dengan sumsum merah tulang.
 

B.   Bentuk-Bentuk Tulang

Ada empat macam bentuk tulang yaitu tulang pipa, tulang pipih, tulang pendek dan tulang tak beraturan.

1.    Tulang Pipa
 
Disebut tulang pipa karena tulang tersebut berbentuk seperti pipa dengan kedua ujungnya yang bulat. Tulang pipa terdiri dari dua bagian yaitu diafisis (“badan” tulang) dan epifisi (tepi atau bagian “kepala” tulang). Tulang pipa ini terletak di tulang pengumpil, tulang hasta, tulang kering dan tulang betis.

2.    Tulang Pipih
Tulang pipih bentuk gepeng dan berupa lempengan-lempengan lebar. Tulang pipih ini tersusun atas dua lapisan tulang kompak yaitu lamina eksterna dan interna ossis karnii. Peran tulang pipih adalah melindungi struktur tubuh yang berada di bawahnya. Contoh tulang pipih adalah tulang tengkorak, tulang rusuk, dan tulang belikat.


3.    Tulang Pendek
Tulang pendek bentuk mirip kubus, pendek tak beraturan, atau bulat. Tulang pendek ini hanya ditemukan di daerah pangkal telapak tangan di daerah pangkal telapak kaki, dan tulang belakang.



d.    Tulang Tidak Beraturan
Tulang tidak beraturan yaitu tulang yang memiliki bentuk tidak beraturan. Contohnya tulang-tulang belakang dan tulang penyusun wajah.

C.   Persendian
Seperti yang telah dipelajari sebelumnya, rangka tubuh manusia tersusun dari tulang-tulang yang saling berhubungan. Hubungan antartulang disebut sendi. Dengan adanya sendi, kaki dan tanganmu dapat dilipat, diputar dan sebagainya. Tanpa sendi kamu akan sulit akan bergerak bahkan tidak dapat bergerak sama sekali. Memang ada persendian yang sangat kaku sehingga tidak memungkinkan adanya gerakan. Namun, banyak persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan. Berdasarkan sifat gerak inilah, sendi dibedakan menjadi sendi mati (sinartrosis), sendi kaku (amfiartrosis), dan sendi gerak (diartrosis).
1.     Sendi Mati (Sinartrosis)
Sendi mati merupakan hubungan antartulang yang tidak dapat digerakkan. Penghubung antartulangnya adalah serabut jaringan ikat.contoh sendi mati terdapat pada hubungan antartulang tengkorak disebut sutura dan hubungan antartulang pembentuk gelang panggul.
2.    Sendi Kaku (Amfiartrosis)
Sendi kaku adalah hubungan antar tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan tulang secara terbatas, contohnya adalah tulang pergelangan tangan.
3.    Sendi gerak (diartosis)
Sendi gerak adalah hubungan antartulang yang memungkinkan terjadi gerakan tulang secara bebas.
Berdasarkan bentuknya, persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan dibagi menjadi lima bentuk, yaitu sendi peluru, sendi engsel, sendi putar, sendi geser, dan sendi pelana.
1.       Sendi peluru, memungkinkan gerakan yang bebas hampir ke segala arah, misalnya sendi antara lengan atas dan bahu.

2.      Sendi engsel, memungkinkan gerakan satu bidang seperti pada engsel pintu atau jendela, misalnya sendi pada siku atau lutut.

3.      Sendi putar, memungkinkan gerakan memutar, misalnya sendi pada tulang leher. 
4.      Sendi geser, memungkinkan pergeseran antar tulang, misalnya sendi yang terdapat pada tulang belakang.

5.      Sendi pelana, memungkinkan gerakan memutar dan melengkung, misalnya sendi pada ibu jari.


D.  Fungsi Rangka
Fungsi rangka bagi tubuh diantaranya yaitu
1.    Sebagai alat gerak pasif
2.    Tempat melekatnya otot rangka
3.    Memberi bentuk tubuh
4.    Memberi kekuatan dan menunjang tegaknya tubuh
5.    Melindungi organ tubuh yang lemah
6.    Tempat pembentukan sel darah


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Tulang, sendi dan otot bekerja sama membentuk sistem gerak. Otot merupakan alat gerak aktif, sedangkan tulang merupakan alat gerak pasif. Hal ini dimungkinkan karena otot memiliki kemampuan untuk memendek dan memanjang.            Pada saat otot memendek, maka tulang-tulang tempat menempelnya otot tersebut akan ikut tertarik dan terjadilah pergerakan. Adanya persendian yang menghubungkan antara tulang satu dengan tulang lainnya merupakan kunci pergerakan manusia. Secara umum tulang-tulang penyusun rangka tubuh manusia dapat dikelompokkan menjadi tulang tengkorak, tulang anggota badan, dan tulang anggota gerak.






DAFTAR PUSTAKA

Ayub, Reihard. 2008. Tulang. Ponorogo : Satu Amal.
http://ibrahimbaiim.blogspot.co.id/2013/12/laporan-sistem-rangka.html
http://sharingbiologi.blogspot.co.id/2014/05/anatomi-dan-fisiologi-manusia-sistem_11.html
Pakpahan. 2013. Anatomi tubuh. Jakarta: Binaraga.
Watson, Roger. 2002. Anatomi dan fisiologi. Jakarta: EGC.

Tidak ada komentar:

PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI DAN STERILISASI

BAB I PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI DAN STERILISASI A.       KOMPETENSI Mahasiswa dapat mengenal berbagai macam alat-alat di labor...