BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Jaringan otot berasal dari lapisan
mesoderm dari sel germinal embrio dalam proses yang dikenal sebagai myogenesis.
Otot
merupakan suatu organ yang memungkinkan tubuh dapat bergerak. Gerak sel terjadi
karena sitoplasma mengubah bentuk, Pada sel-sel, sitoplasma ini merupakan
benang-benang halus yang panjang disebut miofibril. Kalau sel otot mendapat
rangsangan maka miofibril akan memendek. Dengan kata lain sel otot akan
memendekkan dirinya ke arah tertentu (berkontraksi). otot adalah jaringan yang
ada didalam tubuh manusia, berupa alat gerak aktif yang menggerakkan
tulang sehingga menyebabkan suatu organisme atau indvidu dapat bergerak. Sistem
otot memberikan beberapa perlindungan untuk kerangka, tapi wilayah di mana otot
memainkan peran protektif terbesar utama adalah organ dalam perut. Di sini, di
ruang antara tulang rusuk dan pinggul, otot perut menyerap dampak dari
goncangan organ halus bagian dalam dari cedera.
Fungsi
yang paling jelas dari otot adalah gerakan. Gerakan volunter melibatkan upaya
sadar pada bagian dari individu, dan contoh-contoh meliputi berjalan,
membungkuk, memutar, dan mengangkat. Hal ini juga termasuk gerakan motoriknya,
seperti menulis atau memainkan alat musik. Jenis otot biasanya bertanggung jawab
untuk gerakan volunter disebut skeletal, itu adalah otot lurik yang memiliki
penampilan terbalut atau bergaris di bawah mikroskop. Otot rangka yang melekat
pada tulang dan menghasilkan gerak dengan kontraksi, atau pengetatan, dan
relaksasi. Fungsi lain dari otot-otot dalam tubuh manusia adalah dukungan. Otot
rangka terus bekerja untuk mendukung tubuh dan membantu untuk mempertahankan
postur, apakah seseorang duduk atau berdiri. Otot-otot ini juga mendukung,
menstabilkan, dan memperkuat sendi dengan memegang tulang dalam posisi yang
tepat, terutama di daerah di mana bagian-bagian dari sendi tidak cocok bersama
erat, seperti bahu dan pinggul.
Otot
rangka juga sangat penting dalam menentukan kekuatan tubuh secara keseluruhan
dan kemampuan untuk melakukan berbagai tugas fisik. Mempertahankan otot yang
kuat sangat membantu untuk kesehatan umum dan kesejahteraan. Otot-otot juga
penting untuk pemeliharaan suhu tubuh yang benar. Ketika otot mengkonsumsi
nutrisi untuk memberikan tenaga untuk gerakan, sebagian energi menciptakan
panas – diperkirakan sebanyak 75% dari energi yang dihasilkan lolos dengan cara
ini. Menimbang bahwa otot rangka terdiri dari persentase besar dari total massa
tubuh, jumlah panas yang dihasilkan adalah signifikan dan memainkan peran penting
dalam mempertahankan suhu yang sehat.
Seperti
yang tercantum dalam Al – Qur’an surat Al- Mu’minun ayat 14 yang berbunyi:
Artinya:
Kemudian
air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudin Kami jadiakan Dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta yang paling
baik (Al- Mu’minun: 14)
B.
Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis otot manusia?
2. Bagaimana fungsi otot manusia?
3. Bagaimana anatomi otot manusia?
4. Bagaimana energi kimia gerak otot pada
manusia?
C.
Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja jenis otot manusia?
2. Untuk mengetahui bagaimana fungsi otot
manusia?
3. Untuk mengetahui bagaimana anatomi otot
manusia?
4. Untuk mengetahui bagaimana energi kimia gerak
otot pada manusia?
BAB II
Pembahasan
A.
Jenis Otot
Otot
membentuk 43% berat badan; > 1/3-nya merupakan protein tubuh & ½-nya
tempat terjadinya aktivitas metabolik saat tubuh istirahat, Proses vital di
dalam tubuh (seperti Kontraksi jantung,
kontriksi pembuluh darah, bernapas, peristaltik usus) terjadi krn adanya
aktivitas otot. Tubuh manusia tersusun atas beberapa jenis otot yakni terbagi
menjadi tiga jenis, sebagai berikut:
1.
Otot rangka
Otot
rangka juga disebut otot skelet atau otot serat lintang, otot bercorak, otot
lurik dan musculus striata. Secara mikroskopis, terlihat otot rangka tersebut
terdiri dari sel-sel otot (serabut-serabut otot) yang tebalnya kira-kira
10-199um dan panjangnya kira-kira 15cm. inti terletak tepat di bawah permukaan
sel, selain itu juga Nampak adanya garis-garis terang dan gelap yang melintang,
oleh karena itu disebut otot serat melintang. Satu sel otot diselubungi oleh fascia
propria kemudian beberapa fascicule diselubungi oelh selaput yang disebut fascia
superfisialis yang terdapat dibawah kulit membentuk fasciculus otot.
Di dalam sarcoplasma terdapat sejumlah mitokondria(sarcosum).
Gambar: Otot
Rangka
Warna otot ditentukan
oleh adanya suplay darah dan kandungan myoglobin, juga kadar air maupun
banyaknya fibril-fibril yang menyusunya. Oleh karena itu otot yang tipis
biasanya warnanya lebih muda karena kandungan air yang sedikit, fibrilnya juga
lebih sedikit serta suplay darahpun sedikit, jika di banding otot yang tebal
akan berwarna gelap. Bentuk fasciculus otot ini biasanya berupa kumparan,
bagian tengah menggembung yang disebut empal (ventrikel), dan kedua
ujungnya mengecil yang disebut dengan urat otot (lendon). Pada umumnya
tendon tersebut melekat pada tulang, sifatnya keran dan liat. Bagian ventrikel
penting dalam fungsi gerak aktif, yaitu terjadi kontraksi (mengkerut). Jika
kontraksi terjadi pada ventrikel otot tersebut maka akan terjadi gerakn tulang
dengan perantaraan persendian dimana otot melekat melalui tendonya.
2.
Otot Polos
Merupakan
otot tidak berlurik dan involunter. Jenis otot ini dapat ditemukan pada dinding
berongga seperti kandung kemih dan uterus, serta pada dinding tuba, seperti
pada sistem respiratorik, pencernaan, reproduksi, urinarius, dan sistem
sirkulasi darah.
Gambar: Otot
Polos
a. Serabut
otot berbentuk spindel dengan nukleus sentral.
b. Serabut
ini berukuran kecil, berkisar antara 20 mikron (melapisi pembuluh darah) sampai
0,5 mm pada uterus wanita hamil.
c. Kontraksinya
kuat dan lamban.
d. Sarcoplasmanya terdiri dari myofibril yang
disusun oleh myofilamen-myofilamen.
Jenis
otot polos Ada dua kategori otot polos berdasarkan cara serabut otot
distimulasi untuk berkontraksi.
1) Otot
polos unit ganda ditemukan pada dinding pembuluh darah besar, pada jalan udara
besar traktus respiratorik, pada otot mata yang memfokuskan lensa dan
menyesuaikan ukuran pupil dan pada otot erektor pili rambut.
2) Otot
polos unit tunggal (viseral) ditemukan tersusun dalam lapisan dinding organ
berongga atau visera. Semua serabut dalam lapisan mampu berkontraksi sebagai
satu unit tunggal. Otot ini dapat bereksitasi sendiri atau miogenik dan tidak
memerlukan stimulasi saraf eksternal untuk hasil dari aktivitas listrik
spontan.
3.
Otot Jantung
Serabut-serabut otot yang mengandung
sarcaoplasma dalam jumlah besar membentuk jala-jala, seperti otot serat lintang
juga terdapat garis-garis melintang gelap dan terang tetapi sarcomernya lebih
pendek, intinya terletak ditengah, sarcosom jauh lebih banyak dari otot rangka,
serabut otot bercabang-cabang. Otot jantung bergerak teratur dan tidak cepat,
tetapi diluar kehendak kita.
Gambar: Otot
Jantung
B.
Fungsi Otot
Tubuh
manusia tidak dapat berfungsi tanpa sistem otot. Hampir setiap impuls saraf
dikirimkan oleh otak kita dinyatakan sebagai gerakan otot. Fungsi penting dari
sistem otot dalam tubuh manusia dijelaskan sebagai berikut:
1. Pergerakan
Otot
rangka masing-masing membantu dalam gerakan sadar di setiap bagian tubuh
manusia. Kontraksi aktif otot-otot ini terjadi dengan mengeluarkan energi, yang
menciptakan kekuatan yang menggerakkan bagian tubuh. Untuk mengatakan itu
berbeda, otot dapat dianggap sebagai motorik tubuh, yang mengubah energi kimia
dalam makanan ini menjadi kerja mekanik.
2. Postur dan stabilitas
Kerangka
manusia terdiri dari tulang dan sendi yang terbentuk di antara mereka. Otot
rangka memainkan peran utama dalam menstabilkan kerangka manusia. Mereka juga
membantu dalam mempertahankan postur tubuh yang tepat dari tubuh manusia.
Jaringan otot mendukung sendi yang terbentuk antara berbagai tulang, memberi
mereka stabilitas.
3. Produksi Panas
Seperti
telah disebutkan, kontraksi aktif otot membutuhkan energi. Oleh karena itu,
otot menggunakan sejumlah besar energi total tubuh. Karena tingkat metabolisme
tubuh meningkat, menghasilkan sejumlah besar panas dalam tubuh. Fitur otot ini
memegang kepentingan khusus bagi individu yang tinggal di daerah beriklim
dingin.
4. Sirkulasi
Otot
jantung bertanggung jawab untuk memaksa darah keluar dari jantung dan memompa
ke seluruh tubuh manusia. Darah yang terus bergerak dengan gerakan memompa
jantung secara reguler, sehingga memasok nutrisi ke setiap jaringan tubuh
manusia dan juga menghapus produk limbah.
5. Mendorong Pencernaan
Organ
sistem pencernaan manusia seperti kerongkongan, lambung dan usus dilapisi oleh
otot polos. Otot-otot ini berkontraksi dan membantu sistem pencernaan untuk
mencerna makanan.
C.
Anatomi Otot
Manusia
1.
Otot Kerangka
Sebagian besar otot tubuh melekat
pada rangka, bergerak secara aktif sehingga dapat menggerakkan bagian kerangka
dalam suatu garak tertentu. Jadi otot kerangka merepakan alat yang menguasai
gerak aktif dan memelihara sikap tubuh. Dalam keadaan istirahat keadaanya tidak
kendur sama sekali, tetapi mempunyai ketegangan sedikit yang disebut tonus.
Gambar : Sistem otot tampak depan dan
belakang
2.
Otot Bagian Kepala
Otot
bagian kepala di bagi menjadi 5 bagian yaitu :
a. Otot pundak kepala, dibagi menjadi dua bagian
yaitu :
a) Muskulus frontalis : berfungsi mengerutkan dahi dan
menarik dahi mata
b) Oksipitalis, terletak dibagian belakang yang berfungsi
menarik kulit belakang
b. Otot wajah
a) Otot mata dan otot bola mata sebnyak 4 buah
b) M. Oblikus Okuli/ otot bola mata sebanyak 2 buah yang
berfungsi memutar mata
c) M. Orbikularis Okuli/ otot lingkar mata yang terdapat
di sekeliling mata yang berfungsi sebagai penutup mata
d) M. Levator Palpebra Superior, terdapat pada kelopak
mata yang berfungsi menarik, mengangkat, kelopak mata atas
c. Otot mulut dan pipi
a) M. Triangularis dan M. Orbikularis/ otot sudut
mata berfungsi menarik sudut mulut kebawah
b) M. Quadratus Labii Superior/ otot bibir atas
yang mempunyai origo pinggir lekuk mata menuju bibir atas dan hidung
c) M. Quadratus Labii Inferior, terdapat pada
dagu, lanjutan otot leher berfungsi menarik bibir kebawah dan membentuk mimik
muka kebawah
d) M. Buksinator yang membentuk dinding samping
rongga mulut befungsi menahan makanan waktu mengunyah
e) M. Zigomatikus/otot pipi yng berfungsi
mengangkat dagu mulut ke atas waktu senyum
Gambar
: Otot Wajah
d. Otot pengunyah, bekerja pada waktu mengunyah
a) M. Maseter yang berfungsi mengangkat rahang bawah pada
waktu mulut terbuka
b) M. Temporalis yang berfungsi menarik rahang bawah ke
atas dan ke belakang. M. Pterigoid internus dan eksternus yang berfungsi
menarik rahang bawah ke depan.
Gambar: Otot Pengunyah
e. Otot lidah
a) M. Genioglosus yang berfungsi mendorong lidah ke depan
b) M. Stiloglosus yang berfungsi menarik lidah ke atas
dan ke belakang
Gambar : Otot Lidah
3.
Otot Leher
Otot
bagian leher bagi menjadi 3 bagian, yaitu :
a) M. Platisma, terdapat disamping leher menutupi sampai
bagian dada. yang berfungsi menekan mandibula, menarik bibir kebawah dan
mengerutkan kuli bibir
b) M. Sternokleido mastoid terdapat disamping kiri kanan
leher yang berfungsi menarik kepala ke samping, ke kiri, ke kanan, memutar
kepala,
c) M. Longisimus Kapitis, terdiri dari splenius dan
semispinalis kapitis, ketiganya terdapat dibelakang leher dengan fungsi untuk
menarik kepala belakang dan menggelengkan kepala
Gambar:
Otot Leher
4. Otot Dada
Gambar : Otot Dada
Otot ini terdiri atas :
a) M.
Pectoralis Mayor (otot dada besar), yang
berfungsi dapat memutar lengan kedepan dan menegakkan, menarik lengan melalui
dada dan merapatkan lengan kedalam
b) M.
Pectoralis Minor (otot dada kecil), yang berfungsi enarik lengan belikat dan
menekankan bahu
c) M.
Subklavikula (otot bawah selangka), yang berfungsi menekankan tulang
selangkanagan disendi disebelah tulang dada dan menekan sendi bahukebawah dan
kedepan
d) M. Seratus
Anterior (otot gergaji depan). Berpangkal di tulang iga 1-9
e) Otot dada sejati, yaitu otot- otot sela iga
luar dan otot- otot sela iga dalam, yang berfungsi mengangkat dan menurunkan
iga waktu bernafas.
5. Otot Perut
Gambar: Otot Perut
Terdiri atas :
a) M. Abdominalis internal
(dinding perut)
b) Linea alba, garis
tengah dinding perut
c) Lapisan sebelah luar sekali dibentuk oleh M. Obliqus
Eksternus Abdominis (otot miring luar)
d) Lapisan kedua dibawah otot dibentuk oleh otot perut
dalam/ Muskulus Oblique Internus Abdominis. Serabut menuju miring keatas dan
ketengah
e) M. Transversus Abdominis, merupakan xifoid menuju
artikule ke costa III terus ke simfisis. Otot ini membentuk 4 buah urat yang
bentuknya melintang dibungkus oleh M. Rektus Abdominis dan otot vagina.
6. Otot Bahu Dan Lengan
A. Otot bahu
Hanya terdiri dari sebuah sendi saja dan membungkus
tulang pangkal lengan dan tulang belikat akromion yang teraba dari luar
1) M. Deltoid (otot segitiga), fungsinya mengangkat
lengan sampai mendarat
2) M. Subskapularis (otot depan tulang belikat),
fungsinya menegahkan dan memutar tulang humerus kedalam
3) M. Supraspinatus (otot atas balung tulang belikat),
fungsinya mengangkat lengan
4) M. Infraspinatus (otot bawah balung tulang belikat),
fungsinya memutar lengan keluar
5) M. Teres Mayor (otot lengan bulat besar), fungsinya
memutar lengan kedalam
6) M. Teres Minor (otot lengan belikat kecil), fungsinya
memutar lengan luar
B. Otot- otot pangkal lengan atas
1) M. Biseps Braki (otot lengan berkepala dua), fungsinya
membengkokan lengan bawah siku, mrtakan hasta dan mengangkat lengan
2) M. Brakialis (otot lengan dalam), fungsinya
mmbengkokan lengan bawah siku
3) M. Karako Brakialis, fungsinya mengangkat lengan
7. Otot Tungkai
Atas Dan Bawah
Gambar: Tungkai Atas Dan Bawah
Terdiri dari:
a) Bisep Femoris (otot kepala 2), yang fungsinya
membengkokan paha dan meluruskan tungkai bawah
b) M. Semi Membranosus (otot seperti selaput), yang
fungsinya membengkokan tungkai bawah
c) M. Semi Tendinosus (otot seperti urat), yang fungsinya
membengkokan urat bawah serta memutar kedalam
d) M. Sartorius (otot penjahit), yang fungsinya membantu
gerakan flksi femur dan membengkokan keluar
e) Otot tulang kering muskulus tibialis anterior,
fungsinya mengangkat pinggir kaki sebelah tengah dan memebengkokan kaki
f) Otot kedang jempol, fungsinya dapat meluruskan ibu
jari kaki
g) Otot kedang jari bersama, fungsinya dapat meluruskan
jari kaki
D.
Energi Kimia
Gerak Otot
1. Dasar
molekuler kontraksi
Proses yang menyebabkan pemendekan
unsure-unsur kontrasi otot adalah pergeseran filament halus dan filament tebal.
Sewaktu kontraksi, filament halus dari ujung berlawanan dari sarcomer akan
saling mendekati, kadang-kadang filament tersebut saling menetupi.
Pergeseran pada waktu otot kontraksi
dihasilkan dengan pemutusan dan pembentukan kembali ikatan silang antara myosin
dan aktin. Kepala molekul myosin terikat aktin secara menyudut, menggeser
myosin terhadap aktin secara memutar, melepaskan ikatan dan menyambung kembali
pada titik-titik yang selanjutnya. Tiap siklus pengikatan, penutaran dan
pemutusan memendekkan otot 1%.
2. Langkah-langkah
kontaksi
a) Pelepasan
muatan dari neuron motorik
b) Pelepasan
transmitter/asetilkholin pada lempeng ujung motorik/motor end plate.
c) Pembangkitan
potensial lempeng ujung
d) Pembangkitan
potensial aksi pada serabut otot
e) Penyebaran
depolarisasi ke dalam sepanjang saluran
f) Pembebasan
ion Ca+ dari reticulum sarkoplasma dan difusi Ca++ ke filament kasar dan halus.
g) Pengikatan
Ca++ pada troponin C membebaskan daerah pengikatan myosin pada aktin.
h) Pembentukan ikatan melintang antara aktin dan myosin dan
pergeserkan pada filament kasar, yang menyebabkan pemendekkan.
Gambar: Proses
Kontraksi dan Relaksasi
3. Langkah-langkah
relaksasi
a. Ca++
dipompa kembali masuk ke dalam reticulum sarcoplasma.
b. Pembebasan
Ca++ dari tropin
c. Penghentian
interaksi antara aktin dan myosin
Adanya
kontraksi otot dapat dilihat dan dicatat dengan alat yang dinamakan kymograph
atau electromyograf sedang hasil gambarnya berupa kymogram (grafik), yang
mempunyai 3 fase :
a) Fase
kontraksi, memendekkan serabut otot
b) Fase relaksasi, kembali memanjang seperti
semula.
c) Fase
laten merupakan fase sebelum kontrasi, perubahan ini belum terlihat dari luar.
4.
Sumber energi otot
ATP
+ air --> ADP + asam fosfat + 1200 kal, Fosfokreatin +
ADP --> kreatin + ATP. Pada proses Oksidatif fosforilasi 40 ATP dari bahan dasar
glukosa atau FFA, hal ini membutuhkan oksigen; butuh waktu lama.Pada proses glikolisis tanpa oksigen 4 ATP dan asam laktat; lebih cepat.
Miofibril
yang terpendam dalam serat otot terdiri dari unsur-unsur intraseluler. Cairan
sarkoplasma mengandung kalium, fosfat dan enzim protein dalam jumlah besar.
Miofibril berkontraksi membutuhkan sejumlah besar adenosin trifosfat (ATP) yang
dibentuk oleh mitokondria. Di dalam sarkolema terdapat banyak retikulum
endoplasma yang dalam serat otot disebut retikulum sarkolema yang mempunyai
susunan khusus dalam pengaturan kontraksi otot. Semakin cepat kontraksi suatu
otot semakin banyak retikulum sarkolema. Kejadian listrik dan aliran ion dalam
otot kerangka yang mendasarinya sama dengan yang ada dalam saraf. Untuk
menimbulkan kontraksi, arus listrik ini harus menembus di sekitar myofibril
yang terpisah penyebarannya sepanjang tubulus transversa yang menembus seluruh
jalan melalui serat otot dari satu sisi ke sisi lain. Hal ini menyebabakan
retikulum sarkolemik segera melepaskan ion-ion kalsium ke sekitar myofibril dan
ion kalsium ini menimbulkan kontraksi.
Sumber
kontraksi cepat otot adalah ATP, hidrolisis ikatan antara gugugsan fosfat.
Senyawa ini berhubungan dengan pelepasan tenaga dalam jumlah besar sehingga
ikatan ini di namakan ikatan fosfat bertenaga tinggi. Di dalam otot, hydrolysis
ATP ke ADP dilakukan oleh protein kontraktil miosin. Proses depolarisasi
serabut otot yang memulai kontraksi dinamakan perangkaian eksitasi kontraksi.
Potensial aksi di hantarkan ke semua fibril di dalam serabut melalui pelepasan
Ca2+ dari sisterna terminalis. Gerakan ini membuka ikatan myosin sehingga ATP
dipecah dan timbul kontraksi.
ATP
Sebagai Sumber Energi untuk Kontraksi Bila sebuah otot berkontraksi, timbul
satu kerja yang memerlukan energi. Sejumlah ATP dipecah membentuk ADP selama
proses kontraksi. Selanjutnya semakin hebat kerja yang dilakukan semakin besar
jumlah ATP yang di pecahkan. Proses ini akan berlangsung terus-menerus sampai
filamen aktin menarik membran menyentuh ujung akhir filament myosin atau sampai
beban pada otot menjadi terlalu besar untuk terjadinya tarikan lebih lanjut. Kontraksi
otot yang kuat dan lama mengakibatkan kelelahan otot. Sebagian besar kelelahan
akibat dari ketidakmampuan proses kontraksi dan metabolic serat otot untuk
terus memberi hasil kerja yang sama dan akan menurun setelah aktivitas otot
mengurangi kontraksi otot lebih lanjut.
Hambatan
aliran darah menuju ke otot yang sedang berkontraksi mengakibatkan kelelahan
hamper sempurna karena kehilangan suplai makanan terutama kehilangan oksigen. Sumber
akhir merupakan metabolisme antar karbohidrat dan lipid hidrolisis ATP untuk memberikan
tenaga bagi kontraksi. ATP disintesis ulang dari ATP oleh tambahan suatu
gugusan fosfat pada keadaan normal tenaga untuk reaksi endotermi di berikan
oleh pemecahan glukosa ke CO2 dan H2O. Di dalam otot ada senyawa fosfat yang
kaya tenaga lainnya dinamakan fosforilkreatin yang membentuk ATP dari ADP
sehingga memungkinkan kontraksi berlanjut
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan
uraian yang telah dijelaskan dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis otot pada
manusia yakni otot rangka, otot polos dan otot jantung. Fungsi otot manusia
yakni untuk pergerakan, postur, stabilitas, produksi panas, sirkulasi dan
membantu proses pencernaan. Anatomi otot manusia meliputi otot kepala, otot
leher, otot lengan atas dan bawah, otot dada, otot perut, dan otot tungkai atas
dan bawah. Energi kimia gerak otot manusia meliputi ion Ca+, ATP,
ADP, Oksigen serta aktin dan myosin.
DAFTAR PUSTAKA
Setiadi.
2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sloane
et all. (2004). Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta : EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar