BAB I
PENDAHULUAN
Artinya: Dan
Dia telah menundukan untukmu segala apa yang ada di langit dan segala apa yang
ada di muka bumi; semuanya itu dari Dia; sesungguhny di dalam yang demikian itu
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berfikir (Q.S. Al-Jatsiyah ayat 13)
A.
Latar
Belakang
Secara
umum hukum minimum menyatakan bahwa distribusi dan kelimpahan hewan akan
dikendalikan oleh faktor lingkungan yang persediaannya paling sedikit. Faktor
yang pasokannya paling sedikit itu disebut sebagai faktor pembatas (limiting
factor).Di alam, sejenis hewan menjadi subyek kerja simultan semua faktor di
dalam lingkungannya.Beberapa faktor lingkungan mempunyai pengaruh yang lebih
besar daripada lainnya Pada skala besar, yaitu daerah dengan perubahan
lingkungan yang besar, iklim merupakan faktor kunci dalam menentukan distribusi
spasial hewan di biosfir.Pengaruh iklim dapat bersifat lansung atau tidak
langsung.Pengaruh langsung adalah kondisi lingkungan fisik yang tidak sesuai
untuk kehidupan hewan.Sementara pengaruh tidak langsung adalah berupa kondisi
iklim yang dapat mempengaruhi faktor-faktor biotik seperti produksi makanan
hewan, keberadaan pesaing.) Dalam skala kecil, yaitu daerah dengan sedikit
perubahan lingkungan, distribusi spasial individu-individu di dalam populasi
ditentukan oleh distribusi sumberdaya dan interaksi antar individu dalam
populasi.Pada skala lokal, pola distribusi juga disebut dispersi (dispersion).
Populasi dapat didefinisikan pada berbagai skala ruang. Bahkan seluruh individu
sejenis dapat dipandang sebagai sebuah populasi. Beberapa populasi lokal atau
deme yang dihubungkan oleh individu-individu yang menyebar disebut
metapopulasi. Populasi sementara yang terdiri atas tahap tertentu dari daur
hidup suatu organisme membentuk hemipopulasi. Karakteristik populasi dapat
digambarkan secara grafik dengan menampilkan piramida populasi nya. Populasi
yang terus menerus tumbuh dengan laju kelahiran dan laju kematian spesifik umur
yang konstan akan menuju distribusi umur stabil, yaitu rasio setiap kelompok
umur dalam populasi tetap. Jika laju kelahiran sama dengan laju kematian dan
populasi bersifat tertutup, maka populasi mencapai ukuran yang konstan serta
mencapai distribusi umur stasioner.
A. Rumusan Masalah
1.
Apa yang di maksud
dengan interaksi populasi ?
2.
Bagaimana pemangsaan dalam interaksi populasi ?
3.
Bagaimana herbivora, parasitoidisme, dan parasitisme
dalam interaksi populasi
4.
Bagaimana persaingan dalam interaksi populasi ?
5.
Bagaimana interaksi antar populasi ?
6.
Bagaimana interaksi negatif lainnya dalam interaksi populasi ?
7. Bagaimana interkasu
positif dalam interaksi populasi ?
B. Tujuan
1.
Mengetahui pengertian interaksi populasi.
2.
Mengetahui pemangsaan dalam interaksi populasi
3.
Mengetahui herbivora, parasitoidisme, dan parasitisme
dalam interaksi populasi
4.
Mengetagui persaingan dalam interaksi pupulasi
5.
Mengetahui interaksi antar populasi.
6.
Mengetahui adanya interaksi negatif lainnya
7. Mengetahui
interaksi positif dalam interaksi populasi
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN IINTERKASI POPULASI
Bila suatu populasi hidup bersama dengan populasi
yang lain, maka boleh jadi keduanya saling mempengaruhi atau bisa jadi tidak
sama sekali. Interaksi biasa terjadi diantara sesama individu dalam suatu
populasi, yang dikenal dengan istilah interaksi intraspesifik. Biasanya
interaksi ini terjadi dalam memperebutkan sumberdaya sejenis yang keberadaannya
terbatas. Kompetisi ini sangat ketat dikareanakan kebutuhan sumberdaya yang
diperebutkan diantara individu tersebut sama, dan tidak dapat digantikan dengan
yang lainnya. Interaksi yang terjadi antara dua populasi yang berbeda disebut
sebagai interaksi interspesifik. Secara teoritik dapat dikatakan bahwa populasi
dua spesies dapat berinteraksi yang pengaruhnya dapat menguntungkan (+),
merugikan (-) atau populasi tersebut tidak berpengaruh (0). Antara populasi
yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara langsung atau
tidak langsung dalam komunitasnya.Contoh interaksi antarpopulasi adalah sebagai
berikut. Amansalisme/ Alelopatimerupakan interaksi antarpopulasi,
bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya
populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi
tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada
mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa.Contoh, jamur Penicillium
sp. dapat menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan
bakteri tertentu. Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi,
bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan
untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi kambing dengan populasi
sapi di padang rumput.
Kompenen
mahluk hidup yang satu dengan yang lainya terjadi karena hubungan yang saling
mempengaruhi secara dinamis, mahluk hidup selalu memiliki hubuangan atau
interaksi terhadap semuah mahluk hidup satu dengan yang lain. Hal ini merupakan
hubungan antara komponen-komponen satu dengan yang lain tidaklah sederhana dan
statis, tetapi mengalami perubahan yang sangat variatif. Komunitas sendiri
merupakan suatu populasi setiap organisme yang menempati daerah tertentu dan
berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, Interaksi antar populasi dapat
dikategorikan dalam parasitisme, parasitoidisme, dalam pengendalian biologis.
Parasitisme merupakan bentuk
pemangsaan yang dilakukan oleh sekelompok hewan parasit terhadap bentuk
pemangsaan yang dilakukan oleh hewan parasit terhadap tubuh inangnya. Beberapa
ciri khas parasitisme adalah tubuh parasit pada umunya jauh lebih kecil
dibandingkan tubuh inangnnya, dalam jangka waktu pendek parasit tidak membunuh
inangnya tetapi dalam jangka waktu panjang parasit dapat membunuh inangnya,
satu ekor parasit pada umumnya hanya menyerang satu ekor inang selam hidupnya,
parasit dapat menyerang inangnya dari dalam (endoparasit) dan dapat juga
menyerang dari luar (ektoparasit). Dalam interaksi parasitisme dilakukan oleh
tumbuhan atau hewan tingkat rendah yang bersifat menumpang dan menghisap sari
makanan dari hewan atau tumbuhan, contoh dari parasitisme adalah plasmodium dengan manusia, dan benalu
dengan pohon inangnya.
Parasitoidisme adalah bentuk pemangsaan yang
sangat khas yang dilakukan oleh sejenis serangga terhadap jenis serangga yang
lain. Dalam hal ini, serangga parasitoid meletakkan telurnya pada atau dekat
dengan serangga inangnya. Ketika nanti telur itu menetas, maka larva yang
terbentuk akan memakan tubuh serangga inangnya sambil menjalani pertumbuhan dan
perkembangan lebih lanjut. Dengan demikian biasanya serangga inangnya sudah
terbunuh sebelum atau selama parasitoid menjalani stadium kepompong, contohnya Hymenoptera dan
diptera yang termasuk insecta, mereka mampu hidup secara bebas diwaktu dewasa.
Interaksi antar populasi banyak di temukan di alam, misalnya interaksi
populasi burung jalak dan populasi kerbau di padang rumput, interaksi populasi
cacing tanah dan populasi ayam di kebun, dan interaksi antara ppulasi ganggang
dan populasi ikan di sungai.
2.
PEMANGSAAN
Pemangsaaan
(Predation) dapat ditafsirkan secara sederhana, yaitu konsumsi suatu mahluk
(sebagai mangsa) oleh mahluk lain (pemangsa = predator) dan mangsa tersebut
masih dalam keadaan hidup ketika pemangsa menyerang pertama kali. Lin dengan detrifori yaitu konsumsi
bahan organic yang telah mati.
Penggolongan pemangsa dapat disebutkan sebagai berikut :
1)
Karnivor, ialah golongan hewan yang mengkonsumsi hewan.
Gambar hewan mengkpmsumsi hewan
Ular harimau buaya
Anjing burung eleng
2) Herbivor ialah golongan hewan yang
mengkonsumsi tumbuhan.
Sapi gajah kambing
Kelinci jerapah
panda
3.
Omnivor ialah
golongan hewan yang mengkonsumsi baik hewan maupun tumbuhan
Angsa burung
gagak
Ayam babi
kadal
fungsional
pemangsa dapat diklasifikasikan menjadi 4 macam yaitu : pemangsa sejati,
“Grazers”, parasitoid, dan parasit.
1) Pemangsa sejati, mengkonsumsi mangsanya segera sesudah
serangannya berhasil, dan selama hidupnya pemangsa sejati membunuh beberapa
atau banyak individu mangsa yang berlainan. Sering kali pemangsa sejati memakan
seluruh tubuh mangsanya, tetapi ada juga yang hanya memangsa sebagian tubuh
mangsanya saja. Pemangsa sejati tersebut misalnya,harimau, burung garuda,
tumbuhan karnovor, rodentia pemakan biji-bijian, semut juga ikan paus pemakan
plankton.
Gambar hewan
pemangsa sejati
2) “Grazers juga membunuh sejumlah besar
mangsa dalam hidupnya, tetapi mereka hanya mengambil bagian dari tiap individu
mangsanya, tidak seluruh tubuhnya. Pengaruhnya terhadap individu mangsa, tidak
seluruh tubuhnya.Pengaruhnya terhadap individu mangsa berbeda-beda, tetapi
bersifat merugikan.Dalam jangka pendek serangannya tidak letal.Contoh “Grazers”
adalah vertebrata besar seperti domba dan sapi, demikian pula lalat yang
mengisap darah manusia, dan juga lintah.
Herbivore dapat bertindak sebagai pemangsa
sejati, atau sebagai “Grazers” atau sebagai konsumen parasitic, di samping itu
bahan yang di konsumsikanpun dapat berupa individu berujud seluruh tumbuhan,
atau module tumbuhan secara keseluruhan atau hanya bagian-bagian module.
Pengaruh herbivore pada tumbuhan tergantung pada permasalahan pada bagian
tumbuhan yang mana dipengaruhi, dan waktu penyerangan terhadap tumbuhan
tersebut. Pengunyahan daun, pengisapan getah, konsumsi meristem, perusakan
bunga dan buah, dan pemutusan akar, semuanya akan berpengaruh berbeda-beda
terhadap tumbuhan. Biasanya tumbuhan hidup dalam jangka pendek, sehingga rawannya
pengaruh Herbivora tergantung pada tanggapan tumbuhan itu sendiri. Mineral atau
zat hara , mungkin dialihkan dari suatu bagian ke bagian yang lainnya. Atau
metabolisme secara keseluruhan dapat berubah atau laju nisbi pertumbuhan akar,
pertumbuhan tunas dan reproduksi berubah, atau bahan kimiawi atai jaringan
protektif khusus dapat pula diproduksi. Secara keseluruhan pengaruh suatu
herbivor dapat lebih drastic dari pada yang tampak, atau kurang drastic.Jadi
tidak hanya yang tampak saja yang perlu mendapatkan perhatian.
3)
Parasitoid
adalah sekelompok insect yang dikelompokkan dengan dasar perilaku bertelur
betina dewasa dan pola perkembangan larva selanjutnya. Terutama untuk insect
dari ordo Hymenoptera, dan juga meliputi banyak Diptera. Mereka hidup bebas
pada waktu dewasa, tetapi betinanya bertelur di dalam, pada atau dekat insect
lain. Larva parasitoid berkembang di dalam (atau jarang pada) individu inang yang
masih tingkat pre-dewasa. Pada awalnya hanya sedikit kerusakan yang tampak
ditimbulkan terhadap inangnya, tetapi akhirnya hampir dapat mengkonsumsi
seluruh inangnya dan dengan demikian makan dapat membunuh inang tersebut
sebelum atau sesudah stadium kepompong (pupa). Jadi parasitoid dewasa, bukan
inang dewasa yang akan muncul dari kepompong. Sering hanya satu parasitoid yang
berkembang dari tiap inang, tetapi pada beberapa kejadian beberapa individu
hidup bersama dalam satu inang. Jelasnya parasitoid hidup bersama akrab dengan
individu inang tunggal (seperti pada parasit), mereka tidak menyebabkan
kematian segera atas inang (seperti pada parasit), mereka tidak menyebabkan
kematian segera atas inang (Seperti parasit dan juga “Grazers”), tetapi juga
dapat menyebabkan kematian (seperti pemangsa)
4)
Parasit
bersifat seperti “grazers” yaitu mengkonsumsi hanya bagian dari mangsa (inang =
hospes) bukannya keseluruhan dari tubuh. Dan seperti juga “grazers” dalam jangka pendek tidak
menyebabkan letal, tetapi bersifat merugikan. Berbeda dengan “grazers” serangan
parasit memusat pada satu hanya beberapa individu selama hidupnya. Dari hal
tersebut menggambarkan adanya semacam keakraban antara parasit dengan inangnya,
dan hal yang semacam itu tidak ditemukan pada mangsa dengan pemangsa sejati dan
“Grazers”. Contohnya adalah cacing pita, cacing hati, virus cacar dan
Hycobacterium tuberculosis.
3.
PERSAINGAN
Mahluk tidak exis dalam ruang dan waktu secara sendirian,
tetapi salam suatu matrik dengan mahluk lain yang tergolong dalam berbagai
spesies. Banyaknya spesies dalam suatu daerah tidak akan terpengaruh oleh
adanya mahluk lain, tetapi dalam beberapa kasus satu atau beberapa spesies akan
berinteraksi. Jadi dapat dikatakan bahwa populasi suatu spesies akan berbeda
dengan adannya atau dengan tidak adanya spesies kedua.
Akibat positif maupun negative dapat
terjadi karena adanya interaksi tersebut. Interaksi positif. Misalnya yang
disebut mutualisme, merupakan kehidupan bersama antara dua spesies yang saling
menguntungkan, contohnya adalah antara bakteri dan rumen sari.Dengan adanya
bakteri dalam rumen, memungkinkan sapi dapat mencerna cellulose, sedangkan
bakteri sendiri mendapat keuntungan karena dapat hidup dalam lingkungan yang
hangat dan sesuai untuknya. Contoh interaksi positif lainnya adalah
komensalisme, merupakan kehidupan bersama antara dua spesies tetapi hanya satu
spesies yang mendapat keuntungan, sedangkan spesies yang lain tidak terpengaruh
oleh adanya interaksi tersebut, misalnya algae tumbuh pada carapax kuratura.
Sedangkan yang tergolong dalam interaksi negative misalnya persaingan antara
dua spesies yang menimbulkan kerugian atau penderitaan pada kedua spesies yang
hidup bersama tersebut.Dan contoh lainnya adalah pemangsaaan seperti yang telah
diterangkan di muka.
Ada dua
bentuk persaingan yang ditakrifkan menurut Birch (1957) yaitu :
1.
Persaingan
sumber daya (resource competition) terjadi bila sejumlah mahluk ( yang sama
atau berbeda spesies) menggunakan sumber daya bersama yang ketersediaanya
sedikit.
2.
Persaingan saling merugikan (interference competition) terjadi
bilamana mahluk dalam mencari sumber daya akan saling merugikan walaupun sumber
daya tersebut ketersediaanya tidak sedikit. Perlu diingat bahwa persaingan
tersebut dapat interspesifik (antara dua atau lebih spesies) atau intraspesifik
(antara anggota spesies yang sama).
Persaingan dapat mengenai sumber daya
dan bermacam-macam sumber daya merupakan pusat interaksi kompetitif.Untuk
tumbuhan, cahaya, zat hara dan air adalah sumber daya yang penting.Tetapi
tumbuhan juga dapat bersaing mengenai penyerbuk atau mengenai tempat
melekat.Untuk hewan, air, makanan dan lawan jenis berkembangbiak adalah contoh
sumber persaingan.Persaingan untuk ruang juga terjadi pada beberapa jenis hewan
dan mungkin meliputi beberapa keperluan khusus misalnya tempat bersarang dan tempat
yang aman dari gangguan pemangsa.
Beberapa konsekuensi persaingan perlu diperhatikan antara
lain :
1.
Hewan tidak perlu melihat atau mendengar atau berjumpa
dengan kompetitornya. Suatu spesies yang makan suatu jenis tumbuhan pada siang
hari mungkin bersaing dengan spesies yang makan tumbuhan yang sama pada malam
hari, karena ketersediaan tumbuhan tersebut terbatas.
2.
Kebanyakan mahluk yang dapat dilihat atau dapat didengar
oleh seekor hewan tidak menjadi competitor. Hal tersebut akan lebih tampak jika
ada sumnerdaya yang dipergunakan bersama. Oksigen misalnya adalah contoh sumber
daya yang digunakan oleh kebanyakan hewan terrestrial, tetapi persaingan untuk
mendapatkan oksigen tidak terjadi, sebab oksiigen tersedia melimpah.
3.
Persaingan
antara tumbuhan biasa terjadi antara individu yang berakar di tempat yang sama,
jadi berbeda dengan persaingan antara hewan yang bergerak. Penjarakan merupakan hal yang
penting dalam persaingan tumbuhan tersebut.
4.
INTERAKSI ANTARPOPULASI
Atara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi
interaksi secara langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya.Contoh
interaksi antarpopulasi adalah sebagai berikut.Alelopati merupakan interaksi
antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi
tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang
ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat
toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa.Contoh,
jamur Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri tertentu.
Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila
antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk
mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi kambing
dengan populasi sapi di padang rumput.di dalam suatu ekosistem, antara komponen yang satu dengan
yang lainnya terjadi hubungan saling mempengaruhi yang sangat dinamis. Artinya
hubungan antara komponen antara komponen satu dengan yang lain tidaklah
sederhana dan statis, tetapi mengalami perubahan dan sangat variatif. Populasi setiap
organisme yang menempati daerah tertentu dan berinteraksi satu dengan yang
lainnya di sebut dengan komunitas. Dalam suatu komunitas terdapat berbagai
macam makhluk hidup yang menempati tempat tersebut dan membentuk hubungan
interaksi saling bergantung antara organisme yang satu dengan yang lain. Dengan
demikian makhluk hidup maupun biotik dan abiotiknya saling ketergantungan satu
sama lannya, seperti sebatang tumbuhan dan seekor hewan akan terjadi interaksi
serta bergantung antara satu sama lainnya.di dalam
berinteraksi, kita mengenal adanya hubungan makan dan di makan yang terjadi
pada organisme. Hubungan tersebut dikenal dengan istilah predasi. Selain
hubungan predasi, terdapat hubungan yang bukan merupakan hubungan makan
memakan, yaitu persaingan atau kompetensi dan hidup bersama atau Simbiosis. Pada simbiosis ada hubungan yang
sangat menguntungkan dan ada hubungan yang sangat merugikan. Dengan demikian
bentuk interaksi di antara individu lain jenis dapat berupa simbiosis, predasi,
kompetensi.
A. Simbiosis
Simbiosis adalah interasksi yang sangat erat antarindividu dan lain Jenis.
Simbiosis dapat di bedakan menjadi beberapa macam, di antaranya adalahSimbiosis
Mutualisme, yaitu Interaksi antara dua organisme atau lebihyang menguntungkan
kedua belah pihak dan tidak ada pihak yang dirugikan.Simbiosis yang saling
menguntungkan.Misalnya simbiosis Mutualisme antara tanaman Leguminosae (tanaman
buah polong) dan Bakteri Rhizobium, dimana bakteri Rhizobium yang hidup dan
berkembang dengan baik dalam bintil-bintil akar tanaman kacang polong tersebut,
Simbiosis Mutualisme antara rayap dan Flagellata, Ketan merah dan Iguana, semut
dan kutu buah, alga dan jamur membentuk lumut kerak (Likenes) serta Tumbuhan
berbunga dan lebah. Simbiosis Paratsitisme yaituInteraksi dua
individu/populasi dimana salah satu individu diuntungkan dan yang satunya lagi
di rugikan.Organisme yang di untungkan disebut parasit sedangkan orgabisme yang
di rugikan di sebut dengan Inang. Contonya antara lain Benalu yang tumbuh pada
ranting pohon mangga,cacing perut, dan cacing tambang yang hidup di usus
manusia, antara tali putri dan pohon the, kutu dan hewan piaraan
Simbiosis Komensalisme yaitu interaksi antara individu/populasi yang satu untung sedangkan individu/populasi lainya tidak rugi dan tidaklah untung. Contohnya ikan Remora dan akan Hiu, serta tanaman anggrek dan batangpohon.
Simbiosis Komensalisme yaitu interaksi antara individu/populasi yang satu untung sedangkan individu/populasi lainya tidak rugi dan tidaklah untung. Contohnya ikan Remora dan akan Hiu, serta tanaman anggrek dan batangpohon.
B. Predasi
Predasi adalah interaksi antarindividu/popuasi dimanapopulasi yang satu
memangsa populasi yang lain. Pemangsa di sebut predator, sedangkan yang dimakan
disebut mangsa. Interaksi predasi antarpopilasi ini menyebabkan terjadinya
fluktuasi populasi predator dan mangsa. Misalnya populasi kelinci hutan dengan
pemangsanya yaitu kucing hutan.Pada predasi, umumnya satu spesies memakan spesies
lainnya. Ada juga beberapa hewan memangsa sesama jenisnya (sifat kanibalisme).
Predasi tidak terbatas antar hewan, tetap juga dapat terjadi pada herbivora dan
tumbuhan.Pada predasi antar hewan, predator kebanyakan berukuran
lebih besar daripada mangsanya. Ekologi dan saling ketergantungan Di dalam
ekosistem, diantara komponen pembentuknya terdapat hubungan saling
ketergantungan, sehingga perubahan pada komponen yang satu akan menyebabkan
perubahan pada komponen yang lain. Contoh: Kepadatan suatu tanaman tergantung
pada jenis dan kesuburan tanah, sebaliknya keadaan dan kesuburan tanah
tergantung juga pada tanaman dan hewan yang hidup di kawasan itu. Salah satu
hubungan saling ketergantungan yang jelas antara komponen pembentuk ekosistem
adalah peristiwa makan dan dimakan melukiskan suatu rantai makanan atau
jaring-jaring makanan.Adanya rantai makanan menyebabkan terjadinya piramida
energi, piramida jumlah, piramida biomassa dan aliran materi yang berupa siklus
atau daur.
C. Kompetisi
Kompetisi atau persaingan terjadi
apabila dua populasi menempati habitat dan nisia yang sama.Bila dalam kompetisi
tersabut ada salah satu yang kalah maka yang kalah akan mati atau menyingkir
dari areal tempat tinggalnya.Beberapa spesies dapat hidup berdampingan di dalam
sebuah komunitas sepanjang mereka mempunyai kebutuhan yang berbeda dalam suatu
relung ekologi, meskipun relung mereka saling tumpang tindih. Kehidupan
demikian dapat terpenuhi selama kebutuhan hidup terhadap sumber yang sama
tersedia dalam jumlah yang berlebihan. Akan tetapi jika sumber kebutuhan
terbatas, maka hubungan antarspesies akan berubah menjadi suatu bentuk
persaingan atau kompetisi. Kompetisi adalah interaksi antara dua makhluk hidup
yang mengakibatkan kedua makhluk hidup tersebut mengalami kerugian. Adapun kebutuhan hidup yang sering
diperebutkan antara lain, adalah makanan, tempat berlindung, tempat bersarang,
sumber air, danpasangan untuk kawin. Semakin besar tumpang tindih relung
ekologi, semakin sering terjadi kompetisi. Bentuk kompetisi yang terjadi berupa
kompetisi intraspesifik (kompetisi antar anggota satu spesies), contohnya jenis
burung di hutan yang memakan serangga yang sama.
5. INTERAKSI NEGATIF LAINNYA
Parasitisme adalah hubungan antara dua individu, yaitu
antara parasit yang memperoleh keuntungan dan hospes yang dirugikan.Parasitisme
tersebut terutama adalah mengenai koaxi dalam makanan, dan juga perlindungan
parasit oleh inangnya. Suatu parasit tidak akan membunuh inangnya dengan
segera, sebelum dapat menyelesaikan daur reproduksinya. Bila parasit segera
membunuh inangnya segera setelah infeksi, maka parasit tidak bisa berreproduksi
dan akan punah. Keseimbangan antara hospes dan parasit akan terganggu jika
hospes tersebut menghasilkan antibody atau bahan lain yang dapat mengganggu pertumbuhan
parasit terganggu jika hospes tersebut menghasilkan antibody atau bahan lain
yang dapat mengganggu pertumbuhan parasit.Menurut tempat hidupnya parasit dapat
dibedakan menjadi :
1. Ektoparasit yang hidupnya di luar tubuh hospes, misalnya
kutu pada kepala manusia.
2. Endoparasit, yang
hidupnya di dalam tubuh hospes, missalnya dalam tractus digestivus, alat tubuh,
jaringan darah, rongga tubuh dan lainnya.
Hewan dapat merupkana parasit pada
tumbuhan, misalnya wareng, cacing pada akar tumbuhan dan sebagainya.Tumbuhan
dapat merupakan parasit pada hewan atau tumbuhan, misalnya bakteri dan fungsi
yang dapat menyebabkan berbagai penyakit pada tumbuhan maupun hewan dan bahkan
pada manusia.Parasitisme social adalah exploitasi suatu spesies oleh spesies
lainnya.
Ektoparasit berkembang dari bentuk yang
hidup bebas.Kebanyakan insect ektoparasit merupakan derivate dari karnivora,
saprovora (penghisap cairan tumbuhan).
Sedangkan endoprasit mungkin berkembang
langsung dari ektopaasit atau komensial.Parasit yang hidup dalam oxygen yang
rendah, membuat perlawanan terhadap getah pencernaan hospes, dan berusaha agar
tidak keluar bersama faeces.Karena keberhasilan parasit dalam menyesuaikamn
diri dalam hospes, maka kebanyakan parasit kehilangan kemampuannya untuk hidup
bebas.Spesialisasi bagi parasit internal adalah hilangnya lokomotor, indera dan
alat pencernaan, karena semua itu sudah tidak diperlukan lagi.Tetapi diganti
dengan berkembangnya alat pelekat, bertambahnya kemampuan berkembangbiak, dan
dalam beberapa hal mungkin ada polyembrioni, hospes antara, dan daur hidup
majemuk.Banyak parasit yang dalam keberadaannya hanya dalam hospes tunggal,
sedangkan parasit yang lain memerlukan haspes-antara satu, dua, bahkan ada yang
tidak Secara skologik dapat dipercaya bahwa hospes primer dan hospes antara
suatu parasit berada dalam habitat atau komunitas yang sama.
Parasit
dipindahkan diari suatu
hospes ke hospes lainnya oleh
gerakan aktif parasit sendiri atau tertelan oleh hospes yanq makan telur
perasit, spora, cyste, yang ada dalam makanan atau air minuinm dapat juga
karena sentuhan tubuh (body contact) antara hospes, atau transportasi dari satu
hospes ke hospes yang lain oleh vector.
Tiap-tiap parasit mempunyai hospes yanp
khusus.Kopepoda adalah parasit yang agiannya luas di perbagai jenis komunitas
dengan hospes yang berupa avertebrata sampai ikan.Acanthocephala ada yang
terdapat dalam perut bssar jenis ikan tertentu saja. Tiap-tiap burung tersedia
jenis cacing pita tersendiri, walaupun berbagai jenis burung hidup pada habitat
yang sama.
Segregasi parasit ke dalam relung
khusus ditunjukkan dengan spesies kutu penggigit yang terbatas hanya hidup di
kepala atau daerah tertentu pada tubuh burung Nematoda tertentu ada yang hidup
pada jaringan pengikat tetapi tidak terdapat pada tractus digestivus.
Sebaliknya ada yang terdapat dalam tractus digestivus dan organ pencernaan
lain, tetapi tidak terdapat pada jaringan manapun.Parasit tidak dapat
menyebabkan kematian dengan segera, tetapi mungkin menyebabkan kerusakan
struktur tubuh jika terjadinya secara berlebihan, dan dapat menyebabkan
keinatian.Untuk memperklihatkan peranan parasit dalam menimbulkan
penyakit. Berikut
ini dicantumkan beberapa contoh,
1.
Parasit cacing,
seperti cacing pipih, nematoda, dan acanthocephala, dapat berkelana dalam tubuh
hospes serta menyebabkan luka-Iuka mekanik sekaligus dapat merusak dan
mengkonsumsi jaringan. Hospes mungkin dapat memberi reaksi dengan menimbulkan
jaringan fibrosa sebagai kapsula atau kista di sekeliling parasit yang terbalut
didalamnya.
2.
Parasit
protozoa dalam saluran pencernaan maupun
dalam darah, misalnya eimeria
adalah spesies sprosoa
yang merusak dinding intestinura pada unggas sehingga menyebabkan
coccidiosis, sedang Taxoplasma dapat
raenjadi cysta pada otak rodentia.
3.
Bacteria penyebab
berbagai jenis penyakit. misalnye TBC, paratypoid pada unggas maupun mamalia,
bahkan pada hewan tingkat rendah.
4.
Virus yang
faerukuran submikroskoplk, oiasanya penyebab penyakit mulut dan kuku pada
ungulata <sapi? kuda, kijang dan sebagainya>, juga encephalitis pada
anjing.
5.
Spora fungus
Apergillus dapat menimbulkan Apergillus pada burung yang saat mengamibil
makanan dari tanah, kemungkinan terhisap fungus yang terdapat di dalam seresah
pinus tersebut ke dalam paru-parunya. Fungus tersebut dapat berkembangbiak dipermukaan eksternal
tubuh.
6.
parasit
eksternal seperti catak, pinjal, kutu kepala <tuma>, tungau dan lalat
umumnnya tidak menimbulkan kematian, tetapi sering merupakan vektor penyebar
protozoa, bakteria, dan virus dari suatu mahluk ke mahluk lain. Tetapi serbuan
besar-besaran parasit external dapat menurunkan vitalitas atau kekuatan seekor
hewan dapat menyebabkan penyakit pada bulu.
7.
Defisiensi zat hara dalam vitamin dan mineral,
atau tidak seimbang antara hidrat arang , protein , dan lemak dapat menimbulkan
cacat (malformasi) kekurangan kekuatan,
bahkan dapat mati,
perbedaan dalam jumlah, komposisi dan intensitas radiasi matahari dapat mempengaruhi kandungan
vitamin makanan yang dikonsumsi oleh hewan.
8.
keracunan makanan,
botullisme,terjadi bilamana
makanan tertentu terkontaminasi dengan toxin yang dihasilkan oleh
bakteri Clostridium botolunium dapat terjadi pada unggas rawa yang menelan obat
mesiu yang mungkin tertumpah di perairan rawa pada musim berburu.
9.
beban
fisiologik, adalah istilah yang digunakah untuk perubahan yang ti dalam timbul
tubuh gecara non-spesifik oleh baanyak hal yang berheda-beda yang dapat
menyertai penyakit-penyakit. Pengaruh "stress" dapat berapa hilangnya
nafsu makan dan kekuatan, timbui rasa nyeri dan ngilu, dan turunnya berat
tubuh. Secara internal, sindrom "stress" mempunyai karakteristik
mengecilnya secara akut alat-alat limfatik dan mengecilnya sel darah eosinofi,
membesar dan bertambahnya aktivitas sekretorik bagian kortex adrenalis, dan
berbagai perubahan susunan kimiawi darah dan jaringan.
6.
INTERAKSI POSITIF LAINNYA
Kehidupan bersama antara dua populasi
spesies yang berakibat pengaruh positif adalah tersebar sangat luas dan barang
kali sama pentingnya dengan pesaingan, parasitisme,dan lainnya. Dalam
menentukan keadaan populasi dan komunitas. Interaksi positif dapat ditinjau
dalam deretan evolusioner sebagai berikut.
Komensalisme adalah satu tipe sederhana
interaksi positif dan merupakan langkah pertama yang menuju ke arah
perkembangan hubungan yang menguntungkan yang paling umum sebagai contoh adalah
komensalisme antara tumbuhan ( yang selil ) dan hewan sesil dengan mahluk lain
yang bergerak dan contoh komensesil banyak terdapat di lautan di tempurung
karangt, sebangsa kepiting dalam cangkang karang. Banyak komensal yang tidak
terhospes khusus tetapi ada beberapa yang hidup bersama dengan hanya satu
spesies hospes.
W.C. ALLEE ( 1938 dan 1951 dalam ODUM ( 1971 )
Yang mengaji dan menulis tentang
protoperasi secara extensif antara lain menyebutkan bahwa antara sejenis
kepiting dan coeleterata yang tumbuh di atas carapaknya atau malahan sengaja di
tanam oleh kepiting itu. Kepiting mendapat kamuflase dan proteksi ( sebab coelleterata
memiliki semacam sel penyengat ), sedang coeleterata mendapat transportasi
berkeliling dan memperoleh partikel makanan bilamana kepiting menangkap dan
makan makananya. Dalam contoh ini kepiting tidak tergantung pada coelenterata
dan sebagainya.
Pada simbiosis mutualisme atau
simbiosis obligat maka mahluk hidup bersama saling menguntungkan adalah
merupakan keharusan, misalnya antara mahluk autotrof dan mahluk heterotof.
Contoh lain mutualisme adalah antara flagellata yang hidup di dalam usus
rayap.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Interaksi biasa terjadi diantara sesama individu dalam
suatu populasi, yang dikenal dengan istilah interaksi intra spesifik. Biasanya
interaksi ini terjadi dalam memperebutkan sumberdaya sejenis yang keberadaannya
terbatas.Pemangsaaan (Predation) dapat ditafsirkan secara
sederhana, yaitu konsumsi suatu mahluk (sebagai mangsa) oleh mahluk lain
(pemangsa = predator) dan mangsa tersebut masih dalam keadaan hidup ketika
pemangsa menyerang pertama kali.Penggolongan pemangsa dapat disebutkan sebagai
berikut :Karnivor, ialah golongan hewan yang mengkonsumsi
hewan.Herbivor ialah golongan hewan yang mengkonsumsi tumbuhan.Omnivor ialah
golongan hewan yang mengkonsumsi baik hewan maupun tumbuhan.
Persaingan dapat mengenai sumber daya dan bermacam-macam sumber daya merupakan
pusat interaksi kompetitif.Atara populasi yang satu dengan populasi lain selalu
terjadi interaksi secara langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya. interaksi
negatif lainnya hubungan antara dua individu, yaitu antara parasit yang
memperoleh keuntungan dan hospes yang dirugikaninteraksi positif lainnyaKehidupan
bersama antara dua populasi spesies yang berakibat pengaruh positif adalah
tersebar sangat luas dan barang kali sama pentingnya dengan pesaingan,
parasitisme,dan lainnya. Dalam menentukan keadaan populasi dan komunitas.
Interaksi positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar