Selasa, 19 April 2016

MAKALAH INTERAKSI POPULASI

BAB I

PENDAHULUAN

Artinya: Dan Dia telah menundukan untukmu segala apa yang ada di langit dan segala apa yang ada di muka bumi; semuanya itu dari Dia; sesungguhny di dalam yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berfikir (Q.S. Al-Jatsiyah ayat 13)


A.    Latar Belakang
     Secara umum hukum minimum menyatakan bahwa distribusi dan kelimpahan hewan akan dikendalikan oleh faktor lingkungan yang persediaannya paling sedikit. Faktor yang pasokannya paling sedikit itu disebut sebagai faktor pembatas (limiting factor).Di alam, sejenis hewan menjadi subyek kerja simultan semua faktor di dalam lingkungannya.Beberapa faktor lingkungan mempunyai pengaruh yang lebih besar daripada lainnya Pada skala besar, yaitu daerah dengan perubahan lingkungan yang besar, iklim merupakan faktor kunci dalam menentukan distribusi spasial hewan di biosfir.Pengaruh iklim dapat bersifat lansung atau tidak langsung.Pengaruh langsung adalah kondisi lingkungan fisik yang tidak sesuai untuk kehidupan hewan.Sementara pengaruh tidak langsung adalah berupa kondisi iklim yang dapat mempengaruhi faktor-faktor biotik seperti produksi makanan hewan, keberadaan pesaing.) Dalam skala kecil, yaitu daerah dengan sedikit perubahan lingkungan, distribusi spasial individu-individu di dalam populasi ditentukan oleh distribusi sumberdaya dan interaksi antar individu dalam populasi.Pada skala lokal, pola distribusi juga disebut dispersi (dispersion). Populasi dapat didefinisikan pada berbagai skala ruang. Bahkan seluruh individu sejenis dapat dipandang sebagai sebuah populasi. Beberapa populasi lokal atau deme yang dihubungkan oleh individu-individu yang menyebar disebut metapopulasi. Populasi sementara yang terdiri atas tahap tertentu dari daur hidup suatu organisme membentuk hemipopulasi. Karakteristik populasi dapat digambarkan secara grafik dengan menampilkan piramida populasi nya. Populasi yang terus menerus tumbuh dengan laju kelahiran dan laju kematian spesifik umur yang konstan akan menuju distribusi umur stabil, yaitu rasio setiap kelompok umur dalam populasi tetap. Jika laju kelahiran sama dengan laju kematian dan populasi bersifat tertutup, maka populasi mencapai ukuran yang konstan serta mencapai distribusi umur stasioner.

A.    Rumusan Masalah
1.      Apa yang di maksud  dengan interaksi populasi ?
2.      Bagaimana pemangsaan dalam interaksi populasi ?
3.      Bagaimana herbivora, parasitoidisme, dan parasitisme dalam interaksi populasi
4.      Bagaimana persaingan dalam interaksi populasi ?
5.      Bagaimana interaksi antar populasi ?
6.      Bagaimana interaksi negatif  lainnya dalam interaksi populasi ?
7.      Bagaimana interkasu positif dalam interaksi populasi ?

B.     Tujuan
1.      Mengetahui pengertian interaksi populasi.
2.      Mengetahui pemangsaan dalam interaksi populasi
3.      Mengetahui herbivora, parasitoidisme, dan parasitisme dalam interaksi populasi
4.      Mengetagui persaingan dalam interaksi pupulasi
5.      Mengetahui interaksi antar populasi.
6.      Mengetahui adanya interaksi negatif  lainnya
7.      Mengetahui interaksi positif dalam interaksi populasi







BAB II
PEMBAHASAN

1.      PENGERTIAN IINTERKASI POPULASI
Bila  suatu populasi hidup bersama dengan populasi yang lain, maka boleh jadi keduanya saling mempengaruhi atau bisa jadi tidak sama sekali. Interaksi biasa terjadi diantara sesama individu dalam suatu populasi, yang dikenal dengan istilah interaksi intraspesifik. Biasanya interaksi ini terjadi dalam memperebutkan sumberdaya sejenis yang keberadaannya terbatas. Kompetisi ini sangat ketat dikareanakan kebutuhan sumberdaya yang diperebutkan diantara individu tersebut sama, dan tidak dapat digantikan dengan yang lainnya. Interaksi yang terjadi antara dua populasi yang berbeda disebut sebagai interaksi interspesifik. Secara teoritik dapat dikatakan bahwa populasi dua spesies dapat berinteraksi yang pengaruhnya dapat menguntungkan (+), merugikan (-) atau populasi tersebut tidak berpengaruh (0). Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya.Contoh interaksi antarpopulasi adalah sebagai berikut. Amansalisme/ Alelopatimerupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa.Contoh, jamur Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu. Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput.
Kompenen mahluk hidup yang satu dengan yang lainya terjadi karena hubungan yang saling mempengaruhi secara dinamis, mahluk hidup selalu memiliki hubuangan atau interaksi terhadap semuah mahluk hidup satu dengan yang lain. Hal ini merupakan hubungan antara komponen-komponen satu dengan yang lain tidaklah sederhana dan statis, tetapi mengalami perubahan yang sangat variatif. Komunitas sendiri merupakan suatu populasi setiap organisme yang menempati daerah tertentu dan berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, Interaksi antar populasi dapat dikategorikan dalam parasitisme, parasitoidisme, dalam pengendalian biologis.
Parasitisme merupakan bentuk pemangsaan yang dilakukan oleh sekelompok hewan parasit terhadap bentuk pemangsaan yang dilakukan oleh hewan parasit terhadap tubuh inangnya. Beberapa ciri khas parasitisme adalah tubuh parasit pada umunya jauh lebih kecil dibandingkan tubuh inangnnya, dalam jangka waktu pendek parasit tidak membunuh inangnya tetapi dalam jangka waktu panjang parasit dapat membunuh inangnya, satu ekor parasit pada umumnya hanya menyerang satu ekor inang selam hidupnya, parasit dapat menyerang inangnya dari dalam (endoparasit) dan dapat juga menyerang dari luar (ektoparasit). Dalam interaksi parasitisme dilakukan oleh tumbuhan atau hewan tingkat rendah yang bersifat menumpang dan menghisap sari makanan dari hewan atau tumbuhan, contoh dari parasitisme adalah plasmodium dengan manusia, dan benalu dengan pohon inangnya.
Parasitoidisme adalah bentuk pemangsaan yang sangat khas yang dilakukan oleh sejenis serangga terhadap jenis serangga yang lain. Dalam hal ini, serangga parasitoid meletakkan telurnya pada atau dekat dengan serangga inangnya. Ketika nanti telur itu menetas, maka larva yang terbentuk akan memakan tubuh serangga inangnya sambil menjalani pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut. Dengan demikian biasanya serangga inangnya sudah terbunuh sebelum atau selama parasitoid menjalani stadium kepompong, contohnya Hymenoptera dan diptera yang termasuk insecta, mereka mampu hidup secara bebas diwaktu dewasa.
Interaksi antar populasi banyak di temukan di alam, misalnya interaksi populasi burung jalak dan populasi kerbau di padang rumput, interaksi populasi cacing tanah dan populasi ayam di kebun, dan interaksi antara ppulasi ganggang dan populasi ikan di sungai.
2.      PEMANGSAAN
            Pemangsaaan (Predation) dapat ditafsirkan secara sederhana, yaitu konsumsi suatu mahluk (sebagai mangsa) oleh mahluk lain (pemangsa = predator) dan mangsa tersebut masih dalam keadaan hidup ketika pemangsa menyerang pertama kali. Lin dengan detrifori yaitu konsumsi bahan organic yang telah mati.
Penggolongan pemangsa dapat disebutkan sebagai berikut :

1)        Karnivor, ialah golongan hewan yang mengkonsumsi hewan.
Gambar hewan mengkpmsumsi hewan

Ular                            harimau                           buaya
 Anjing                           burung eleng

2)       Herbivor ialah golongan hewan yang mengkonsumsi tumbuhan.

Sapi                                               gajah                            kambing
Kelinci                                          jerapah                                     panda




3.      Omnivor ialah golongan hewan yang mengkonsumsi baik hewan maupun tumbuhan

Angsa                                           burung gagak                                     
 Ayam                                           babi                             kadal
fungsional pemangsa dapat diklasifikasikan menjadi 4 macam yaitu : pemangsa sejati, “Grazers”, parasitoid, dan parasit.
1)      Pemangsa sejati, mengkonsumsi mangsanya segera sesudah serangannya berhasil, dan selama hidupnya pemangsa sejati membunuh beberapa atau banyak individu mangsa yang berlainan. Sering kali pemangsa sejati memakan seluruh tubuh mangsanya, tetapi ada juga yang hanya memangsa sebagian tubuh mangsanya saja. Pemangsa sejati tersebut misalnya,harimau, burung garuda, tumbuhan karnovor, rodentia pemakan biji-bijian, semut juga ikan paus pemakan plankton.




Gambar hewan pemangsa sejati


2)      “Grazers juga membunuh sejumlah besar mangsa dalam hidupnya, tetapi mereka hanya mengambil bagian dari tiap individu mangsanya, tidak seluruh tubuhnya. Pengaruhnya terhadap individu mangsa, tidak seluruh tubuhnya.Pengaruhnya terhadap individu mangsa berbeda-beda, tetapi bersifat merugikan.Dalam jangka pendek serangannya tidak letal.Contoh “Grazers” adalah vertebrata besar seperti domba dan sapi, demikian pula lalat yang mengisap darah manusia, dan juga lintah.
      Herbivore dapat bertindak sebagai pemangsa sejati, atau sebagai “Grazers” atau sebagai konsumen parasitic, di samping itu bahan yang di konsumsikanpun dapat berupa individu berujud seluruh tumbuhan, atau module tumbuhan secara keseluruhan atau hanya bagian-bagian module. Pengaruh herbivore pada tumbuhan tergantung pada permasalahan pada bagian tumbuhan yang mana dipengaruhi, dan waktu penyerangan terhadap tumbuhan tersebut. Pengunyahan daun, pengisapan getah, konsumsi meristem, perusakan bunga dan buah, dan pemutusan akar, semuanya akan berpengaruh berbeda-beda terhadap tumbuhan. Biasanya tumbuhan hidup dalam jangka pendek, sehingga rawannya pengaruh Herbivora tergantung pada tanggapan tumbuhan itu sendiri. Mineral atau zat hara , mungkin dialihkan dari suatu bagian ke bagian yang lainnya. Atau metabolisme secara keseluruhan dapat berubah atau laju nisbi pertumbuhan akar, pertumbuhan tunas dan reproduksi berubah, atau bahan kimiawi atai jaringan protektif khusus dapat pula diproduksi. Secara keseluruhan pengaruh suatu herbivor dapat lebih drastic dari pada yang tampak, atau kurang drastic.Jadi tidak hanya yang tampak saja yang perlu mendapatkan perhatian.
3)      Parasitoid adalah sekelompok insect yang dikelompokkan dengan dasar perilaku bertelur betina dewasa dan pola perkembangan larva selanjutnya. Terutama untuk insect dari ordo Hymenoptera, dan juga meliputi banyak Diptera. Mereka hidup bebas pada waktu dewasa, tetapi betinanya bertelur di dalam, pada atau dekat insect lain. Larva parasitoid berkembang di dalam (atau jarang pada) individu inang yang masih tingkat pre-dewasa. Pada awalnya hanya sedikit kerusakan yang tampak ditimbulkan terhadap inangnya, tetapi akhirnya hampir dapat mengkonsumsi seluruh inangnya dan dengan demikian makan dapat membunuh inang tersebut sebelum atau sesudah stadium kepompong (pupa). Jadi parasitoid dewasa, bukan inang dewasa yang akan muncul dari kepompong. Sering hanya satu parasitoid yang berkembang dari tiap inang, tetapi pada beberapa kejadian beberapa individu hidup bersama dalam satu inang. Jelasnya parasitoid hidup bersama akrab dengan individu inang tunggal (seperti pada parasit), mereka tidak menyebabkan kematian segera atas inang (seperti pada parasit), mereka tidak menyebabkan kematian segera atas inang (Seperti parasit dan juga “Grazers”), tetapi juga dapat menyebabkan kematian (seperti pemangsa)

4)      Parasit bersifat seperti “grazers” yaitu mengkonsumsi hanya bagian dari mangsa (inang = hospes) bukannya keseluruhan dari tubuh. Dan seperti juga “grazers” dalam jangka pendek tidak menyebabkan letal, tetapi bersifat merugikan. Berbeda dengan “grazers” serangan parasit memusat pada satu hanya beberapa individu selama hidupnya. Dari hal tersebut menggambarkan adanya semacam keakraban antara parasit dengan inangnya, dan hal yang semacam itu tidak ditemukan pada mangsa dengan pemangsa sejati dan “Grazers”. Contohnya adalah cacing pita, cacing hati, virus cacar dan Hycobacterium tuberculosis.

3.      PERSAINGAN
Mahluk tidak exis dalam ruang dan waktu secara sendirian, tetapi salam suatu matrik dengan mahluk lain yang tergolong dalam berbagai spesies. Banyaknya spesies dalam suatu daerah tidak akan terpengaruh oleh adanya mahluk lain, tetapi dalam beberapa kasus satu atau beberapa spesies akan berinteraksi. Jadi dapat dikatakan bahwa populasi suatu spesies akan berbeda dengan adannya atau dengan tidak adanya spesies kedua.
Akibat positif maupun negative dapat terjadi karena adanya interaksi tersebut. Interaksi positif. Misalnya yang disebut mutualisme, merupakan kehidupan bersama antara dua spesies yang saling menguntungkan, contohnya adalah antara bakteri dan rumen sari.Dengan adanya bakteri dalam rumen, memungkinkan sapi dapat mencerna cellulose, sedangkan bakteri sendiri mendapat keuntungan karena dapat hidup dalam lingkungan yang hangat dan sesuai untuknya. Contoh interaksi positif lainnya adalah komensalisme, merupakan kehidupan bersama antara dua spesies tetapi hanya satu spesies yang mendapat keuntungan, sedangkan spesies yang lain tidak terpengaruh oleh adanya interaksi tersebut, misalnya algae tumbuh pada carapax kuratura. Sedangkan yang tergolong dalam interaksi negative misalnya persaingan antara dua spesies yang menimbulkan kerugian atau penderitaan pada kedua spesies yang hidup bersama tersebut.Dan contoh lainnya adalah pemangsaaan seperti yang telah diterangkan di muka.
Ada dua bentuk persaingan yang ditakrifkan menurut Birch (1957) yaitu :
1.         Persaingan sumber daya (resource competition) terjadi bila sejumlah mahluk ( yang sama atau berbeda spesies) menggunakan sumber daya bersama yang ketersediaanya sedikit.
2.         Persaingan saling merugikan (interference competition) terjadi bilamana mahluk dalam mencari sumber daya akan saling merugikan walaupun sumber daya tersebut ketersediaanya tidak sedikit. Perlu diingat bahwa persaingan tersebut dapat interspesifik (antara dua atau lebih spesies) atau intraspesifik (antara anggota spesies yang sama).
Persaingan dapat mengenai sumber daya dan bermacam-macam sumber daya merupakan pusat interaksi kompetitif.Untuk tumbuhan, cahaya, zat hara dan air adalah sumber daya yang penting.Tetapi tumbuhan juga dapat bersaing mengenai penyerbuk atau mengenai tempat melekat.Untuk hewan, air, makanan dan lawan jenis berkembangbiak adalah contoh sumber persaingan.Persaingan untuk ruang juga terjadi pada beberapa jenis hewan dan mungkin meliputi beberapa keperluan khusus misalnya tempat bersarang dan tempat yang aman dari gangguan pemangsa.
Beberapa konsekuensi persaingan perlu diperhatikan antara lain :
1.         Hewan tidak perlu melihat atau mendengar atau berjumpa dengan kompetitornya. Suatu spesies yang makan suatu jenis tumbuhan pada siang hari mungkin bersaing dengan spesies yang makan tumbuhan yang sama pada malam hari, karena ketersediaan tumbuhan tersebut terbatas.
2.         Kebanyakan mahluk yang dapat dilihat atau dapat didengar oleh seekor hewan tidak menjadi competitor. Hal tersebut akan lebih tampak jika ada sumnerdaya yang dipergunakan bersama. Oksigen misalnya adalah contoh sumber daya yang digunakan oleh kebanyakan hewan terrestrial, tetapi persaingan untuk mendapatkan oksigen tidak terjadi, sebab oksiigen tersedia melimpah.
3.         Persaingan antara tumbuhan biasa terjadi antara individu yang berakar di tempat yang sama, jadi berbeda dengan persaingan antara hewan yang bergerak. Penjarakan merupakan hal yang penting dalam persaingan tumbuhan tersebut.

4.      INTERAKSI ANTARPOPULASI
Atara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya.Contoh interaksi antarpopulasi adalah sebagai berikut.Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa.Contoh, jamur Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.
Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput.di dalam suatu ekosistem, antara komponen yang satu dengan yang lainnya terjadi hubungan saling mempengaruhi yang sangat dinamis. Artinya hubungan antara komponen antara komponen satu dengan yang lain tidaklah sederhana dan statis, tetapi mengalami perubahan dan sangat variatif. Populasi setiap organisme yang menempati daerah tertentu dan berinteraksi satu dengan yang lainnya di sebut dengan komunitas. Dalam suatu komunitas terdapat berbagai macam makhluk hidup yang menempati tempat tersebut dan membentuk hubungan interaksi saling bergantung antara organisme yang satu dengan yang lain. Dengan demikian makhluk hidup maupun biotik dan abiotiknya saling ketergantungan satu sama lannya, seperti sebatang tumbuhan dan seekor hewan akan terjadi interaksi serta bergantung antara satu sama lainnya.di dalam berinteraksi, kita mengenal adanya hubungan makan dan di makan yang terjadi pada organisme. Hubungan tersebut dikenal dengan istilah predasi. Selain hubungan predasi, terdapat hubungan yang bukan merupakan hubungan makan memakan, yaitu persaingan atau kompetensi dan hidup bersama atau Simbiosis. Pada simbiosis ada hubungan yang sangat menguntungkan dan ada hubungan yang sangat merugikan. Dengan demikian bentuk interaksi di antara individu lain jenis dapat berupa simbiosis, predasi, kompetensi.

A.  Simbiosis
Simbiosis adalah interasksi yang sangat erat antarindividu dan lain Jenis. Simbiosis dapat di bedakan menjadi beberapa macam, di antaranya adalahSimbiosis Mutualisme, yaitu Interaksi antara dua organisme atau lebihyang menguntungkan kedua belah pihak dan tidak ada pihak yang dirugikan.Simbiosis yang saling menguntungkan.Misalnya simbiosis Mutualisme antara tanaman Leguminosae (tanaman buah polong) dan Bakteri Rhizobium, dimana bakteri Rhizobium yang hidup dan berkembang dengan baik dalam bintil-bintil akar tanaman kacang polong tersebut, Simbiosis Mutualisme antara rayap dan Flagellata, Ketan merah dan Iguana, semut dan kutu buah, alga dan jamur membentuk lumut kerak (Likenes) serta Tumbuhan berbunga dan lebah. Simbiosis Paratsitisme yaituInteraksi dua individu/populasi dimana salah satu individu diuntungkan dan yang satunya lagi di rugikan.Organisme yang di untungkan disebut parasit sedangkan orgabisme yang di rugikan di sebut dengan Inang. Contonya antara lain Benalu yang tumbuh pada ranting pohon mangga,cacing perut, dan cacing tambang yang hidup di usus manusia, antara tali putri dan pohon the, kutu dan hewan piaraan
Simbiosis Komensalisme yaitu interaksi antara individu/populasi yang satu untung sedangkan individu/populasi lainya tidak rugi dan tidaklah untung.
Contohnya ikan Remora dan akan Hiu, serta tanaman anggrek dan batangpohon.

B.   Predasi
Predasi adalah interaksi antarindividu/popuasi dimanapopulasi yang satu memangsa populasi yang lain. Pemangsa di sebut predator, sedangkan yang dimakan disebut mangsa. Interaksi predasi antarpopilasi ini menyebabkan terjadinya fluktuasi populasi predator dan mangsa. Misalnya populasi kelinci hutan dengan pemangsanya yaitu kucing hutan.Pada predasi, umumnya satu spesies memakan spesies lainnya. Ada juga beberapa hewan memangsa sesama jenisnya (sifat kanibalisme). Predasi tidak terbatas antar hewan, tetap juga dapat terjadi pada herbivora dan tumbuhan.Pada predasi antar hewan, predator kebanyakan berukuran lebih besar daripada mangsanya. Ekologi dan saling ketergantungan Di dalam ekosistem, diantara komponen pembentuknya terdapat hubungan saling ketergantungan, sehingga perubahan pada komponen yang satu akan menyebabkan perubahan pada komponen yang lain. Contoh: Kepadatan suatu tanaman tergantung pada jenis dan kesuburan tanah, sebaliknya keadaan dan kesuburan tanah tergantung juga pada tanaman dan hewan yang hidup di kawasan itu. Salah satu hubungan saling ketergantungan yang jelas antara komponen pembentuk ekosistem adalah peristiwa makan dan dimakan melukiskan suatu rantai makanan atau jaring-jaring makanan.Adanya rantai makanan menyebabkan terjadinya piramida energi, piramida jumlah, piramida biomassa dan aliran materi yang berupa siklus atau daur.

C.   Kompetisi
Kompetisi atau persaingan terjadi apabila dua populasi menempati habitat dan nisia yang sama.Bila dalam kompetisi tersabut ada salah satu yang kalah maka yang kalah akan mati atau menyingkir dari areal tempat tinggalnya.Beberapa spesies dapat hidup berdampingan di dalam sebuah komunitas sepanjang mereka mempunyai kebutuhan yang berbeda dalam suatu relung ekologi, meskipun relung mereka saling tumpang tindih. Kehidupan demikian dapat terpenuhi selama kebutuhan hidup terhadap sumber yang sama tersedia dalam jumlah yang berlebihan. Akan tetapi jika sumber kebutuhan terbatas, maka hubungan antarspesies akan berubah menjadi suatu bentuk persaingan atau kompetisi. Kompetisi adalah interaksi antara dua makhluk hidup yang mengakibatkan kedua makhluk hidup tersebut mengalami kerugian. Adapun kebutuhan hidup yang sering diperebutkan antara lain, adalah makanan, tempat berlindung, tempat bersarang, sumber air, danpasangan untuk kawin. Semakin besar tumpang tindih relung ekologi, semakin sering terjadi kompetisi. Bentuk kompetisi yang terjadi berupa kompetisi intraspesifik (kompetisi antar anggota satu spesies), contohnya jenis burung di hutan yang memakan serangga yang sama.

5.      INTERAKSI NEGATIF LAINNYA
Parasitisme adalah hubungan antara dua individu, yaitu antara parasit yang memperoleh keuntungan dan hospes yang dirugikan.Parasitisme tersebut terutama adalah mengenai koaxi dalam makanan, dan juga perlindungan parasit oleh inangnya. Suatu parasit tidak akan membunuh inangnya dengan segera, sebelum dapat menyelesaikan daur reproduksinya. Bila parasit segera membunuh inangnya segera setelah infeksi, maka parasit tidak bisa berreproduksi dan akan punah. Keseimbangan antara hospes dan parasit akan terganggu jika hospes tersebut menghasilkan antibody atau bahan lain yang dapat mengganggu pertumbuhan parasit terganggu jika hospes tersebut menghasilkan antibody atau bahan lain yang dapat mengganggu pertumbuhan parasit.Menurut tempat hidupnya parasit dapat dibedakan menjadi :
1.      Ektoparasit yang hidupnya di luar tubuh hospes, misalnya kutu pada kepala manusia.
2.       Endoparasit, yang hidupnya di dalam tubuh hospes, missalnya dalam tractus digestivus, alat tubuh, jaringan darah, rongga tubuh dan lainnya.
Hewan dapat merupkana parasit pada tumbuhan, misalnya wareng, cacing pada akar tumbuhan dan sebagainya.Tumbuhan dapat merupakan parasit pada hewan atau tumbuhan, misalnya bakteri dan fungsi yang dapat menyebabkan berbagai penyakit pada tumbuhan maupun hewan dan bahkan pada manusia.Parasitisme social adalah exploitasi suatu spesies oleh spesies lainnya.
Ektoparasit berkembang dari bentuk yang hidup bebas.Kebanyakan insect ektoparasit merupakan derivate dari karnivora, saprovora (penghisap cairan tumbuhan).
Sedangkan endoprasit mungkin berkembang langsung dari ektopaasit atau komensial.Parasit yang hidup dalam oxygen yang rendah, membuat perlawanan terhadap getah pencernaan hospes, dan berusaha agar tidak keluar bersama faeces.Karena keberhasilan parasit dalam menyesuaikamn diri dalam hospes, maka kebanyakan parasit kehilangan kemampuannya untuk hidup bebas.Spesialisasi bagi parasit internal adalah hilangnya lokomotor, indera dan alat pencernaan, karena semua itu sudah tidak diperlukan lagi.Tetapi diganti dengan berkembangnya alat pelekat, bertambahnya kemampuan berkembangbiak, dan dalam beberapa hal mungkin ada polyembrioni, hospes antara, dan daur hidup majemuk.Banyak parasit yang dalam keberadaannya hanya dalam hospes tunggal, sedangkan parasit yang lain memerlukan haspes-antara satu, dua, bahkan ada yang tidak Secara skologik dapat dipercaya bahwa hospes primer dan hospes antara suatu parasit berada dalam habitat atau komunitas yang sama.
Parasit  dipindahkan  diari  suatu  hospes  ke hospes lainnya oleh gerakan aktif parasit sendiri atau tertelan oleh hospes yanq makan telur perasit, spora, cyste, yang ada dalam makanan atau air minuinm dapat juga karena sentuhan tubuh (body contact) antara hospes, atau transportasi dari satu hospes ke hospes yang lain oleh vector.
Tiap-tiap parasit mempunyai hospes yanp khusus.Kopepoda adalah parasit yang agiannya luas di perbagai jenis komunitas dengan hospes yang berupa avertebrata sampai ikan.Acanthocephala ada yang terdapat dalam perut bssar jenis ikan tertentu saja. Tiap-tiap burung tersedia jenis cacing pita tersendiri, walaupun berbagai jenis burung hidup pada habitat yang sama.
Segregasi parasit ke dalam relung khusus ditunjukkan dengan spesies kutu penggigit yang terbatas hanya hidup di kepala atau daerah tertentu pada tubuh burung Nematoda tertentu ada yang hidup pada jaringan pengikat tetapi tidak terdapat pada tractus digestivus. Sebaliknya ada yang terdapat dalam tractus digestivus dan organ pencernaan lain, tetapi tidak terdapat pada jaringan manapun.Parasit tidak dapat menyebabkan kematian dengan segera, tetapi mungkin menyebabkan kerusakan struktur tubuh jika terjadinya secara berlebihan, dan dapat menyebabkan keinatian.Untuk memperklihatkan peranan parasit dalam  menimbulkan  penyakit. Berikut ini dicantumkan beberapa  contoh,
1.             Parasit cacing, seperti cacing pipih, nematoda, dan acanthocephala, dapat berkelana dalam tubuh hospes serta menyebabkan luka-Iuka mekanik sekaligus dapat merusak dan mengkonsumsi jaringan. Hospes mungkin dapat memberi reaksi dengan menimbulkan jaringan fibrosa sebagai kapsula atau kista di sekeliling parasit yang terbalut didalamnya.
2.             Parasit protozoa dalam saluran pencernaan maupun  dalam darah, misalnya  eimeria adalah  spesies  sprosoa  yang merusak dinding intestinura pada unggas sehingga menyebabkan coccidiosis, sedang Taxoplasma dapat  raenjadi  cysta pada otak rodentia.
3.             Bacteria penyebab berbagai jenis penyakit. misalnye TBC, paratypoid pada unggas maupun mamalia, bahkan pada hewan tingkat rendah.
4.             Virus yang faerukuran submikroskoplk, oiasanya penyebab penyakit mulut dan kuku pada ungulata <sapi? kuda, kijang dan sebagainya>, juga encephalitis pada anjing.
5.             Spora fungus Apergillus dapat menimbulkan Apergillus pada burung yang saat mengamibil makanan dari tanah, kemungkinan terhisap fungus yang terdapat di dalam seresah pinus tersebut ke dalam paru-parunya. Fungus tersebut dapat berkembangbiak dipermukaan eksternal tubuh.
6.             parasit eksternal seperti catak, pinjal, kutu kepala <tuma>, tungau dan lalat umumnnya tidak menimbulkan kematian, tetapi sering merupakan vektor penyebar protozoa, bakteria, dan virus dari suatu mahluk ke mahluk lain. Tetapi serbuan besar-besaran parasit external dapat menurunkan vitalitas atau kekuatan seekor hewan dapat menyebabkan penyakit pada bulu.
7.              Defisiensi zat hara dalam vitamin dan mineral, atau tidak seimbang antara hidrat arang , protein , dan lemak dapat menimbulkan cacat (malformasi) kekurangan kekuatan,   bahkan  dapat  mati,     perbedaan dalam jumlah, komposisi dan intensitas  radiasi matahari dapat mempengaruhi kandungan vitamin makanan yang dikonsumsi oleh hewan.
8.             keracunan  makanan,   botullisme,terjadi bilamana     makanan tertentu terkontaminasi dengan toxin yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium botolunium dapat terjadi pada unggas rawa yang menelan obat mesiu yang mungkin tertumpah di perairan rawa pada musim berburu.
9.             beban fisiologik, adalah istilah yang digunakah untuk perubahan yang ti dalam timbul tubuh gecara non-spesifik oleh baanyak hal yang berheda-beda yang dapat menyertai penyakit-penyakit. Pengaruh "stress" dapat berapa hilangnya nafsu makan dan kekuatan, timbui rasa nyeri dan ngilu, dan turunnya berat tubuh. Secara internal, sindrom "stress" mempunyai karakteristik mengecilnya secara akut alat-alat limfatik dan mengecilnya sel darah eosinofi, membesar dan bertambahnya aktivitas sekretorik bagian kortex adrenalis, dan berbagai perubahan susunan kimiawi darah dan jaringan.

6.      INTERAKSI POSITIF LAINNYA
Kehidupan bersama antara dua populasi spesies yang berakibat pengaruh positif adalah tersebar sangat luas dan barang kali sama pentingnya dengan pesaingan, parasitisme,dan lainnya. Dalam menentukan keadaan populasi dan komunitas. Interaksi positif dapat ditinjau dalam deretan evolusioner sebagai berikut.
Komensalisme adalah satu tipe sederhana interaksi positif dan merupakan langkah pertama yang menuju ke arah perkembangan hubungan yang menguntungkan yang paling umum sebagai contoh adalah komensalisme antara tumbuhan ( yang selil ) dan hewan sesil dengan mahluk lain yang bergerak dan contoh komensesil banyak terdapat di lautan di tempurung karangt, sebangsa kepiting dalam cangkang karang. Banyak komensal yang tidak terhospes khusus tetapi ada beberapa yang hidup bersama dengan hanya satu spesies hospes.
W.C. ALLEE  ( 1938 dan 1951 dalam ODUM ( 1971 )
Yang mengaji dan menulis tentang protoperasi secara extensif antara lain menyebutkan bahwa antara sejenis kepiting dan coeleterata yang tumbuh di atas carapaknya atau malahan sengaja di tanam oleh kepiting itu. Kepiting mendapat kamuflase dan proteksi ( sebab coelleterata memiliki semacam sel penyengat ), sedang coeleterata mendapat transportasi berkeliling dan memperoleh partikel makanan bilamana kepiting menangkap dan makan makananya. Dalam contoh ini kepiting tidak tergantung pada coelenterata dan sebagainya.
Pada simbiosis mutualisme atau simbiosis obligat maka mahluk hidup bersama saling menguntungkan adalah merupakan keharusan, misalnya antara mahluk autotrof dan mahluk heterotof. Contoh lain mutualisme adalah antara flagellata yang hidup di dalam usus rayap. 


  
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Interaksi biasa terjadi diantara sesama individu dalam suatu populasi, yang dikenal dengan istilah interaksi intra spesifik. Biasanya interaksi ini terjadi dalam memperebutkan sumberdaya sejenis yang keberadaannya terbatas.Pemangsaaan (Predation) dapat ditafsirkan secara sederhana, yaitu konsumsi suatu mahluk (sebagai mangsa) oleh mahluk lain (pemangsa = predator) dan mangsa tersebut masih dalam keadaan hidup ketika pemangsa menyerang pertama kali.Penggolongan pemangsa dapat disebutkan sebagai berikut :Karnivor, ialah golongan hewan yang mengkonsumsi hewan.Herbivor ialah golongan hewan yang mengkonsumsi tumbuhan.Omnivor ialah golongan hewan yang mengkonsumsi baik hewan maupun tumbuhan.

Persaingan dapat mengenai sumber daya dan bermacam-macam sumber daya merupakan pusat interaksi kompetitif.Atara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya. interaksi negatif lainnya hubungan antara dua individu, yaitu antara parasit yang memperoleh keuntungan dan hospes yang dirugikaninteraksi positif lainnyaKehidupan bersama antara dua populasi spesies yang berakibat pengaruh positif adalah tersebar sangat luas dan barang kali sama pentingnya dengan pesaingan, parasitisme,dan lainnya. Dalam menentukan keadaan populasi dan komunitas. Interaksi positif.

Tidak ada komentar:

PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI DAN STERILISASI

BAB I PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI DAN STERILISASI A.       KOMPETENSI Mahasiswa dapat mengenal berbagai macam alat-alat di labor...