BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai
makhluk hidup kita masih hidup sampai saat ini karena setiap saat kita selalu
bernafas menghirup udara. Makhluk hidup, di dunia ini, baik itu hewan maupun
manusia akan mati (wafat) jika sudah tidak dapat bernafas lagi. Sebenarnya
bagaimana sistem pernafasan yang terdapat dalam tubuh kita? maka dari itu
penulis ingin mengetahui lebih banyak tentang sistem pernapasan pada mammalia
khususnya manusia.
Sistem
pernapasan secara garis besarnya terdiri dari paru-paru dan susunan saluran
yang menghubungkan paru-paru dengan yang lainnya, yaitu hidung, tekak, pangkal
tenggorok, tenggorok, cabang tenggorok.
Metabolisme
normal dalam sel-sel makhluk hidup memerlukan oksigen dan karbon dioksida
sebagai sisa metabolisme yang harus dikeluarkan dari tubuh. Pertukaran gas O2
dan CO2 dalam tubuh makhluk hidup di sebut pernapasan atau respirasi. O2 dapat
keluar masuk jaringan dengan cara difusi.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari pernafasa?
2.
Apa fungsi dari pernafasan?
3.
Bagaimana fisiologi saluran
pernafasan?
4.
Bagaimana saluran pernafasan?
5.
Bagaimana proses terjadinya
pernafasan?
6.
Bagaimana pengaturan dan pengendalian
pernafasan?
7.
Bagaimana bentuk dari pernafasan?
8.
Bagaimana proses transportasi yang
terjadi di dalam tubuh?
9.
Bagaimana volume dan kapasitas
paru-paru?
10. Apa saja
masalah yang terjadi pada pernafasan?
11. Bagaimana
kecepatan pernafasan?
C. Tujuan
1.
Apa pengertian dari pernafasa?
2.
Apa fungsi dari pernafasan?
3.
Bagaimana fisiologi saluran
pernafasan?
4.
Bagaimana saluran pernafasan?
5.
Bagaimana proses terjadinya
pernafasan?
6.
Bagaimana pengaturan dan pengendalian
pernafasan?
7.
Bagaimana bentuk dari pernafasan?
8.
Bagaimana proses transportasi yang
terjadi di dalam tubuh?
9.
Bagaimana volume dan kapasitas
paru-paru?
10. Apa saja
masalah yang terjadi pada pernafasan?
11. Bagaimana
kecepatan pernafasan?
BAB
II
PEMBAHASAN

Artinya:
“Barangsiapa
yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk,niscaya Dia akan
melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa dikehendaki
Allah kesesatannya,niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit
seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa
kepada orang-orang yang tidak beriman.”
(QS.Al An’am : 125).
A. PENGERTIAN PERNAFASAN
1.
Pernafasan merupakan
pertukaran O2 dan CO2 antara sel-sel tubuh serta
lingkungannya.
2.
Pernafasan juga
merupakan peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung O2 dan
mengeluarkan CO2 sebagai sisa dari oksidasi dari tubuh.
3.
Penghisapan udara
kedalam tubuh disebut proses inspirasi dan menghembuskan udara keluar tubuh
disebut proses ekspirasi.
B. FUNGSI PERNAFASAN
Beberapa
fungsi pernafasan yang penting adalah :
1.
Mengambil O2
yang kemudian dibawa oleh darah keseluruh tubuh untuk mengadakan pembakaran.
2.
Mengeluarkan CO2
yang terjadisebagai sisa dari pembakaran kemudian dibawa oleh darah keparu-paru
untuk dibuang.
C. FISIOLOGI SALURAN
PERNAFASAN
![]() |
Bagan
1. Fisiologi Saluran Pernapasan
Ada dua bagian yang mungkin dapat
digambarkan dalam pernafasan yaitu :
1.
O2 –
hidung – trakea – alveoli – pembuluh kapiler alveolus – ikatan O2
dengan Hb – jantung – seluruh tubuh sampai kesetiap sel.
2.
CO2 –
membawa alveoli – kapiler – alveoli – bronchroli – bronchus – trakea – hidung.
D. SALURAN PERNAFASAN
Saluran
pernafasan dari atas ke bawah dapat dirinci sebagai berikut : Rongga hidung,
faring, laring, trakea, percabangan bronkus, paru-paru (bronkiolus, alveolus).

Gambar 1. Sistem pernafasan secara umum
(Sumber: belajarbiologi.com)
1. Rongga Hidung
Nares
anterior adalah saluran-saluran didalam lubang hidung. Saluran-saluran ini
bermuara kedalam bagian yang dikenal sebagai vestibulum hidung. Rongga hidung
dilapisi selaput lendir yang sangat kaya akan pembuluh darah, dan
bersambung dengan lapisan farink dan
selaput lender. Semua sinus yang mempunyai lubang masuk kedalam rongga hidung.
Rongga
hidung sendiri berfungsi sebagai berikut
:
a.
Bekerja sebagai
saluran udara pernafasan.
b.
Sebagai ppenyaring
udara pernafasan yang dilakukan oleh bulu-bulu hidung.
c.
Dapat menghangatkan
udara pernafasan oleh mukosa.
d.
Membunuh kuman-kuman
yang masuk, bersama-sama udara pernafasan oleh leukosit yang terdapat dalam
selaput lender atau hidung.
Pada bagian belakang rongga
hidung terdapat ruangan yang disebut nasophaynk. Rongga hidung dan nasoparing
berhubungan dengan :
1)
Sinus paranasalis,
yaitu rongga pada tulng kranial berhubungan dengan rongga hidung melaui ostium
(lubang). Terdapat beberapa sinus paranasalis, sinus maksilaris,dan sinus
ethmoidalis yang dekat dengan permukaan dan sinus sphenoidalis dan sinus
ethmoidalis yang terletak lebih dalam.
2)
Duktus
nasolacrimalis, yang menyalurkan air mata kedalam hidung
3)
Tuba eustachius, yang
berhubungan dengan ruangtelinga bagian tengah.
Pada
rongga hidng misalnya terjadi influenza atau hudung buntu, tidak boleh
dilupakan kemungkinan tertutupnya lubang-lubang tersebut sehingga dapat
menimbulkan penumpukan cairan dan terjadi radang didalam sinus paranasalis dan
ruang telinga tengah akibatnya bias terjadi sinusitis,otitis media, keluar air
mata karena duktus nasolacrimalis buntu. Karena itu pada hidung buntu perlu
diberi obat-obatan tetes hidung untuk mengurangi kemungkinan tertupnya
lubang-lubang diatas.

Gambar
2. Saluaran pernafasan pertama ( hidung )
(Sumber:
daunbuah.com)
- Faring
Faring
adalah pipa berotot berjalan dari dasar tengkorak sampai persambungannya dengan
oesofagus pada ketinggian tulang rawan krikoid. Bila terjadi radang disebut
pharyngitis. Faring terbagi menjadi 3 bagian yaitu nasofaring, orofaring, dan
laringofaring.
a.
Nasofaring
Adalah
bagian posterior rongga nasal yang membuka kearah rongga nasa melalui dua naris
internal (koana),yaitu
1)
Dua tuba eustachius
(auditorik) yang menghubungkan nasofaring dengan telinga tengah. Tuba ini
berfungsi untuk menyetarakan tekanan udara pada kedua sisi kendang telinga.
2)
Amandel (adenoid)
faring adalah penumpukan jaringan limfatik yang terletak didekat naris
internal. Pembesaran pada adenoid dapat menghambat aliran darah
b.
Orofaring
Dipisahkan
dari nasoparing oleh palatum lunak muscular suatu perpanjangan palatum kertas
tulang.
1)
Uvula ( anggur kecil)
adalah prosesum kerucut (conical) kecil yang menjulue kebawah dari bagian
tengah tepi bawah palatum lunak.
2)
Amandel palatinum
terletak pada kedua sisi ororfaring posterior
c.
Laringofaring
Mengelilingi
mulut esophagus dan laring,yang merupakan grbang untuk sistem respiratorik
selanjutnya.

Gambar 3. Faring
(Sumber: mutiasteel.blogspot.com)
- Laring
Laring
berperan untuk pembentukan suara dan untuk melindungi jalan nafas terhdap
masuknya makanan dan cairan. Laring dapat tersumbat, antara lain oleh benda
asing, (gumpalan makanan), infeksi (misalnay difteri) dan tumor.
Dibagian
laring terdapat beberapa organ yaitu :
a.
Epiglottis, merupakan
katup tulang rawan untuk menutup larynx sewaktu orang menelan. Bila waktu makan
kita berbicara (epiglottis terbuka ), makanan bias masuk ke larynx (keslek) dan
terbatuk-batuk. Pada saat bernafas epiglottis terbuka tapi pada saat menelan
epiglottis menutup laring. Jika masuk kelaring maka akan batuk dan dibantu
bulu-bulu getar silia untuk menyaring debu, kotoran-kotoran.
b.
Jika bernafas melalui
mulut udara yang masuk keparu-paru tak dapat disaring,dilembabkan atau
dihangatkan yang menimbulkan gangguan tubuh dan sel-sel bersila akan rusak
adanya gas beracun dan dehidrasi.
c.
Pita suara, terdapat
dua pita suara yang dapat ditegangkan dan dikendurkan, sehingga lebar sela-sela
antara pita-pita tersebut berubah-ubah sewaktu bernafas dan berbicara. Selama
pernafasan pita suara sedikit terpisah sehingga udara dapat keluar masuk.

Gambar 4. Laring
(Sumber: www.referensisehat.com)
- Trakea
Trakea merupakan lanjutan laring yang
dibentuk oleh 16 – 20 cincin kartilago yang terdiri dari tulang-tulang rawan
yang terbentuk seperti C. Trakea dilapisi oleh selaput lender yang terdiri atas
epitilium bersilia dan sel cangkir

Gambar 5. Trakea
(Sumber: f-forum10.nstars.org)
- Percabangan Bronkus
Bronkus
merupakan percabangan trakea. Setiap bronkus primer bercabang 9 – 12 kali untuk
membentuk bronki sekunder dan tersier dengan dimeter yang semakin kecil.
Struktur mendasar dari paru-paru adalah percabangan bronchial yang selanjutnya
secara berurutan adalah bronki, bronkiolus, bronkiolus terminalis, bronkiolus
respiratorik, duktus alveolar, dan alveoli. Dibagian bronkus masih disebut
pernafasan extrapulmonar dan sampai memasuki paru-paru disebut intrapulmonar.

Gambar 6. Paru-paru
(Sumber: hedisasrawan.blogspot.com)
- Paru-paru ( bronkiolus,
alveolus)
Paru-paru
berada dalam rongga torak, yang terkandung dalam susunan tulang-tulang iga dan
letaknya disisi kiri dan kanan mediastinum yaitu struktur blok padat yang
berada dibelakang tulang dada. Paru-paru menutupi jantung, arteri dan vena
bsar, esophagus dan trakea. Paru-paru berbentukseperti spons dan bersisi udara
dengan pembagian ruang sebagai berikut :
a.
Paru kanan, memiliki
tiga lobus
b.
Dan paru kiri dua
lobus
E. PROSES TERJADINYA
PERNAFASAN
Pernafasan
adalah proses inspirasi udara kedalam paru-paru dan ekspirasi udara dari
paru-paru kelingkungan luar tubuh. Inspirasi terjadi bila muskulus diafragma
telah dapat rangsangan dari nervus pernikus lalu mengkerut datar. Saat
ekspirasi otot akan kendor lagi dan dengan demikian rongga dada menjadi kecil
kembali maka udara didorong keluar. Jadi
proses respirsi terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara rongga pleura
dan paru paru.
F. PENGATURAN DAN
PENGENDALIAN PERNAFASAN
Mekanisme
pernafasan diatur dan dikendalikan oleh 2 faktor utama yaitu faktor kimia dan
pengendalian oleh saraf
- Kendali
kimiawi
Faktor
kimiawi adalah faktor utama dalam pengendaliam dan pengaturan frekwensi,
kecepatan dan dalamnya gerakan pernafasan. Pusat pernafasan disumsum sangat
peka pada reaksi kimia. Karbondioksida merupakan produk asam dari metabolisme
yang merangsang pusat pernafasan untuk mengirim keluar implus saraf yang
bekerja atas otot pernafasan.
Latihan
menyebabkan peningkatan pada jumlah karbon dioksida yang dihasilkan oleh kerja
otot-otot. Peningkatan kadar kabon dioksida didalam darah, atau peningkatan
kosentrasi ion-hidrogen (H) darah, mempunyai efek yang kuat langsung pada
neuron-neuron susunan retikular yang menyebabkan peningkatan kecepatan dan
kedalaman pernafasan dengan ekskresi karbon dioksida.
Pusat
pengendalian ada di komereseptor yang mendeteksi perubahan kadar osigen,
karbondioksida dan kadar hidrogen dalam darah arteri dan cairan serebrospinalis
dan menyebebkan penyesuaian yang tepat antara frekuensi dan kedalaman
respirasi.
a.
Kemoreseptor sentral
Yaitu neuron yang terletak dipermukaan
ventral lateral medulla, peningkatan kadar karbondioksida dalam darah arteri
dan cairan serebrospinnalis merangsang peningkatan frekuensi dan dalamnya
respirasi. Penurunan kadar oksigen hanya sedikit berpengaruh pada kemoreseptor
sentral.
b.
Kemoreseptor perifer
Terletak dibadan aorta dan karotid
pada istem arteri, kemoreseptor ini merespon terhadap perubahan kosentrasi
ion-oksigen, karbondioksida dan ion hidrogen
- Kendali
saraf
Pernafasan
dikendalikan di sel-sel saraf dalam susunan retikularis dibatang, terutama
dimedula sel-sel ini mengirim implus menuruni medula spinalis, kemudian melalui
saraf frenkus ke diafragma, dan melalui melalui saraf-saraf interkostalis ke
otor-otot interkostalis. Jadi pusat pernafasan ialah suatu pusat otomatik di
dalam medula oblongata yang mengeluarkan implus eferen ke otot pernafasan
implus aferen, yang dirangsang oleh pemekaran gelembung udara, yang diantarkan
ooleh saraf vagus kepusat pernafasan didalam medula.
Susunan
retikulus mempunyai pola aktifitas saraf dengan irama teratur yang
mempertahankan aktifitas irama dari otot-otot ini. Irama ini dilengkapi dengan
hering-breuer yaitu reseptor-reseptor yang rengang yang terdapat pada parenkhim
paru-pparu yang memancarkan rangsangan ke medula oblongata melalui
vaguspengembangan paru-paru yang cepat menghambat rangsangan respirasi.
Reseptor
regangan di jaringan paru mengirim impuls-impuls melalui nervus vagus ke batang
otak impuls ini menghambat inspirasi saat paru-paruvdikembangkan dan merangsang
inspirasi saat paru-paru dikempeskan.
Beberapa
faktor tertentu merangsang pusat pernafasan yang terletak didalam medula
oblongata dan kalau dirangsang maka pusat itu mengeluarkan impuls yang
disalurkan oleh saraf spinalis ke otot
pernafasan yaitu diafragma dan otot interkostalis. Rangsangan ritmis
(berirama) pada medula oblongata menimbulkan pernafasan otomatis dara medula
oblongata yang berhubungan dengan pernafasan secara klasik dinamakan pusat
pernafasan. Ada 2 kelompok neuron pernafasan kelompok sosial yang dekat dengan
nukleus traktus solitarius adalah sumber
irama yang mengenf=dalikan neuron motoris phrenius kontralateral neuron-neuron
ini juga memproyeksikan diri dan mengendalikan golongan ventral. Golongan ini
memiliki 2 bagian, bagian kranial dibentuk oleh neuron-neuron nucleus ambigus
yang mempersarafi otot-otot pembantu pernafasan ipsilateral, pada hakekatnya
melalui nervus vagus. Bagian caudal dibentuk oleh neuron-neuron dalam nucleus
retroambigualis yang menyelenggarakan pengendalian inspirasi dan ekspirasi ke neuron-neuron motoris yang mempersarafi
interkostalis. Pernafasan sepontan ditimbulkan oleh rangsangan yang ritmis
neuron motoris yang mempersarafi otot-otot pernafasan, rangsang ini secara keseluruhan tergantung
pada impuls-impuls saraf otak.
G. BENTUK DARI
PERNAFASAN
Bentuk pernafasan secara garis besar terjadi menjadi 2
bagian yaitu
1.
Proses pernafasan pulmunal
ataunparu-paru (external)
a.
Ventilasi pulmonar atau gerakan pernafasan yang menukar udara
dalam alveoli dengan udara luar, apabila ventilasi kurang baik maka pernafasann
tidak baik atau terganggu.
b.
Jumlah udara yang mencapai alveoli
pada volume pernafasan semenit 6 liter adalah 500 minus 150 ml kali 12
pernafasan/menit atau 4,2 liter/menit.
c.
Pernafasan yang cepat dan dangkal
mengakibatkan ventilasi yang lebih sedikit dari pada pernafasan lamban dan
dalam pada volume pernafasan semenit yang sama. Semua proses ini diatur
sehingga darah dari paru-paru menerima jumlah tepat CO2 dan O2.
jika gerakan gerakan banyak darah dari paru-paru membawa banyak CO2 dan
sentrasinya dalam darah arteri bertambah. Hal ini merangsang pusat pernafasan
dalam otak untuk mamperbeesar kecepatan dan dalamnya nafas. Penambahan vertilasi yang baiik akan
mengeluarkan CO2 dan memungut lebih banyak O2.
2.
Pernafasan jaringan (internal)
Ikatan O2 + Hb dari jantung
dipompa keseluruh tubuh tiap sel mengambil O2 untuk proses
metabolisme dan darah menerima hasil buangan Co2 dari jantung dan
paru keluar. Darah merah (hemoglobin) yang banyak mengandung oksigen dari
seluruh tubuh masuk edalam jaringan akhirnya mencapai kapier, darah
mengeluarkan O2 ke dalam jaringan, mengambil CO2 untuk
dibawa ke paru-paru dan di paru-paru terjadi pernafasan eksternal.
3. Pernafasan
tingkat sel
Adalah penggunaan O2 oleh
sel-sel tubuh untuk produksi energi dan pelepasan produksi CO2 oleh
sel-sel tubuh.
H. TRANSPORTASI
(PERTUKARAN GAS)
1. Transportasi
darah paru-jantung dan seluruh tubuh
![]() |
|||||||||
![]() |
|||||||||
![]() |
|||||||||
![]() |
|||||||||
![]() |
|||||||||
![]() |
|||||||||
![]() |
|||||||||
![]() |
|||
![]() |
|||
- Transpor
oksigen
Oksigen
tidak terlalu mudah larut dalam air dan tidak cukup mudah dibawa dalam larutan
air sederhana untuk mempertahankan kehidupan jaringan. Sehingga sekitar 97%
oksigen dalam darah dibawa eritorit yang telah berikatan dengan hemoglobin (Hb)
3% lainnya larud dalam plasma.
Hemoglobin merupakan kombinasi antara haeme (suatu ikatan besi_purfirin)
dengan globin (suatu protein), hemoglobin berikatan dengan oksigen membentuk
oksihemoglobin (HbO2)
Setiap
molekul dalam ke empat molekul besi dalam hemoglobin berikatandengan satu
molekul oksigen untuk membentuk oksihemoglobin (HbO2) yang berwarna
merah tua. Setiap sel darah merah mengandung 280 jutta molekul hemoglobin dan
setiap gram hemoglobin dapat mengikat 1,34 ml oksigen. Dan 100 ml darah
rata-rata mengandung 15 gram hemoglobin untuk maksimum ml O2 per 100
ml darah (15x1,34).

Gambar 7. Pertukaran
Gas
Darah
arteri secara normal membawa 97% oksigen pernafasan dalam sekali menghirup
oksigen murni tidak dapat memberi peningkatan yang berarti pada kejenuhan
hemoglobin dengan oksigen tetapi menghirup oksigen murni dapat meningkatkan
penghantaran oksigen dalam jaringan karena volume oksigen terlarut dalam lasma
meningkatkan.
Dalam
darah vena, PO2 mencapai 40 mmhg dan hemoglobin masih 75% jenuh. Hal
ini menunjukkan darah hanya melepas sekitar seperempat muatan oksigennya saat
melewati jaringan. Hal ini memberikan rentangan keamanan yang tinggi jika
sewaktu-waktu pernafasan terganggu atau kebutuhan oksigen jaringan meningat.
- Transpor
karbon dioksida
Didalam
jaringan tubuh kosentrasi relatif tinggi karbodioksidasi berkombinasi dengan
air dalam korpus sel darah merah untuk membentuk ion-ion bikarbonat. Bila
ion-ion bikarbonat mencapai paru-paru kosentrasinkarbon dioksida relatif rendah
dilepaskan sebagai gas. Karbon dioksida yang berdifusi kedalam darah dari
jaringan dibawah paru-paru melalui cara sebagai berikut sebaai kecil karbon dioksida
7%-8% terlarut dalam plasma, karbon dioksida yang tersisa bergerak kedalam sel
darah merah, dimana 25%nya bergabung dalam bentuk reversibel yang tidak kuat
dengan gugus amino dibagian globin pada hemoglobin untuk membentuk
kambaminohemoglobin.
I. VOLUME DAN KAPASITAS
PARU
Volume udara dalam paru-paru dalam kecepatan pertukaran
saat inspirasi dan ekspirasi dapat diukur melalui spirometer
1.
Volume
a.
Volume tindal (VT) yaitu volume udara
yang masuk dan keluar paru-paru selama
ventilasi normal biasa nilai VT pada dewasa normal sekitar 500 ml untuk
laki-laki 380 ml untuk perempuan.
b.
Volume cadangan inspiraasi (VCI) yaitu
volume udara exstra yang masuk ke paru-paru dengan inspirasi maximum di atas
inspirasi tindal. CDI berkisar 3100 ml pada laki-laki dan 1900 ml pada
perempuan.
c.
Volume cadangan expirasi (VCE) yaitu
volume exstra udara yang dapat dengan kuat dikeluarkan pada ekspirasi tidak
normal. VCE berkisar 1200 ml pada laki-laki dan 800 ml pada peremmpuan.
d.
Volume residual (VR) yaitu udara sisa
dalam paru-paru setelah melakukan expirasi kuat. Rata-rata pada laki-laki
sekitar1200 ml dan pada perempuan 100 ml. Volume residual penting untuk
kelangsungan aerasi dalam darah saat jeda pernafasan.
2.
Kapasitas
a.
Kapasitas residual fungsional (KRF)
adalah penambahan volume residual dan volume cadangan exspirasi. Kapasitas ini
merupakan jumlah udara sisa dalam sistem respirasi setelah ekspirasi normal.
Nilai rata-ratanya adalah 2200 ml jadi nilai (KRF=VR+CVE)
b.
Kapasitas inspirasi (KI) adalah
penammbahan volume tindal dan volume cadangan inspirasidan volume cadangan
exspirasi (KT=VT+VCI+VCE) nilai rata-rata sekitar 4.500 ml
c.
Kapasitas total paru (KTP)adalah
jumlah total udara yang dapat ditampung dalam paru-paru dan selama dengan
kapasitas vital ditambah volume residual (KTP=KV+VR). Nilai rata-ratanya adalah
5.700 ml.
J. MASALAH PERNAFASAN
1.
Hipoksia (anoksia)
Adalah defisensi oksigen karena
kekurangan kadar oksigen dibandingkan kadar normalnya secara fisiologis dalam
jaringan dan organ. Hipoksia dapat terjadi akibat kekurangan oksigen dalam
atmosfir, anemia, gangguan sirkulasi darah, penyakit paru-paru, adanyya zat
toksit (karbon monoksida atau sianida)
2.
Hiperkapnia
Peningkatan kadar CO2
dalam cairan tubuh dan sering disertai dengan hipoksia. Jika CO2
berlebihan akan meningkatkan respirasi dan konsentrasi ion hidrogen, yang akan
menyebabkan asidosi (kadar asam berlebih)
3.
Hipokapnia
Penurunan kadar CO2
dalam darah, biasanya terjadi akibat hiperventilasi (pernafasan cepat) dan
menghembuskan CO2 menyebabkan terjadinya alkalokasis (jumlah
bikarbonat berlebih).
4. Asfisia (Sufoksia)
Suatu kondisi hipoksia dan
hiperkapnia akibat tidak kecukupan ventilasi pulmunar.
5.
Dispnea
Kesukaran bernafas dan berhentinya
nafas selama 3 menit (dicekik) sudah menimbulkan kematian.
K. KECEPATAN PERNAFASAN
Kecepatan pernafasan pada wanita lebih
tinggi daripada pria. Jika bernafas dengan normal maka ekspirasi akan menyusul
inspirasi, dan kemudia ada istirahat sebentar (inspirasi-ekspirasi-istirahat)
No
|
Jenis
pernafasan
|
Frekuensi
|
1
|
Bayi
baru lahir
|
30-40
|
2
|
Dua
belas bulan
|
30
|
3
|
Dari
dua sampai lima tahun
|
24
|
4
|
Orang
dewasa
|
10-20
|
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian materi
diatas dapat disimpulkan bahwa:
1.
Pernafasan merupakan
pertukaran O2 dan CO2 antara sel-sel tubuh serta lingkungannya.
2.
Fungsi pernapasan
yaitu mengambil O2 yang kemudian dibawa oleh darah keseluruh tubuh
untuk mengadakan pembakaran.
3.
Saluran pernafasan
dari atas ke bawah dapat dirinci yaitu, Rongga hidung, faring, laring, trakea,
percabangan bronkus, paru-paru (bronkiolus, alveolus).
4.
Volume udara dalam
paru-paru dalam kecepatan pertukaran saat inspirasi dan ekspirasi dapat diukur
melalui spirometer
DAFTAR PUSTAKA
Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia.
Yogyakarta: Graha Ilmu